Cara mengobati diare bayi
Isi
- Cara memberi serum rehidrasi
- Menyusui bayi dengan diare
- Penyebab diare pada bayi
- Kapan harus pergi ke dokter
Pengobatan diare pada bayi, yang berhubungan dengan 3 atau lebih buang air besar, dalam 12 jam, terutama melibatkan menghindari bayi dehidrasi dan malnutrisi.
Untuk ini perlu memberikan ASI atau botol bayi, seperti biasa, dan serum untuk rehidrasi dari apotek atau rumah. Untuk menghindari dehidrasi, serum harus diberikan minimal 100 kali berat badan bayi dalam kg. Jadi, jika berat bayi 4 kg, dia harus minum 400 ml serum sepanjang hari, selain susu.
Berikut cara membuat serum di rumah:
Namun, minum obat seperti obat tetes antispasmodik melawan kolik tidak dianjurkan karena menghambat pergerakan aktif usus dan menghambat penghapusan virus atau bakteri yang mungkin menyebabkan diare.
Cara memberi serum rehidrasi
Jumlah serum rehidrasi yang harus diberikan kepada bayi sepanjang hari bervariasi sesuai usianya:
- 0 sampai 3 bulan: 50 sampai 100 mL harus diberikan untuk setiap evakuasi diare;
- 3 sampai 6 bulan: berikan 100 hingga 150 mL untuk setiap episode diare;
- Lebih dari 6 bulan: berikan 150 sampai 200 mL untuk setiap buang air besar yang mengalami diare.
Setelah dibuka, serum rehidrasi harus disimpan di lemari es hingga 24 jam dan oleh karena itu, jika tidak digunakan sepenuhnya setelah itu harus dibuang ke tempat sampah.
Pada kasus diare, orang tua harus mewaspadai tanda-tanda dehidrasi, seperti mata cekung atau menangis tanpa air mata, kencing berkurang, kulit kering, lekas marah atau bibir kering, segera memeriksakan diri ke dokter anak atau rumah sakit jika terjadi.
Menyusui bayi dengan diare
Pada pemberian ASI pada bayi diare selain memberikan botol atau ASI, bila bayi sudah makan makanan lain juga dapat diberikan kepada bayi:
- Bubur jagung atau nasi;
- Haluskan sayuran yang dimasak seperti kentang, wortel, ubi jalar atau labu;
- Apel dan pir dan pisang yang dipanggang atau dipanggang;
- Ayam matang;
- Nasi.
Namun, hal yang wajar jika bayi kurang nafsu makan, terutama pada 2 hari pertama.
Penyebab diare pada bayi
Penyebab utama diare pada bayi adalah infeksi usus yang disebabkan oleh virus atau bakteri atau disebut juga gastroenteritis, akibat kebiasaan bayi menggendong apapun di mulutnya, seperti mainan atau dot yang tergeletak di lantai, misalnya.
Selain itu, penyebab lain diare pada bayi bisa berupa infestasi cacingan, efek samping dari penyakit lain seperti flu atau tonsilitis, konsumsi makanan basi, intoleransi makanan atau penggunaan antibiotik, misalnya.
Kapan harus pergi ke dokter
Perlu ke dokter bila diare disertai muntah, demam di atas 38,5ºC atau bila keluar darah atau nanah pada tinja. Lihat apa saja diare berdarah pada bayi.
Selain itu perlu juga konsultasi ke dokter bila serangan diare tidak sembuh secara spontan dalam waktu kurang lebih 5 hari.
Lihat juga:
- Tanda-tanda dehidrasi pada anak-anak
- Apa yang bisa menyebabkan perubahan pada tinja bayi