Botulisme bayi: apa itu, gejala dan pengobatannya
Isi
Botulisme pada bayi adalah penyakit langka namun serius yang disebabkan oleh bakteri Clostridium botulinum yang dapat ditemukan di dalam tanah, dan dapat mencemari air dan makanan misalnya. Selain itu, makanan yang tidak diawetkan dengan baik merupakan sumber perkembangbiakan bakteri ini. Dengan demikian, bakteri dapat masuk ke dalam tubuh bayi melalui konsumsi makanan yang terkontaminasi dan mulai menghasilkan racun yang mengakibatkan munculnya gejala.
Adanya toksin dalam tubuh bayi dapat menyebabkan kerusakan sistem saraf yang parah, dan infeksi dapat disalahartikan dengan stroke, misalnya. Sumber infeksi yang paling umum pada bayi di bawah usia 1 tahun adalah konsumsi madu, karena madu merupakan sarana penyebaran spora yang hebat yang dihasilkan oleh bakteri ini.
Gejala botulisme pada bayi
Gejala awal botulisme pada bayi mirip dengan flu, namun diikuti oleh kelumpuhan saraf dan otot wajah dan kepala, yang kemudian berkembang menjadi lengan, kaki, dan otot pernapasan. Dengan demikian, bayi mungkin memiliki:
- Kesulitan menelan;
- Hisap lemah;
- Apati;
- Kehilangan ekspresi wajah;
- Sifat tidur;
- Kelesuan;
- Sifat lekas marah;
- Murid yang kurang reaktif;
- Sembelit.
Botulisme bayi mudah dikacaukan dengan kelumpuhan akibat stroke, namun kurangnya diagnosis dan pengobatan botulisme yang tepat dapat memperburuk kondisi dan menyebabkan kematian karena tingginya konsentrasi toksin botulinum yang beredar dalam darah bayi.
Diagnosis lebih mudah bila ada informasi tentang riwayat makanan terkini anak, tetapi hanya bisa dipastikan melalui tes darah atau kultur feses, di mana keberadaan bakteri harus diperiksa.Clostridium botulinum.
Berikut cara mengenali gejala botulisme.
Bagaimana pengobatan dilakukan
Perawatan botulisme pada bayi dilakukan dengan pencucian perut dan usus untuk menghilangkan sisa makanan yang terkontaminasi. Imunoglobulin anti-botulisme intravena (IGB-IV) dapat digunakan, tetapi menghasilkan efek samping yang perlu mendapat perhatian. Dalam beberapa kasus, bayi perlu bernapas dengan bantuan perangkat selama beberapa hari dan, dalam banyak kasus, ia pulih sepenuhnya, tanpa konsekuensi besar.
Selain madu, lihat makanan lain yang bayi tidak bisa makan sampai usia 3 tahun.