Memar otot: apa itu, gejala dan cara mengobati
Isi
Memar otot biasanya disebabkan oleh trauma langsung yang menyebabkan nyeri, bengkak, dan kaku di daerah tersebut, dengan paha menjadi daerah yang paling terkena. Jenis cedera ini sangat umum terjadi pada atlet, terutama pemain sepak bola, namun dapat terjadi pada setiap orang yang melakukan aktivitas fisik. Memar otot dapat diklasifikasikan sebagai ringan, sedang atau berat tergantung pada tingkat keparahan pukulan dan waktu yang diperlukan untuk pemulihan.
Perawatan untuk memar otot termasuk penggunaan es di tempat, salep anti-inflamasi, peregangan, istirahat dan, secara bertahap, dimulainya kembali aktivitas fisik. Dalam beberapa kasus, fisioterapi diindikasikan untuk mempercepat pemulihan, dengan menggunakan peralatan yang tepat seperti USG, misalnya.
Gejala memar otot
Memar otot dapat dilihat melalui tanda-tanda yang dapat dirasakan segera setelah trauma lokal, yang utamanya adalah:
- Nyeri di situs;
- Pembengkakan;
- Kekakuan;
- Kesulitan menggerakkan anggota tubuh yang terkena;
- Kekuatan menurun dan mobilitas sendi;
- Hematoma dalam beberapa kasus.
Memar biasanya terjadi pada atlet, lebih sering terjadi pada olahraga kontak dan lebih sering terjadi pada paha dan betis. Meskipun tanda dan gejala kontusio dapat berlangsung selama beberapa hari, terdapat risiko komplikasi yang lebih tinggi jika terjadi trauma langsung pada daerah tersebut lagi.
Bagaimana pengobatannya
Yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi memar otot ringan atau sedang di rumah adalah tepat setelah cedera, oleskan kompres es yang dihancurkan, berhati-hatilah untuk membungkus pembalut dengan kain tipis, seperti popok, agar tidak gosong. kulit. Kompres dapat disimpan di area yang nyeri hingga 15 menit dan tidak perlu disimpan lebih lama karena belum diketahui manfaatnya. Anda bisa meletakkan kompres es 2 kali sehari, sampai bengkaknya hilang. Ketahui kapan harus menggunakan kompres panas atau dingin.
Untuk melengkapi perawatan buatan sendiri ini, salep seperti Gelol atau Calminex bisa dioleskan, misalnya sebelum tidur, memberi pijatan lokal, hingga produk benar-benar terserap oleh kulit. Dianjurkan juga untuk meregangkan otot yang cedera dengan hati-hati selama 30 detik hingga 1 menit setiap kali.
Selama kurang lebih 2 minggu, olahraga tidak dianjurkan agar otot bisa pulih lebih cepat. Namun, latihan peregangan dapat dilakukan dan juga memungkinkan untuk memperkuat otot lain di tubuh, hanya menyisakan anggota tubuh yang terkena. Jika bahkan setelah mengikuti tindakan pencegahan ini, kontusio tidak kunjung membaik, mungkin perlu dilakukan beberapa sesi fisioterapi untuk merehabilitasi otot dan meningkatkan fungsinya.