Untuk apa Marjoram dan cara membuat teh
Isi
Marjoram adalah tanaman obat, juga dikenal sebagai Marjoram Inggris, banyak digunakan dalam pengobatan masalah pencernaan karena tindakan anti-inflamasi dan pencernaannya, seperti diare dan pencernaan yang buruk, misalnya, tetapi juga dapat digunakan untuk meredakan gejala. stres dan kecemasan, karena dapat bertindak pada sistem saraf.
Nama ilmiah Marjoram adalahOriganum majorana serta dapat dibeli di toko makanan kesehatan dan beberapa toko obat, serta dapat digunakan dalam bentuk teh, infus, minyak atau salep.
Untuk apa Marjoram?
Marjoram memiliki tindakan anti-spasmodik, ekspektoran, mukolitik, penyembuhan, pencernaan, antimikroba, anti-inflamasi dan antioksidan, dan dapat digunakan untuk beberapa tujuan, yang utama adalah:
- Memperbaiki fungsi usus dan menghindari gejala pencernaan yang buruk;
- Mengurangi gejala stres dan kecemasan;
- Membantu dalam pengobatan tukak lambung;
- Meningkatkan kesehatan sistem saraf;
- Membantu dalam pengobatan penyakit menular;
- Hilangkan gas berlebih;
- Menurunkan tekanan darah, mengontrol kolesterol dan meningkatkan sirkulasi darah, mencegah penyakit kardiovaskular.
Selain itu, karena tindakan anti-inflamasi dan kemungkinan digunakan dalam bentuk minyak atau salep, marjoram juga dapat membantu meredakan nyeri otot dan sendi.
Teh Marjoram
Bagian yang digunakan Marjoram adalah daun, bunga dan batangnya, untuk membuat teh, infus, urap atau minyak. Salah satu cara penggunaan marjoram yang paling umum adalah dalam bentuk teh.
Untuk membuat teh marjoram cukup masukkan 20 g daun teh ke dalam satu liter air mendidih dan diamkan kurang lebih 10 menit. Lalu, saring dan minum hingga 3 gelas sehari.
Efek samping dan kontraindikasi
Marjoram tidak berhubungan dengan efek samping, namun bila dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan sakit kepala dan sembelit. Selain itu, bila digunakan dalam bentuk minyak atau salep, dapat memicu reaksi alergi dan dermatitis kontak pada orang dengan kulit yang sangat sensitif.
Penggunaan marjoram tidak diindikasikan selama kehamilan atau oleh anak perempuan hingga usia 12 tahun, karena tanaman ini dapat menyebabkan perubahan hormonal yang dapat mempengaruhi perkembangan bayi atau pubertas anak perempuan, misalnya.