6 penyakit yang bisa ditularkan oleh anjing
Isi
- 4. Larva migrans
- 5. Kemarahan
- 6. Infeksi olehCapnocytophaga canimorsus
- Bila perlu pergi ke dokter hewan
- Tips menghindari penyakit bawaan anjing
Anjing, jika tidak dirawat dengan baik, dapat menjadi reservoir bakteri, virus, dan parasit yang dapat ditularkan ke manusia melalui menjilati atau menggigit atau melalui pelepasan agen penular dalam kotorannya. Oleh karena itu, anak anjing perlu dibawa secara berkala ke dokter hewan untuk mendapatkan vaksin, dievaluasi dan diberikan obat cacing, sehingga terhindar dari infeksi dan penularan penyakit kepada manusia.
Infeksi yang paling sering ditularkan oleh anjing dan yang mudah menular ke manusia adalah rabies, kurap, larva migrans dan leptospirosis, yang walaupun penularan penyakit ini dari urin tikus lebih sering, anjing juga dapat tertular oleh bakteri leptospirosis dan menularkannya. Keorang-orang.
4. Larva migrans
Larva migrans berhubungan dengan keberadaan larva di dalam tubuh yang menembus kulit dan menimbulkan gejala yang berbeda sesuai dengan lokasinya. Larva ini dapat ditemukan di pantai, taman, dan kebun, misalnya, yang merupakan lingkungan tempat kotoran anjing dapat ditemukan.
Beberapa anjing mengalami infeksi berdasarkan spesies Ancylostoma sp. atau Toxocara sp., tanpa gejala apa pun. Akibat infeksi ini, telur yang dikeluarkan dalam tinja dan larva meninggalkan lingkungan, yang dapat menembus kulit dan menyebabkan luka berbentuk jalur, demam, sakit perut, batuk dan kesulitan melihat, misalnya. Belajar mengenali gejala infeksi cacing anjing.
Apa yang harus dilakukan: Dalam kasus seperti itu, disarankan untuk menghindari berjalan tanpa alas kaki di jalan, pasir dan taman, misalnya, selain secara berkala membawa anjing ke dokter hewan untuk diberikan obat cacing. Selain itu, dokter biasanya menganjurkan penggunaan obat antiparasit, seperti Albendazole atau Mebendazole, misalnya, untuk melawan infeksi pada manusia.
5. Kemarahan
Rabies manusia adalah penyakit yang ditularkan oleh virus yang dapat ditemukan di air liur anjing, yang ditularkan ke manusia melalui gigitan. Meski lebih sering ditularkan oleh anjing, penyakit ini juga bisa ditularkan melalui kucing, kelelawar dan rakun, misalnya.
Rabies pada manusia ditandai dengan kerusakan sistem saraf, menyebabkan kejang otot dan air liur yang intens, misalnya. Lihat apa gejala rabies pada manusia.
Apa yang harus dilakukan: Dianjurkan agar orang tersebut mencuci area yang digigit anjing dengan baik dan langsung pergi ke rumah sakit atau ruang gawat darurat terdekat sehingga vaksin rabies diberikan dan pengobatan yang tepat dapat dimulai, mencegah perkembangan penyakit.
6. Infeksi olehCapnocytophaga canimorsus
ITU Capnocytophaga canimorsus adalah bakteri yang dapat ditemukan di mulut beberapa anjing dan ditularkan ke manusia melalui air liur anjing, baik melalui jilatan atau gigitan, misalnya.
Jenis infeksi ini jarang terjadi, namun dapat menyebabkan demam, muntah, diare, munculnya lepuh di sekitar luka atau tempat menjilati dan nyeri otot dan sendi, misalnya. Infeksi harus diidentifikasi dan diobati dengan cepat, karena dapat berkembang pesat dan mengakibatkan kematian hanya dalam 24 jam. Ketahui cara mengidentifikasi infeksiCapnocytophaga canimorsus.
Apa yang harus dilakukan: Penting bahwa setelah menjilati atau menggigit hewan, daerah tersebut dibersihkan dengan sabun dan air dengan benar dan orang tersebut pergi ke dokter untuk dilakukan tes dan pengobatan dapat dimulai, jika perlu. Pengobatan infeksi denganCapnocytophaga canimorsus biasanya dilakukan dengan penggunaan antibiotik, seperti penisilin, ampisilin dan sefalosporin, yang penting untuk digunakan sesuai petunjuk dokter.
Bila perlu pergi ke dokter hewan
Terkadang anjing bisa menjilat atau menggigit selama beberapa menit berturut-turut, dan ini bisa menjadi tanda parasit pada kulit, alergi atau perubahan hormonal, membutuhkan investigasi untuk mengidentifikasi penyebab perilaku ini. Untuk itu, penting untuk membawa anjing ke dokter hewan agar tes dapat dilakukan dan diagnosis dapat ditegakkan.
Tanda lain yang sangat khas, yang dapat menunjukkan adanya cacingan pada anjing, adalah saat hewan tersebut duduk di tanah dan merangkak, untuk mencakar.
Tips menghindari penyakit bawaan anjing
Beberapa tip berguna untuk menghindari penyakit bawaan anjing adalah:
- Rawat anjing dengan baik, vaksinasi dan bawa ke dokter hewan setiap kali ada perubahan pada rambut, kulit atau perilaku;
- Mandikan anjing dua kali sebulan atau setiap 2 bulan, tergantung kebiasaan hidup anjing;
- Oleskan obat untuk kutu atau kutu, yang ditunjukkan oleh dokter hewan;
- Lakukan pengobatan cacing usus setiap 6 bulan sekali, atau sesuai petunjuk dokter hewan;
- Lakukan praktik kebersihan yang baik seperti mencuci tangan dengan sabun dan air setelah menyentuh dan bermain dengan anjing;
- Jangan biarkan anjing menjilat luka atau mulutnya;
- Bersihkan area tempat tinggal anjing dengan benar.
- Berhati-hatilah saat menangani feses hewan, menggunakan sarung tangan atau kantong plastik saat mengambilnya, membuang feses ke tempat sampah atau toilet, kemudian cuci tangan setelahnya.
Dokter hewan harus dikonsultasikan secara teratur, karena beberapa penyakit mungkin tidak menyebabkan perubahan langsung pada hewan, tetapi dapat menular ke manusia. Berikut cara mencuci tangan dengan benar setelah menangani kotoran atau menyentuh anjing untuk mencegah penyakit: