Minyak sawit: apa itu, manfaat dan cara pemakaiannya
Isi
- Manfaat utama
- Bagaimana cara menggunakan minyak sawit
- Informasi nutrisi
- Bagaimana minyak sawit dibuat
- Kontroversi minyak sawit
Minyak sawit atau dikenal juga dengan istilah palm oil atau palm oil merupakan salah satu jenis minyak nabati yang dapat diperoleh dari pohonnya yang populer dengan sebutan kelapa sawit, namun memiliki nama ilmiahElaeis guineensis, kaya akan beta-karoten, prekursor vitamin A, dan vitamin E.
Meski kaya akan vitamin, namun penggunaan minyak sawit masih kontroversial, karena belum diketahui manfaatnya bagi kesehatan dan karena proses mendapatkannya dapat berdampak besar bagi lingkungan. Di sisi lain, karena ekonomis dan serbaguna, minyak sawit banyak digunakan dalam pembuatan produk kosmetik dan kebersihan, seperti sabun dan pasta gigi, serta produk makanan, seperti cokelat, es krim, dan makanan lainnya.
Manfaat utama
Minyak sawit mentah dapat digunakan untuk membumbui atau menggoreng makanan, karena stabil pada suhu tinggi, menjadi bagian dari masakan di beberapa tempat, seperti negara-negara Afrika dan Bahia. Selain itu, minyak sawit kaya akan vitamin A dan E dan, oleh karena itu, memiliki beberapa manfaat kesehatan, yang utama adalah:
- Meningkatkan kesehatan kulit dan mata;
- Memperkuat sistem kekebalan;
- Meningkatkan fungsi Organ Reproduksi;
- Ini kaya akan antioksidan, yang bekerja langsung pada radikal bebas dan mencegah penuaan dini dan perkembangan penyakit.
Namun, ketika minyak ini melalui proses penyulingan, ia kehilangan khasiatnya dan mulai digunakan sebagai bahan dalam pembuatan produk industri, seperti roti, kue, biskuit, margarin, protein batangan, sereal, coklat, es krim dan Nutella, sebagai contoh. Dalam kasus ini, konsumsi minyak sawit tidak bermanfaat bagi kesehatan, sebaliknya karena 50% terdiri dari lemak jenuh, terutama asam palmitat, maka risiko kardiovaskular dapat meningkat, karena dapat dikaitkan dengan peningkatan kolesterol dan pembentukan gumpalan.
Minyak sawit juga dapat digunakan dalam cocoa atau almond butter sebagai penstabil untuk mencegah pemisahan produk. Minyak sawit dapat diidentifikasi pada label produk dengan berbagai nama, seperti palm oil, palm butter atau palm stearin.
Bagaimana cara menggunakan minyak sawit
Penggunaan minyak sawit masih kontroversial, karena beberapa penelitian menunjukkan bahwa minyak sawit mungkin memiliki manfaat kesehatan, sementara yang lain menunjukkan tidak. Namun, idealnya konsumsi Anda diatur maksimal 1 sendok minyak per hari, selalu diiringi dengan pola makan yang sehat. Selain itu, konsumsi produk industri yang mengandungnya harus dihindari, dan label makanan harus selalu diperhatikan.
Ada minyak sehat lainnya yang bisa digunakan untuk membumbui salad dan makanan, seperti minyak zaitun extra virgin, misalnya. Pelajari cara memilih minyak zaitun terbaik untuk kesehatan.
Informasi nutrisi
Tabel berikut menunjukkan nilai gizi setiap zat yang ada dalam minyak sawit:
Komponen | Kuantitas dalam 100 g |
Energi | 884 kalori |
Protein | 0 g |
Lemak | 100 gram |
Lemak jenuh | 50 gram |
Karbohidrat | 0 g |
Vitamin A (retinol) | 45920 mcg |
Vitamin E. | 15,94 mg |
Bagaimana minyak sawit dibuat
Minyak sawit adalah hasil penghancuran benih dari jenis kelapa sawit yang terutama ditemukan di Afrika, kelapa sawit.
Untuk persiapannya perlu memanen buah kelapa sawit dan memasaknya menggunakan air atau uap yang memungkinkan ampasnya dipisahkan dari bijinya. Kemudian, daging buahnya diperas dan keluar minyaknya, yang warnanya sama jingga dengan buahnya.
Untuk dipasarkan, minyak ini mengalami proses penghalusan, yaitu kehilangan semua kandungan vitamin A dan E-nya yang bertujuan untuk memperbaiki sifat organoleptik minyak terutama bau, warna dan rasa, selain membuatnya lebih ideal untuk digunakan. menggoreng makanan.
Kontroversi minyak sawit
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minyak sawit rafinasi mungkin mengandung beberapa senyawa karsinogenik dan genotoksik yang dikenal sebagai glycidyl ester, yang diproduksi selama proses pemurnian. Selain itu, selama proses ini minyak kehilangan sifat antioksidannya, namun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk membuktikannya.
Juga diverifikasi bahwa produksi minyak sawit dapat menyebabkan kerusakan lingkungan akibat penggundulan hutan, kepunahan spesies, penggunaan pestisida yang berlebihan dan peningkatan emisi CO2 ke atmosfer. Ini karena oli ini tidak hanya digunakan dalam industri makanan, tetapi juga dalam pembuatan sabun, deterjen, pelembut kain yang dapat terurai secara hayati, dan sebagai bahan bakar pada mobil yang menggunakan solar.
Untuk alasan ini, sebuah asosiasi dipanggil The Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), yang bertanggung jawab untuk membuat produksi minyak ini lebih berkelanjutan.