Apa itu gangguan disforik pramenstruasi (PMDD), gejala dan cara mengobatinya
Isi
Gangguan dysphoric pramenstruasi, juga dikenal sebagai PMDD, adalah suatu kondisi yang muncul sebelum menstruasi dan menyebabkan gejala yang mirip dengan PMS, seperti mengidam makanan, perubahan suasana hati, kram menstruasi, atau kelelahan yang berlebihan.
Namun, tidak seperti PMS, pada gangguan disforik, gejala ini menjadi melumpuhkan dan membuat tugas sehari-hari menjadi sulit. Pada beberapa wanita, gangguan dysphoric pramenstruasi bahkan dapat menyebabkan serangan kecemasan atau perkembangan depresi.
Meskipun penyebab spesifik munculnya kelainan ini belum diketahui, ada kemungkinan hal itu terjadi terutama pada orang dengan kecenderungan lebih besar untuk variasi emosional, karena mereka ditekankan oleh perubahan hormonal saat menstruasi.
Gejala PMDD
Selain gejala umum PMS, seperti nyeri payudara, pembengkakan perut, kelelahan atau perubahan suasana hati, penderita gangguan disforik pramenstruasi harus mengalami gejala emosional atau perilaku, seperti:
- Kesedihan yang ekstrim atau perasaan putus asa;
- Kecemasan dan stres berlebih;
- Perubahan suasana hati yang sangat mendadak;
- Sering mudah tersinggung dan marah;
- Serangan panik;
- Kesulitan tertidur;
- Kesulitan berkonsentrasi.
Gejala ini biasanya muncul sekitar 7 hari sebelum menstruasi dan dapat berlangsung hingga 3 hingga 5 hari setelah dimulainya periode menstruasi, namun perasaan sedih dan cemas dapat bertahan lebih lama dan tidak hilang di antara setiap menstruasi.
Ketika seorang wanita mengalami depresi, kemunculan gejala jenis ini yang sering juga meningkatkan risiko pikiran untuk bunuh diri dan, oleh karena itu, sangat penting untuk mendapatkan perawatan depresi yang tepat dengan psikolog atau psikiater.
Bagaimana cara mengkonfirmasi TDPM
Tidak ada tes atau pemeriksaan untuk memastikan diagnosis gangguan disforik pramenstruasi, sehingga dokter kandungan akan dapat mengidentifikasi gangguan hanya dengan menjelaskan gejalanya.
Dalam beberapa kasus, dokter bahkan mungkin memesan tes, seperti ultrasound atau CT scan, hanya untuk memastikan bahwa tidak ada perubahan lain di area panggul yang mungkin menyebabkan gejala kram perut yang parah atau pembengkakan, misalnya.
Bagaimana pengobatan dilakukan
Perawatan PMDD bertujuan untuk meredakan gejala wanita dan, oleh karena itu, dapat bervariasi dari kasus ke kasus. Namun, bentuk pengobatan utama meliputi:
- Antidepresan, seperti Fluoxetine atau Sertraline, yang ditunjukkan oleh psikiater, yang membantu meringankan gejala kesedihan, putus asa, kecemasan dan perubahan suasana hati dan juga dapat meningkatkan rasa lelah dan sulit tidur;
- Pil kontrasepsi, yang memungkinkan untuk mengatur kadar hormon selama siklus menstruasi, dan dapat mengurangi semua gejala PMDD;
- Pereda nyeri, seperti Aspirin atau Ibuprofen, karena meredakan sakit kepala, kram menstruasi atau nyeri di payudara, misalnya;
- Suplementasi kalsium, vitamin B6 atau magnesium, yang juga dapat membantu meredakan gejala, dianggap sebagai pilihan alami;
- Tanaman obat, bagaimana Vitex agnus-castuskarena dapat mengurangi iritabilitas dan perubahan suasana hati yang sering terjadi, serta nyeri payudara, bengkak, dan kram saat menstruasi.
Selain itu, penting juga untuk memiliki gaya hidup sehat, pola makan seimbang, latihan fisik minimal 3 kali seminggu dan menghindari zat seperti alkohol dan rokok, misalnya.
Tidur 7 hingga 8 jam malam atau praktikkan teknik relaksasi, seperti perhatian, yoga atau meditasi, juga dapat mengurangi stres dan memperbaiki gejala emosional yang disebabkan oleh gangguan dysphoric pramenstruasi. Lihat beberapa opsi buatan sendiri yang membantu meringankan gejala PMDD dan PMS.