Genistein: untuk apa, untuk apa dan sumber makanan
Isi
- 1. Melindungi dari kanker
- 2. Mengurangi gejala menopause
- 3. Mengurangi kolesterol
- 4. Memperkuat sistem kekebalan
- 5. Pencegahan diabetes
- Jumlah genistein yang disarankan
- Sumber makanan genistein
Genistein adalah bagian dari kelompok senyawa yang disebut isoflavon, yang terdapat dalam kedelai dan beberapa makanan lain seperti kacang-kacangan, buncis, dan kacang polong.
Genistein adalah antioksidan kuat dan karenanya memiliki beberapa manfaat kesehatan, mulai dari menghambat pertumbuhan sel kanker, hingga mencegah dan membantu pengobatan beberapa penyakit degeneratif seperti Alzheimer.
Meskipun genistein dapat dikonsumsi melalui makanan sumber, genistein juga dapat diambil dalam bentuk suplemen, yang dapat ditemukan di suplemen dan toko makanan kesehatan.
Konsumsi genistein dalam jumlah yang baik secara teratur memiliki manfaat kesehatan sebagai berikut:
1. Melindungi dari kanker
Genistein telah terbukti memiliki efek perlindungan terutama terhadap kanker payudara, usus besar, dan prostat. Pada wanita yang masih menstruasi, ia bekerja dengan mengatur kelebihan hormon estrogen, yang akhirnya bisa menyebabkan perubahan pada sel dan kanker.
2. Mengurangi gejala menopause
Pada wanita menopause, genistein bertindak sebagai senyawa mirip estrogen, yang meredakan gejala menopause, terutama panas berlebih, dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan osteoporosis, yang sering menjadi konsekuensi pada wanita pascamenopause.
3. Mengurangi kolesterol
Genistein adalah antioksidan kuat yang bekerja dengan menurunkan kadar kolesterol LDL dalam darah, yang merupakan kolesterol jahat, dengan meningkatkan kadar HDL, yang merupakan kolesterol baik. Efek ini melindungi pembuluh darah dari munculnya aterosklerosis, yaitu plak lemak yang menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan masalah seperti serangan jantung dan stroke.
4. Memperkuat sistem kekebalan
Genistein dan isoflavon lainnya adalah antioksidan kuat, itulah sebabnya mereka bekerja dengan memperkuat sistem kekebalan dan membawa manfaat seperti mencegah perubahan sel yang menyebabkan kanker, mengurangi hilangnya protein dalam tubuh dan mengatur siklus hidup sel.
Efek tersebut selain dapat mencegah penyakit, juga membantu mencegah penuaan dini dan peningkatan tanda ekspresi pada kulit.
5. Pencegahan diabetes
Genistein bekerja dengan cara merangsang produksi insulin, hormon yang bertanggung jawab untuk merangsang pengurangan glikemia, yaitu kandungan gula darah. Efek ini terjadi baik dengan suplementasi protein kedelai itu sendiri maupun dengan penggunaan tablet dengan flavonoidnya, yang harus dikonsumsi sesuai anjuran medis.
Jumlah genistein yang disarankan
Tidak ada rekomendasi kuantitas spesifik untuk genistein. Namun, ada anjuran harian untuk asupan isoflavon kedelai, yang termasuk genistein, dan yang bervariasi antara 30 hingga 50 mg per hari.
Bagaimanapun, selalu penting untuk mendapatkan bimbingan dari dokter saat menggunakan semua jenis suplemen.
Sumber makanan genistein
Sumber utama genistein adalah kacang kedelai dan turunannya seperti susu, tahu, miso, tempe dan tepung kedelai yang disebut juga kinako.
Tabel berikut menunjukkan jumlah isoflavon dan genistein dalam 100 g kedelai dan turunannya:
Makanan | Isoflavon | Genistein |
Kacang kedelai | 110 mg | 54 mg |
Tepung terigu kedelai | 191 mg | 57 mg |
Tepung gandum | 200 mg | 57 mg |
Protein Bertekstur kedelai | 95 mg | 53 mg |
Isolat protein kedelai | 124 mg | 62 mg |
Namun konsentrasi tersebut bervariasi sesuai dengan jenis produk, kondisi budidaya kedelai dan pengolahannya di industri. Lihat semua manfaat kedelai.