Operasi caesar
Isi
Putar video kesehatan: //medlineplus.gov/ency/videos/mov/200111_eng.mp4Apa ini? Putar video kesehatan dengan deskripsi audio: //medlineplus.gov/ency/videos/mov/200111_eng_ad.mp4Gambaran
Operasi caesar adalah cara untuk melahirkan bayi dengan memotong kulit perut ibu. Meskipun operasi caesar (C-section) adalah prosedur bedah yang relatif aman, mereka hanya boleh dilakukan dalam keadaan medis yang sesuai.
Beberapa alasan paling umum untuk operasi caesar adalah:
- Jika bayi dalam posisi kaki pertama (sungsang).
- Jika bayi dalam posisi bahu pertama (melintang).
- Jika kepala bayi terlalu besar untuk melewati jalan lahir.
- Jika persalinan lama dan serviks ibu tidak melebar hingga 10 sentimeter.
- Jika ibu memiliki plasenta previa, dimana plasenta menghalangi jalan lahir.
- Jika ada tanda-tanda gawat janin yaitu saat janin dalam bahaya karena berkurangnya aliran oksigen ke janin.
Beberapa penyebab umum dari gawat janin adalah:
- Kompresi tali pusar.
- Kompresi pembuluh darah utama di perut ibu karena posisi melahirkannya.
- Penyakit ibu karena hipertensi, anemia, atau penyakit jantung.
Seperti banyak prosedur bedah, operasi caesar membutuhkan anestesi. Biasanya, ibu diberikan epidural atau blok tulang belakang. Kedua hal ini akan membuat tubuh bagian bawah mati rasa, tetapi ibu akan tetap terjaga. Jika bayi harus dilahirkan dengan cepat, seperti dalam keadaan darurat, ibu dapat diberikan anestesi umum, yang akan membuatnya tertidur. Selama operasi, sayatan dibuat di perut bagian bawah diikuti dengan sayatan yang dibuat di rahim. Tidak ada rasa sakit yang terkait dengan salah satu dari sayatan ini karena anestesi.
Dokter akan membuka rahim dan kantung ketuban. Kemudian bayi dengan hati-hati dilonggarkan melalui sayatan dan keluar ke dunia. Prosedur ini biasanya berlangsung sekitar 20 menit.
Setelah itu, dokter mengeluarkan plasenta dan menjahit sayatan di rahim dan dinding perut. Biasanya, ibu diperbolehkan meninggalkan rumah sakit dalam beberapa hari, kecuali komplikasi seperti infeksi luka. Salah satu kekhawatiran yang dimiliki banyak wanita adalah apakah mereka dapat melahirkan secara normal setelah menjalani operasi caesar. Jawabannya tergantung pada apa alasan untuk memiliki operasi caesar di tempat pertama. Jika itu karena masalah satu kali, seperti kompresi tali pusat atau posisi sungsang, maka ibu mungkin bisa melahirkan secara normal.
Oleh karena itu, selama ibu pernah melakukan satu atau dua kali persalinan sesar sebelumnya dengan insisi uteri transversal rendah, dan tidak ada indikasi lain untuk sesar, maka ia merupakan calon persalinan pervaginam setelah sesar yang disebut juga VBAC.
Operasi caesar aman, dan bahkan dapat menyelamatkan nyawa ibu dan bayi selama persalinan darurat. Ibu hamil harus siap untuk kemungkinan memilikinya. Perlu diingat, dalam persalinan, bukan hanya cara melahirkan yang penting, tetapi hasil akhirnya: ibu dan bayi yang sehat.
- Operasi Caesar