Kontraindikasi penggantian hormon

Isi
Penggantian hormon terdiri dari mengambil hormon sintetis, untuk waktu yang singkat, untuk mengurangi atau menghentikan efek menopause, seperti hot flashes, keringat mendadak, kepadatan tulang yang berkurang atau inkontinensia urin, misalnya.
Namun, meskipun memiliki manfaat dalam meredakan gejala pertama menopause, terapi penggantian hormon dapat menimbulkan beberapa risiko dan kontraindikasi.

Siapa yang tidak boleh melakukan pengobatan
Dalam beberapa kasus, manfaat pengobatan penggantian hormon tidak lebih besar daripada risikonya dan, oleh karena itu, pengobatan tidak boleh dilakukan. Dengan demikian, perawatan ini dikontraindikasikan dalam situasi berikut:
- Penyakit hati dan empedu;
- Kanker payudara;
- Kanker endometrium;
- Porphyria;
- Perdarahan genital abnormal yang tidak diketahui penyebabnya;
- Penyakit trombotik atau tromboemboli vena;
- Lupus eritematosus sistemik;
- Penyakit koroner.
Wanita yang telah didiagnosis dengan penyakit ini tidak dapat menjalani terapi sulih hormon, karena berisiko semakin parahnya penyakit tersebut. Namun, dalam banyak kasus, mereka dapat menggunakan terapi penggantian hormon alami untuk meredakan beberapa ketidaknyamanan menopause.
Kedelai dan turunannya merupakan pilihan yang bagus untuk membuat pengganti hormon secara alami, yang dapat digunakan oleh kebanyakan wanita, tanpa batasan yang ketat. Lihat lebih banyak contoh perawatan alami untuk menopause dan pelajari lebih lanjut tentang penggantian hormon alami.
Merawat
Wanita yang merokok, menderita hipertensi, kencing manis atau dislipidemia, harus berhati-hati dengan penggunaan hormon. Situasi ini perlu mendapat perhatian dari dokter, karena obat yang digunakan dalam terapi penggantian hormon dapat membawa risiko bagi pasien.
Kapan memulai dan kapan harus berhenti
Menurut beberapa penelitian, terapi penggantian hormon harus diberikan sejak awal, pada perimenopause, antara usia 50 dan 59 tahun. Namun, wanita berusia di atas 60 tahun sebaiknya tidak memulai perawatan ini, karena dapat membahayakan kesehatan mereka.
Tonton juga video berikut dan pelajari lebih lanjut tentang apa yang harus dilakukan agar menopause lebih rileks: