6 tips untuk meningkatkan produksi ASI
Isi
- 1. Menyusui kapanpun bayi lapar
- 2. Beri payudara sampai ujung
- 3. Minum lebih banyak air
- 4. Konsumsi makanan yang merangsang produksi ASI
- 5. Tatap mata bayi saat menyusui
- 6. Cobalah untuk rileks sepanjang hari
- Yang bisa menurunkan produksi ASI
Produksi ASI yang rendah merupakan perhatian yang sangat umum setelah bayi lahir, namun, dalam banyak kasus, tidak ada masalah dengan produksi ASI, karena jumlah yang diproduksi sangat bervariasi dari satu wanita ke wanita lainnya, terutama karena kebutuhan spesifik masing-masing. bayi.
Namun, dalam kasus di mana produksi ASI sangat rendah, ada beberapa tips sederhana yang dapat membantu meningkatkan produksi, seperti minum lebih banyak air, menyusui setiap kali bayi lapar atau mengonsumsi makanan yang merangsang produksi ASI.
Bagaimanapun, penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter bila ada kecurigaan bahwa produksi ASI rendah, untuk mengidentifikasi apakah ada masalah yang mungkin menyebabkan perubahan ini dan untuk memulai pengobatan yang paling tepat.
Beberapa tips sederhana untuk meningkatkan produksi ASI adalah:
1. Menyusui kapanpun bayi lapar
Salah satu cara paling efektif untuk memastikan produksi ASI adalah dengan menyusui setiap kali bayi lapar. Pasalnya, saat bayi menghisap, hormon dilepaskan yang menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak ASI untuk menggantikan ASI yang dikeluarkan. Oleh karena itu, yang ideal adalah membiarkan bayi menyusu kapan pun ia lapar, bahkan di malam hari.
Penting untuk mempertahankan menyusui bahkan dalam kasus mastitis atau puting susu yang memar, karena mengisap bayi juga membantu mengatasi situasi ini.
2. Beri payudara sampai ujung
Semakin kosong payudara setelah menyusui, semakin besar produksi hormon dan semakin besar produksi ASI. Untuk alasan ini, jika memungkinkan, disarankan untuk membiarkan bayi mengosongkan payudara sepenuhnya sebelum menawarkan yang lain. Jika bayi tidak mengosongkan payudara sepenuhnya, proses menyusui berikutnya dapat dimulai dengan payudara tersebut, sehingga dapat dikosongkan.
Pilihan lainnya adalah mengeluarkan sisa ASI dengan pompa ASI manual atau elektrik di antara setiap menyusui. Lihat bagaimana memerah ASI menggunakan pompa payudara.
3. Minum lebih banyak air
Produksi ASI sangat bergantung pada tingkat hidrasi ibu dan oleh karena itu, minum 3 hingga 4 liter air per hari sangat penting untuk menjaga produksi ASI yang baik. Selain air putih, Anda juga bisa minum jus, teh atau sup, misalnya.
Tip yang baik adalah minum setidaknya 1 gelas air sebelum dan sesudah menyusui. Simak 3 teknik sederhana untuk minum lebih banyak air di siang hari.
4. Konsumsi makanan yang merangsang produksi ASI
Menurut beberapa penelitian, produksi ASI tampaknya dirangsang dengan makan beberapa makanan seperti:
- Bawang putih;
- Haver;
- Jahe;
- Fenugreek;
- Alfalfa;
- Spirulina.
Makanan ini bisa ditambahkan ke dalam makanan sehari-hari, tapi juga bisa digunakan sebagai suplemen. Idealnya adalah selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mulai menggunakan jenis suplemen apa pun.
5. Tatap mata bayi saat menyusui
Melihat bayi saat dia menyusui membantu melepaskan lebih banyak hormon ke dalam aliran darah dan akibatnya meningkatkan produksi ASI. Cari tahu apa posisi menyusui terbaik.
6. Cobalah untuk rileks sepanjang hari
Beristirahat jika memungkinkan memastikan tubuh memiliki energi yang cukup untuk memproduksi ASI. Ibu dapat mengambil kesempatan untuk duduk di kursi menyusui setelah selesai menyusui dan jika memungkinkan menghindari pekerjaan rumah tangga, terutama yang membutuhkan lebih banyak tenaga.
Lihat tips bagus untuk bersantai setelah melahirkan untuk menghasilkan lebih banyak ASI.
Yang bisa menurunkan produksi ASI
Walaupun sangat jarang, produksi ASI dapat menurun pada beberapa wanita karena beberapa faktor seperti:
- Stres dan kecemasan: produksi hormon stres mengganggu produksi ASI;
- Masalah kesehatan: terutama diabetes, ovarium polikistik atau tekanan darah tinggi;
- Penggunaan obat-obatan: terutama yang mengandung pseudoefedrin, seperti obat untuk alergi atau sinusitis;
Selain itu, wanita yang pernah menjalani operasi payudara sebelumnya, seperti pengecilan payudara atau mastektomi, mungkin memiliki jaringan payudara yang lebih sedikit dan, akibatnya, produksi ASI berkurang.
Ibu mungkin curiga bahwa dia tidak memproduksi ASI dalam jumlah yang diperlukan ketika berat badan bayi tidak bertambah sesuai dengan kecepatan yang seharusnya atau ketika bayi membutuhkan kurang dari 3 hingga 4 penggantian popok sehari.Lihat tanda-tanda lain tentang bagaimana menilai apakah bayi mendapat cukup ASI.