Apa itu karies botol dan bagaimana cara mengobatinya
Isi
Karies botol adalah infeksi yang timbul pada anak-anak sebagai akibat dari seringnya konsumsi minuman manis dan kebiasaan kebersihan mulut yang buruk, yang mendukung perkembangbiakan mikroorganisme dan, akibatnya, perkembangan karies, yang dapat mempengaruhi semua gigi anak. Dan menyebabkan rasa sakit dan perubahan bicara dan mengunyah.
Meski banyak yang beranggapan bahwa karena anak tidak memiliki gigi maka tidak ada risiko berkembangnya karies, mikroorganisme dapat tetap berada di gusi dan memperlambat perkembangan gigi. Oleh karena itu, pencegahan karies dimulai bahkan sebelum gigi pertama lahir, penting agar anak didampingi oleh dokter gigi anak.
Apa yang harus dilakukan
Jika ditemukan bahwa anak mulai mengalami karies, disarankan untuk pergi ke dokter gigi anak untuk memulai perawatan yang tepat untuk menghilangkan gigi berlubang, sehingga mencegah perkembangan gigi dan, akibatnya, berbicara. Penggunaan pasta gigi berfluorida juga dapat diindikasikan oleh dokter gigi untuk mempromosikan remineralisasi gigi.
Juga dianjurkan agar kebiasaan kebersihan mulut anak ditingkatkan, dianjurkan untuk membersihkan mulut setelah setiap menyusui atau memberikan botol kepada bayi dengan menggunakan kain kasa atau popok kain yang dibasahi air atau dalam bahan yang ditunjukkan oleh dokter gigi anak, yang itu harus diterapkan pada gusi, lidah dan langit-langit mulut.
Selain itu, disarankan agar Anda tidak memberikan jus atau susu manis kepada anak, terutama pada malam hari, dan mencegahnya berbaring dengan botol, karena dapat mencegahnya tertidur dan tidak menggosok gigi. .
Resiko bagi bayi
Karies botol dapat menimbulkan risiko bagi bayi, karena adanya gigi berlubang dan kerusakan gigi susu dapat berdampak tidak hanya selama perkembangan bayi tetapi juga di masa dewasa. Jadi, beberapa risiko gigi berlubang pada botol bayi adalah:
- Perubahan proses mengunyah;
- Perkembangan bicara tertunda untuk usia;
- Gigi pasti bengkok atau rusak;
- Sakit, migrain dan masalah mengunyah setelah lahirnya gigi permanen;
- Perubahan pernapasan.
Selain itu, bakteri terkait karies juga dapat memicu proses inflamasi yang sangat besar dan meningkatkan kehilangan gigi, mengganggu perkembangan gigi permanen dan, dalam beberapa kasus, mencapai aliran darah, yang serius dan dapat menimbulkan risiko bagi anak.
Mengapa itu terjadi
Karies botol terjadi terutama karena kurangnya kebersihan mulut bayi setelah menyusui, baik melalui ASI atau cairan yang diberikan dalam botol, seperti jus, susu atau susu formula, misalnya.
Bayi biasanya tidur selama menyusu atau berbaring dengan botol, membuat sisa ASI tetap berada di mulut selama tidur dan mendukung perkembangbiakan mikroorganisme, sehingga menyebabkan gigi berlubang dan meningkatkan risiko infeksi mulut lainnya. Pahami bagaimana gigi berlubang terbentuk.