Bagaimana menghadapi histeria
Isi
Histeria adalah gangguan psikologis yang ditandai dengan sakit kepala, sesak napas, perasaan lemas dan gugup, misalnya, dan lebih sering terjadi pada orang yang menderita kecemasan umum.
Penderita histeria biasanya tidak memiliki kendali atas emosinya, sehingga penting untuk berkonsultasi dengan psikolog agar penanganan yang tepat dapat dimulai untuk meredakan gejala histeria dan meningkatkan kualitas hidup.
Bagaimana mengidentifikasi histeria
Gejala histeria biasanya muncul pada periode stres atau kecemasan, dan mungkin ada kesulitan bernapas, amnesia, gugup, kehilangan kendali emosi, sakit kepala dan pingsan, misalnya. Ketahui cara mengenali gejala histeria.
Oleh karena itu, untuk mencegah gejala histeria berulang, disarankan untuk berkonsultasi dengan psikolog untuk perawatan jangka panjang yang membantu mengembangkan cara untuk menghadapi saat-saat stres, tanpa gejala yang muncul.
Bagaimana pengobatan dilakukan
Perawatan yang paling sering digunakan untuk histeria meliputi:
- Psikoterapi, yang dilakukan di kantor psikolog melalui percakapan yang membantu pasien menemukan cara untuk menghilangkan stres dan kecemasan tanpa menimbulkan gejala;
- Fisioterapi, yang membantu meringankan konsekuensi dari beberapa gejala histeria, seperti penurunan kekuatan otot karena seringnya kelumpuhan;
- Pengobatan kecemasan: beberapa pengobatan seperti Alprazolam dan Pregabalin mungkin diresepkan oleh psikiater untuk membantu meredakan perasaan cemas yang terus-menerus, mencegah serangan stres yang dapat menyebabkan gejala histeria.
Selain itu, bila teknik ini tidak memberikan hasil yang diharapkan, dokter mungkin juga menyarankan untuk melakukan stimulasi otak dengan guncangan kecil untuk mengubah proses kimiawi otak dan menghindari stres berlebih. Semua teknik ini dapat digunakan secara terpisah atau dikombinasikan satu sama lain, tergantung pada gejala pasien dan hasil yang dicapai.