Agoraphobia
Isi
- Apa Gejala Agoraphobia?
- Apa Penyebab Agoraphobia?
- Bagaimana Agoraphobia Didiagnosis?
- Bagaimana Agoraphobia Diobati?
- Terapi
- Psikoterapi
- Terapi Perilaku Kognitif (CBT)
- Terapi Paparan
- Pengobatan
- Perubahan Gaya Hidup
- Bagaimana Pandangan Orang dengan Agoraphobia?
Apa Itu Agoraphobia?
Agoraphobia adalah salah satu jenis gangguan kecemasan yang menyebabkan orang menghindari tempat dan situasi yang mungkin membuat mereka merasa:
- terjebak
- tidak berdaya
- panik
- malu
- takut
Orang dengan agorafobia sering kali memiliki gejala serangan panik, seperti detak jantung yang cepat dan mual, saat mereka berada dalam situasi stres. Mereka mungkin juga mengalami gejala ini bahkan sebelum mereka memasuki situasi yang mereka takuti. Dalam beberapa kasus, kondisinya bisa begitu parah sehingga orang menghindari melakukan aktivitas sehari-hari, seperti pergi ke bank atau toko bahan makanan, dan tinggal di dalam rumah hampir sepanjang hari.
Institut Kesehatan Mental Nasional (NIMH) memperkirakan bahwa 0,8 persen orang dewasa Amerika menderita agorafobia. Sekitar 40 persen kasus dianggap parah. Ketika kondisinya semakin parah, agorafobia bisa sangat melumpuhkan. Orang dengan agorafobia sering menyadari ketakutan mereka tidak rasional, tetapi mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Hal ini dapat mengganggu hubungan dan kinerja pribadi mereka di tempat kerja atau sekolah.
Jika Anda mencurigai Anda menderita agorafobia, penting untuk mendapatkan perawatan sesegera mungkin. Perawatan dapat membantu Anda mengelola gejala dan meningkatkan kualitas hidup Anda. Tergantung pada tingkat keparahan kondisi Anda, pengobatan dapat terdiri dari terapi, pengobatan, dan perbaikan gaya hidup.
Apa Gejala Agoraphobia?
Orang dengan agorafobia biasanya:
- takut meninggalkan rumah untuk waktu yang lama
- takut sendirian dalam situasi sosial
- takut kehilangan kendali di tempat umum
- takut berada di tempat yang sulit untuk melarikan diri, seperti mobil atau lift
- terlepas atau terasing dari orang lain
- cemas atau gelisah
Agorafobia sering kali terjadi bersamaan dengan serangan panik. Serangan panik adalah rangkaian gejala yang terkadang terjadi pada penderita kecemasan dan gangguan kesehatan mental lainnya. Serangan panik dapat mencakup berbagai gejala fisik yang parah, seperti:
- nyeri dada
- jantung berdebar kencang
- sesak napas
- pusing
- gemetaran
- tersedak
- berkeringat
- hot flashes
- panas dingin
- mual
- diare
- mati rasa
- sensasi kesemutan
Orang dengan agorafobia mungkin mengalami serangan panik setiap kali mereka memasuki situasi stres atau tidak nyaman, yang selanjutnya meningkatkan rasa takut mereka berada dalam situasi yang tidak nyaman.
Apa Penyebab Agoraphobia?
Penyebab pasti agorafobia tidak diketahui. Namun, ada beberapa faktor yang diketahui dapat meningkatkan risiko agorafobia. Ini termasuk memiliki:
- depresi
- fobia lain, seperti klaustrofobia dan fobia sosial
- jenis gangguan kecemasan lainnya, seperti gangguan kecemasan umum atau gangguan obsesif kompulsif
- riwayat pelecehan fisik atau seksual
- masalah penyalahgunaan zat
- riwayat keluarga agorafobia
Agorafobia juga lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pada pria. Biasanya dimulai pada masa dewasa muda, dengan 20 tahun menjadi usia rata-rata permulaan. Namun, gejala kondisi tersebut bisa muncul pada usia berapa pun.
Bagaimana Agoraphobia Didiagnosis?
Agorafobia didiagnosis berdasarkan gejala dan tanda. Dokter Anda akan bertanya tentang gejala Anda, termasuk kapan gejala itu mulai dan seberapa sering Anda mengalaminya.Mereka akan mengajukan pertanyaan terkait riwayat kesehatan dan riwayat keluarga Anda juga. Mereka juga dapat melakukan tes darah untuk membantu menyingkirkan penyebab fisik dari gejala Anda.
Untuk dapat didiagnosis dengan agorafobia, gejala Anda harus memenuhi kriteria tertentu yang tercantum dalam Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM) dari American Psychiatric Association. DSM adalah manual yang sering digunakan oleh penyedia layanan kesehatan untuk mendiagnosis kondisi kesehatan mental.
