Gangguan kepribadian narsistik

Gangguan kepribadian narsistik adalah kondisi mental di mana seseorang memiliki:
- Rasa mementingkan diri sendiri yang berlebihan
- Keasyikan yang ekstrem dengan diri mereka sendiri
- Kurangnya empati terhadap orang lain
Penyebab gangguan ini tidak diketahui. Pengalaman kehidupan awal, seperti pengasuhan yang tidak sensitif, dianggap berperan dalam mengembangkan gangguan ini.
Seseorang dengan gangguan ini mungkin:
- Bereaksi terhadap kritik dengan kemarahan, rasa malu, atau penghinaan
- Manfaatkan orang lain untuk mencapai tujuannya sendiri
- Memiliki perasaan mementingkan diri sendiri yang berlebihan
- Melebih-lebihkan prestasi dan bakat
- Disibukkan dengan fantasi kesuksesan, kekuatan, kecantikan, kecerdasan, atau cinta yang ideal
- Memiliki harapan yang tidak masuk akal akan perlakuan yang menguntungkan
- Butuh perhatian dan kekaguman terus-menerus
- Mengabaikan perasaan orang lain, dan memiliki sedikit kemampuan untuk merasakan empati
- Miliki kepentingan pribadi yang obsesif
- Mengejar tujuan yang terutama egois
Gangguan kepribadian narsistik didiagnosis berdasarkan evaluasi psikologis. Penyedia layanan kesehatan akan mempertimbangkan berapa lama dan seberapa parah gejala orang tersebut.
Terapi bicara dapat membantu orang tersebut berhubungan dengan orang lain dengan cara yang lebih positif dan penuh kasih.
Hasil pengobatan tergantung pada tingkat keparahan gangguan dan seberapa bersedia orang tersebut untuk berubah.
Komplikasi mungkin termasuk:
- Alkohol atau penggunaan narkoba lainnya
- Gangguan suasana hati dan kecemasan
- Masalah hubungan, pekerjaan, dan keluarga
Gangguan kepribadian - batas; Narsisisme
Asosiasi Psikiatri Amerika. Gangguan kepribadian narsistik. Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental. edisi ke-5. Arlington, VA: Penerbitan Psikiatri Amerika. 2013;669-672.
Blais MA, Smallwood P, Groves JE, Rivas-Vazquez RA, Hopwood CJ. Gangguan kepribadian dan kepribadian. Dalam: Stern TA, Fava M, Wilens TE, Rosenbaum JF, eds. Rumah Sakit Umum Massachusetts Psikiatri Klinis Komprehensif. edisi ke-2 Philadelphia, PA: Elsevier; 2016: bab 39.