Apa itu sindrom Terson dan bagaimana penyebabnya
Isi
Sindrom Terson adalah perdarahan intraokular yang terjadi karena peningkatan tekanan intra-serebral, biasanya akibat perdarahan kranial akibat pecahnya aneurisma atau cedera otak traumatis, misalnya.
Tidak diketahui persis bagaimana perdarahan ini terjadi, yang biasanya terjadi di daerah penting mata, seperti vitreous, yang merupakan cairan agar-agar yang mengisi sebagian besar bola mata, atau retina, yang mengandung sel-sel yang bertanggung jawab untuk penglihatan, dan dapat muncul pada orang dewasa atau anak-anak.
Sindrom ini menyebabkan gejala seperti sakit kepala, kesadaran yang berubah dan penurunan kapasitas visual, dan konfirmasi dari sindrom ini harus dilakukan oleh dokter mata. Perawatan tergantung pada tingkat keparahan kondisi, yang mungkin melibatkan observasi atau koreksi bedah, untuk menghentikan dan mengeringkan pendarahan.
Penyebab utama
Meskipun tidak dipahami dengan baik, sebagian besar sindrom Terson terjadi setelah jenis pendarahan otak yang disebut perdarahan subarachnoid, yang terjadi di dalam ruang antara selaput yang melapisi otak. Situasi ini dapat terjadi karena pecahnya aneurisma intra-serebral atau cedera otak traumatis setelah kecelakaan.
Selain itu, sindrom ini dapat diakibatkan oleh hipertensi intrakranial, setelah stroke, tumor otak, efek samping obat tertentu atau bahkan penyebab yang tidak jelas, semua situasi ini menjadi serius dan menunjukkan ancaman jiwa jika pengobatan tidak dilakukan dengan cepat.
Sinyal dan gejala
Sindrom Terson bisa unilateral atau bilateral, dan gejala yang mungkin ada meliputi:
- Kapasitas visual menurun;
- Penglihatan kabur atau kabur;
- Sakit kepala;
- Perubahan kemampuan untuk menggerakkan mata yang terkena;
- Muntah;
- Mengantuk atau perubahan kesadaran;
- Perubahan tanda-tanda vital, seperti peningkatan tekanan darah, penurunan detak jantung dan kapasitas pernapasan.
Jumlah dan jenis tanda dan gejala juga dapat bervariasi, sesuai dengan lokasi dan intensitas perdarahan otak.
Bagaimana cara merawatnya
Perawatan sindrom Terson ditunjukkan oleh dokter mata, dan prosedur pembedahan yang disebut vitrektomi biasanya dilakukan, yang merupakan pengangkatan sebagian atau keseluruhan dari vitreous humor atau membran lapisannya, yang dapat diganti dengan gel khusus.
Namun, resorpsi perdarahan dengan cara alami dapat dipertimbangkan, dan dapat terjadi hingga 3 bulan. Oleh karena itu, untuk melakukan pembedahan, dokter harus mempertimbangkan apakah hanya satu atau kedua mata yang terkena, tingkat keparahan cedera, apakah terdapat reabsorpsi perdarahan dan usia, seperti pada operasi anak biasanya lebih diindikasikan.
Selain itu, ada juga pilihan terapi laser, yaitu menghentikan atau mengeringkan pendarahan.