Apa itu pemeriksaan dermatologis dan bagaimana cara melakukannya
Isi
Pemeriksaan dermatologis adalah pemeriksaan sederhana dan cepat yang bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan yang mungkin ada pada kulit, dan pemeriksaan tersebut harus dilakukan oleh dokter kulit di kantornya.
Namun pemeriksaan dermatologi juga bisa dilakukan di rumah dan untuk itu, penderita dapat berdiri di depan cermin dan melihat lebih dekat ke tubuhnya, mencari tanda-tanda baru, flek, bekas luka, mengelupas atau gatal, termasuk di bagian belakang leher. . telinga dan di antara jari-jari kaki. Jika muncul tanda-tanda baru, penting untuk memeriksakan diri ke dokter kulit agar pemeriksaan dilakukan lebih detail dan diagnosis dapat ditegakkan.
Bagaimana pemeriksaan dermatologis dilakukan
Pemeriksaan dermatologis sederhana, cepat dan tidak perlu persiapan, karena terdiri dari pengamatan lesi, bercak atau tanda-tanda yang ada pada kulit. Ujian ini biasanya diwajibkan bagi pengguna kolam renang umum, klub pribadi, dan beberapa pusat kebugaran.
Pemeriksaan dilakukan di kantor dokter kulit dan berlangsung dalam dua tahap:
- Anamnesis, di mana dokter akan bertanya tentang cedera, seperti kapan mulai, kapan gejala pertama muncul, seperti apa gejalanya (gatal, sakit atau terbakar), apakah cedera telah menyebar ke bagian lain dari tubuh dan apakah cedera telah berkembang.
- Ujian fisik, dimana dokter akan mengamati orang dan lesi, memperhatikan ciri-ciri lesi, seperti warna, konsistensi, jenis lesi (plak, nodul, flek, parut), bentuk (dalam target, linier, bulat) , disposisi (dikelompokkan, tersebar, terisolasi) dan distribusi lesi (terlokalisasi atau disebarluaskan).
Melalui pemeriksaan dermatologis sederhana, Anda bisa menemukan berbagai penyakit seperti chilblains, serangga kaki, kurap, herpes, psoriasis, dan penyakit lain yang lebih serius seperti melanoma, yaitu jenis kanker kulit yang dapat dengan mudah menyebar ke organ lain. Pelajari cara mengidentifikasi melanoma.
Tes diagnostik tambahan
Beberapa tes diagnostik yang dapat digunakan untuk melengkapi pemeriksaan dermatologis, bila pemeriksaan fisik belum cukup untuk menentukan penyebab cedera, yaitu:
- Biopsi, di bagian mana dari daerah cedera atau tanda dihilangkan sehingga karakteristik dapat dievaluasi dan diagnosis dapat ditutup. Biopsi banyak digunakan untuk mendiagnosis kanker kulit, misalnya. Lihat apa saja tanda pertama kanker kulit;
- Besot, di mana dokter mengikis lesi untuk dibawa ke laboratorium untuk dianalisis. Tes ini biasanya dilakukan untuk mendiagnosis infeksi jamur;
- Cahaya Kayu, yang banyak digunakan untuk mengevaluasi bintik-bintik yang ada pada kulit dan membuat diagnosis banding dengan penyakit lain melalui pola fluoresensi, seperti eritrasma, di mana lesi berfluoresensi dalam warna oranye-merah cerah, dan vitiligo, yang berubah menjadi biru- brilian;
- Sitodiagnosis Tzanck, yang dilakukan untuk mendiagnosis lesi yang disebabkan oleh virus, seperti herpes, yang biasanya muncul melalui lepuh. Oleh karena itu, bahan yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan diagnostik ini adalah lecet.
Tes ini membantu dokter kulit untuk menentukan penyebab cedera dan menentukan pengobatan yang tepat untuk pasien.