Kemacetan makanan: apa adanya, gejalanya (+ 7 mitos dan kebenaran)
Isi
- 1. Berolahraga setelah makan menyebabkan kemacetan
- 2. Mandi dengan air dingin setelah makan panas menyebabkan hidung tersumbat
- 3. Jalan-jalan ringan membantu pencernaan
- 4. Kemacetan makanan bisa mematikan.
- 5. Latihan sebaiknya hanya dilakukan setelah 2 jam makan
- 6. Segala upaya bisa menyebabkan kemacetan makanan
- 7. Riwayat pencernaan yang buruk meningkatkan risiko kemacetan.
- Apa yang harus dilakukan untuk menghentikan kemacetan
Kemacetan makanan adalah ketidaknyamanan pada tubuh yang muncul saat melakukan suatu usaha atau aktivitas fisik setelah makan. Masalah ini paling diketahui ketika, misalnya, seseorang makan siang dan kemudian pergi ke kolam renang atau laut, karena upaya berenang mengganggu pencernaan dan menyebabkan ketidaknyamanan akibat hidung tersumbat, tetapi juga dapat terjadi saat melakukan olahraga yang intens, seperti berlari atau bekerja.
Pahami lebih baik bagaimana kemacetan terjadi:
1. Berolahraga setelah makan menyebabkan kemacetan
Kebenaran. Apalagi jika olahraga dilakukan setelah makan besar, seperti makan siang atau makan malam, karena aktivitas fisik menyebabkan sebagian besar aliran darah mengalir ke otot alih-alih tetap di usus, membuat pencernaan menjadi sangat lambat.
Selain itu, karena sebagian besar darah diarahkan ke otot atau usus, otak akan rusak, dan kemudian malaise muncul dengan gejala lemas, pusing, pucat, dan muntah.
2. Mandi dengan air dingin setelah makan panas menyebabkan hidung tersumbat
Mitos. Air dingin bukanlah penyebab mampet, tapi tenaga fisik setelah makan. Selain itu, dalam mandi biasa, upaya yang harus dilakukan sangat kecil, tidak cukup untuk menimbulkan rasa tidak nyaman. Hal yang sama berlaku untuk kolam renang di mana individu hanya diam di dalam air, tanpa berenang dan tanpa bermain, untuk anak-anak.
3. Jalan-jalan ringan membantu pencernaan
Kebenaran. Jalan-jalan singkat 10-20 menit, dengan langkah lambat, membantu memperbaiki pencernaan karena mengaktifkan metabolisme dan mengurangi rasa perut kembung.
4. Kemacetan makanan bisa mematikan.
Mitos. Kemacetan makanan hanya menyebabkan ketidaknyamanan yang hebat, dan dalam kasus yang jarang terjadi pingsan juga dapat terjadi. Kematian yang terkait dengan kemacetan makanan biasanya terjadi di air, tetapi terjadi karena tenggelam, bukan karena masalah pencernaan. Saat merasa tidak sehat, individu tersebut menjadi lemah dan pusing, bahkan mungkin pingsan, yang dapat menyebabkan kematian jika terjadi di dalam air. Namun, di lahan kering, rasa tidak nyaman akan hilang tak lama setelah istirahat beberapa menit, tanpa risiko kematian.
5. Latihan sebaiknya hanya dilakukan setelah 2 jam makan
Kebenaran. Setelah makan besar, seperti makan siang, aktivitas fisik sebaiknya baru dilakukan setelah minimal 2 jam, yang merupakan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pencernaan. Jika individu tidak dapat menunggu 2 jam sebelum berolahraga, yang ideal adalah makan ringan, dengan salad, buah-buahan, daging putih dan keju putih, hindari terutama lemak dan gorengan.
6. Segala upaya bisa menyebabkan kemacetan makanan
Mitos. Hanya latihan intensitas tinggi, seperti berenang, lari, bermain sepak bola atau berolahraga, biasanya menyebabkan gangguan pencernaan yang parah, dengan gejala malaise, mual, dan muntah. Latihan ringan seperti jalan kaki singkat atau peregangan tidak menyebabkan ketidaknyamanan, karena tidak memerlukan banyak ketegangan otot dan memungkinkan usus menyelesaikan pencernaan secara normal.
7. Riwayat pencernaan yang buruk meningkatkan risiko kemacetan.
Kebenaran. Orang yang biasanya sudah mengalami beberapa gejala pencernaan yang buruk, seperti mulas, gas berlebihan, dan perasaan perut kenyang memiliki peluang lebih besar untuk mengalami kemacetan, karena secara alami usus mereka sudah bekerja lebih lambat. Hal yang sama berlaku untuk kasus masalah usus, seperti penyakit Crohn, gastritis, dan sindrom iritasi usus besar. Lihat gejala yang menunjukkan pencernaan yang buruk.
Apa yang harus dilakukan untuk menghentikan kemacetan
Pengobatan kemacetan makanan hanya dilakukan dengan istirahat dan menelan sedikit air untuk melembabkan. Maka dari itu, perlu segera menghentikan usaha fisik, duduk atau berbaring dan menunggu penyakitnya mereda. Istirahat menyebabkan aliran darah terkonsentrasi di usus lagi, dan pencernaan dimulai lagi, menyebabkan gejala lewat dalam 1 jam.
Dalam kasus malaise parah, dengan sering muntah, perubahan tekanan darah dan pingsan, yang ideal adalah membawa individu ke ruang gawat darurat untuk mendapatkan perawatan medis.