Makanan pelawan kecemasan
Isi
- Makanan dan nutrisi yang harus dikonsumsi
- 1. Omega-3
- 2. Magnesium
- 3. Triptofan
- 4. vitamin B.
- 5. Vitamin C dan flavonoid
- 6. Serat
- 7. Probiotik
- Makanan yang Harus Dihindari
- Menu Kegelisahan
Pola makan untuk mengurangi dan mengendalikan kecemasan sebaiknya mencakup makanan yang kaya magnesium, omega-3, serat, probiotik dan triptofan, menariknya untuk mengonsumsi pisang dan dark chocolate misalnya.
Nutrisi ini membantu mengatur flora usus dan meningkatkan produksi serotonin, juga dikenal sebagai hormon kebahagiaan, meningkatkan relaksasi dan membantu melawan kecemasan.
Selain itu, penting juga untuk mengurangi konsumsi makanan yang kaya gula dan tepung terigu, karena berhubungan dengan perubahan glukosa darah dan produksi serotonin.
Kecemasan adalah suatu kondisi psikologis di mana orang tersebut berada dalam keadaan ketakutan yang tidak menyenangkan, mengakibatkan kekhawatiran yang lebih besar dari yang diminta oleh situasi.
Keadaan ini dapat menyebabkan gejala fisik dan psikis, seperti sakit kepala, nyeri dada, kurang konsentrasi dan keinginan makan meningkat, bahkan jika tidak ada rasa lapar. Berikut cara mengenali gejala kecemasan.
Makanan dan nutrisi yang harus dikonsumsi
Untuk membantu mengendalikan kecemasan, Anda harus meningkatkan konsumsi makanan berikut ini:
1. Omega-3
Omega-3 adalah lemak baik yang kaya EPA dan DHA, asam lemak yang meningkatkan fungsi otak dan mengurangi kecemasan. Beberapa penelitian menemukan bahwa mengonsumsi sedikit omega-3 dapat dikaitkan dengan beberapa penyakit, termasuk depresi dan kecemasan.
Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi makanan yang kaya omega-3 seperti tuna, salmon, sarden, flaxseed, chia, chestnut, dan alpukat. Dalam beberapa kasus, mungkin juga perlu mengonsumsi suplemen omega-3, yang harus ditunjukkan oleh dokter atau ahli gizi.
2. Magnesium
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa magnesium dapat membantu mengatasi stres dan kecemasan, karena dapat meningkatkan fungsi otak, namun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan hubungan ini.
Mineral ini terdapat dalam makanan seperti gandum, pisang, bayam, biji labu, wijen, biji rami dan chia, dan pada buah-buahan kering seperti kacang Brazil, almond dan kacang tanah.
3. Triptofan
Triptofan adalah asam amino yang membantu dalam produksi serotonin, yang merupakan hormon penting untuk mencegah kecemasan, stres, depresi, dan insomnia.
Asam amino ini dapat ditemukan pada makanan seperti daging, ayam, ikan, telur, pisang, keju, coklat, tahu, nanas, salmon, coklat hitam dan buah-buahan kering pada umumnya seperti kacang-kacangan, kacang-kacangan dan almond. Lihat daftar lengkap makanan kaya triptofan.
4. vitamin B.
Vitamin B, terutama B6, B12, dan asam folat, merupakan pengatur penting sistem saraf, dan berperan serta dalam produksi serotonin. Vitamin ini dapat ditemukan di biji-bijian, seperti nasi merah, roti merah dan gandum, dan makanan lain seperti pisang, bayam, dan sayuran hijau lainnya.
5. Vitamin C dan flavonoid
Vitamin C dan flavonoid adalah antioksidan yang mengurangi stres dan kecemasan, membantu mengontrol produksi hormon. Makanan utamanya adalah buah jeruk seperti jeruk, nanas dan mandarin, coklat dan lalapan.