Anda harus merasakan ketakutan atau kecemasan yang intens dalam dua dari lebih situasi berikut agar dapat didiagnosis dengan agorafobia:
- menggunakan transportasi umum, seperti kereta atau bus
- berada di ruang terbuka, seperti toko atau tempat parkir
- berada di ruang tertutup, seperti lift atau mobil
- berada di tengah keramaian
- berada jauh dari rumah sendirian
Ada kriteria tambahan untuk diagnosis gangguan panik dengan agorafobia. Anda harus mengalami serangan panik berulang, dan setidaknya satu serangan panik harus diikuti oleh:
- takut mengalami lebih banyak serangan panik
- ketakutan akan konsekuensi serangan panik, seperti serangan jantung atau kehilangan kendali
- perubahan perilaku Anda sebagai akibat dari serangan panik
Anda tidak akan didiagnosis dengan agorafobia jika gejala Anda disebabkan oleh penyakit lain. Mereka juga tidak dapat disebabkan oleh penyalahgunaan zat atau gangguan lain.
Bagaimana Agoraphobia Diobati?
Ada sejumlah perawatan berbeda untuk agorafobia. Anda kemungkinan besar membutuhkan kombinasi metode perawatan.
Terapi
Psikoterapi
Psikoterapi, juga dikenal sebagai terapi bicara, melibatkan pertemuan dengan terapis atau ahli kesehatan mental lainnya secara teratur. Ini memberi Anda kesempatan untuk membicarakan ketakutan Anda dan masalah apa pun yang mungkin berkontribusi pada ketakutan Anda. Psikoterapi sering digabungkan dengan obat-obatan untuk efektivitas optimal. Ini biasanya pengobatan jangka pendek yang dapat dihentikan setelah Anda mampu mengatasi ketakutan dan kecemasan Anda.
Terapi Perilaku Kognitif (CBT)
Terapi perilaku kognitif (CBT) adalah bentuk psikoterapi paling umum yang digunakan untuk mengobati orang dengan agorafobia. CBT dapat membantu Anda memahami perasaan dan pandangan yang menyimpang yang terkait dengan agorafobia. Ini juga dapat mengajari Anda cara mengatasi situasi stres dengan mengganti pikiran yang menyimpang dengan pikiran sehat, memungkinkan Anda mendapatkan kembali rasa kendali dalam hidup Anda.
Terapi Paparan
Terapi pemaparan juga dapat membantu Anda mengatasi ketakutan Anda. Dalam jenis terapi ini, Anda dengan lembut dan perlahan dihadapkan pada situasi atau tempat yang Anda takuti. Ini mungkin membuat rasa takut Anda berkurang seiring waktu.
Pengobatan
Obat-obatan tertentu dapat membantu meredakan agorafobia atau gejala serangan panik. Ini termasuk:
- Penghambat reuptake serotonin selektif, seperti paroxetine (Paxil) atau fluoxetine (Prozac)
- Penghambat reuptake serotonin dan norepinefrin selektif, seperti venlafaxine (Effexor) atau duloxetine (Cymbalta)
- antidepresan trisiklik, seperti amitriptyline (Elavil) atau nortriptyline (Pamelor)
- obat anti-kecemasan, seperti alprazolam (Xanax) atau clonazepam (Klonopin)
Perubahan Gaya Hidup
Perubahan gaya hidup tidak serta merta mengobati agorafobia, tetapi dapat membantu mengurangi kecemasan sehari-hari. Anda mungkin ingin mencoba:
- berolahraga secara teratur untuk meningkatkan produksi bahan kimia otak yang membuat Anda merasa lebih bahagia dan lebih rileks
- makan makanan sehat yang terdiri dari biji-bijian, sayuran, dan protein tanpa lemak sehingga Anda merasa lebih baik secara keseluruhan
- berlatih meditasi harian atau latihan pernapasan dalam untuk mengurangi kecemasan dan melawan serangan panik
Selama perawatan, sebaiknya hindari mengonsumsi suplemen makanan dan herbal. Pengobatan alami ini tidak terbukti untuk mengobati kecemasan, dan dapat mengganggu keefektifan obat yang diresepkan.
Bagaimana Pandangan Orang dengan Agoraphobia?
Agorafobia tidak selalu dapat dicegah. Namun, pengobatan dini untuk kecemasan atau gangguan panik dapat membantu. Dengan pengobatan, Anda memiliki peluang bagus untuk menjadi lebih baik. Perawatan cenderung lebih mudah dan lebih cepat jika dimulai lebih awal, jadi jika Anda curiga Anda menderita agorafobia, jangan ragu untuk mencari bantuan. Gangguan ini bisa sangat melemahkan karena menghalangi Anda untuk berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari. Tidak ada obatnya, tetapi pengobatan dapat sangat meringankan gejala Anda dan meningkatkan kualitas hidup Anda.