Stroke: penyebab, gejala dan cara pengobatannya
Isi
Efusi mata, atau hiposfagma, ditandai dengan pecahnya pembuluh darah kecil yang terletak di konjungtiva, menyebabkan bercak merah darah di mata. Konjungtiva adalah lapisan tipis transparan yang menutupi bagian putih mata yang disebut sklera.
Stroke di mata adalah situasi yang sangat umum yang tidak mencapai bagian dalam mata dan tidak memengaruhi penglihatan. Biasanya sembuh sendiri, menghilang dalam waktu sekitar 10 hingga 14 hari, dan sering kali tidak diperlukan pengobatan.
Gejala utama
Gejala yang dapat muncul pada kasus stroke kapiler adalah:
- Bercak darah merah cerah di bagian putih mata;
- Kemerahan di mata;
- Perasaan pasir di permukaan mata.
Efusi pada mata tidak menyebabkan nyeri atau perubahan penglihatan, namun jika hal ini terjadi, sebaiknya periksakan ke dokter mata.
Penyebab utama stroke
Penyebab efusi okular dapat berasal dari proses iritasi, alergi, traumatis atau infeksi. Sebab, darah di mata bisa disebabkan oleh:
- Trauma seperti menggaruk atau menggosok mata;
- Upaya fisik seperti angkat beban atau aktivitas fisik yang intens;
- Batuk berkepanjangan;
- Bersin berulang;
- Banyak memaksa untuk mengungsi;
- Episode muntah;
- Infeksi mata yang serius;
- Operasi pada mata atau kelopak mata.
Lonjakan tekanan darah dan perubahan pembekuan darah adalah penyebab yang kurang umum yang juga dapat menyebabkan munculnya darah di mata.
Bagaimana pengobatan dilakukan
Untuk mengobati stroke mata tidak selalu diperlukan, karena biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari. Namun, yang dapat Anda lakukan untuk mempercepat penyembuhan adalah dengan mengoleskan kompres air dingin ke mata Anda, dua kali sehari.
Terkadang air mata buatan digunakan untuk mengurangi ketidaknyamanan dan mengurangi risiko pendarahan lebih lanjut. Penggunaan aspirin dan obat anti inflamasi harus dihindari.
Tuangkan noda merah pada mata bayi
Stroke mata pada bayi merupakan keadaan yang umum dan tidak rumit, seringkali disebabkan oleh bayi sendiri dengan cara menggaruk mata atau melakukan upaya tertentu seperti bersin atau batuk. Biasanya darah di mata akan hilang dalam 2 atau 3 minggu.
Dalam kasus di mana noda darah pada mata terus berlanjut dan bayi mengalami demam, konsultasi ke dokter anak harus dilakukan, karena ini mungkin merupakan tanda infeksi mata seperti konjungtivitis, misalnya. Lihat cara mengidentifikasi dan mengobati konjungtivitis pada bayi Anda.