6. Serat
Konsumsi makanan berserat tinggi meningkatkan kesehatan usus, selain membantu mengatur kadar gula darah dan meningkatkan rasa kenyang, menjadi pilihan yang sangat baik bagi orang yang mengalami kecemasan.
Beberapa makanan berserat tinggi antara lain buah-buahan, sayuran, makanan utuh, kacang-kacangan, dan lain-lain.
7. Probiotik
Beberapa penelitian ilmiah telah menunjukkan bahwa disbiosis, yaitu ketidakseimbangan mikrobiota usus, dan radang usus mungkin terkait dengan perubahan emosional, seperti kecemasan dan depresi. Oleh karena itu, penggunaan probiotik dapat membantu mengembalikan keseimbangan mikroba yang normal dan dengan demikian dapat memiliki efek potensial pada pengobatan dan pencegahan kecemasan dan depresi.
Probiotik dapat dicerna melalui makanan yang difermentasi, seperti yoghurt alami, kefir, tempe, dan kombucha, namun dapat juga dikonsumsi dalam bentuk suplemen yang dapat dibeli di apotek.
Pelajari lebih lanjut tentang probiotik dan manfaatnya:
Makanan yang Harus Dihindari
Makanan yang harus dihindari untuk membantu mengendalikan kecemasan adalah:
- Guladan permen pada umumnya;
- Minuman manis, seperti jus industri, minuman ringan dan minuman energi;
- tepung putih, kue, biskuit, makanan ringan dan roti putih;
- Kafein, hadir dalam kopi, teh mate, teh hijau dan teh hitam;
- Minuman beralkohol;
- Sereal olahan, seperti nasi putih dan pasta putih;
- Lemak jahat, seperti yang ditemukan pada sosis, sosis, ham, bologna, dada kalkun, kue isi, makanan cepat saji, dan makanan siap saji beku.
Kecemasan dapat mencegah seseorang membuat keputusan yang benar dan bahkan melumpuhkannya dalam menghadapi suatu situasi, tetapi diet seimbang dan aktivitas fisik yang sering membantu mengendalikan stres dan kecemasan.
Menu Kegelisahan
Tabel berikut menunjukkan contoh menu 3 hari untuk memerangi kecemasan:
Camilan | Hari 1 | Hari ke-2 | Hari ke-3 |
Sarapan | 1 gelas jus jeruk tanpa pemanis + 2 potong roti gandum dengan keju | 1 gelas jus nanas tanpa pemanis + 2 telur orak-arik dengan tomat dan oregano dan 2 roti panggang utuh | 2 pancake pisang dan oat dengan selai kacang dan stroberi + jus lemon |
Camilan pagi | 10 kacang mete + 1 gelas kombucha | 1 pisang + 1 sendok makan pasta almond + 1 sendok makan biji chia | 3 kotak coklat 70% kakao |
Makan siang makan malam | 1 fillet salmon dengan kentang panggang dan salad bayam dengan 1 sendok makan minyak zaitun + 1 pisang sebagai makanan penutup | Stroganoff daging sapi + 4 sendok makan beras merah + 1 cangkir sayuran tumis dalam minyak zaitun + 1 apel | Lada diisi dengan tuna dan keju putih au gratin dalam oven + arugula, tomat dan salad bawang + 1 jeruk keprok untuk pencuci mulut |
Camilan sore | 1 yogurt tawar dengan strawberry + 1 sendok makan gandum gulung | 1 cangkir smoothie pepaya yang diolah dengan yogurt tawar + 1 sendok makan oat gulung | 1 yogurt pepaya + 2 sendok makan oat + 1 sendok makan madu |
Jumlah yang tertera pada menu bervariasi menurut umur, jenis kelamin, aktivitas fisik dan keberadaan penyakit, sehingga idealnya adalah berkonsultasi dengan ahli gizi sehingga penilaian yang lengkap dapat dilakukan dan, dengan demikian, rencana gizi yang sesuai dengan kebutuhan bisa diuraikan..