Cara merawat bayi Anda dengan Cytomegalovirus
Isi
Jika bayi terinfeksi cytomegalovirus saat hamil, ia mungkin dilahirkan dengan gejala seperti tuli atau keterbelakangan mental. Dalam hal ini, pengobatan sitomegalovirus pada bayi dapat dilakukan dengan obat antivirus dan tujuan utamanya adalah mencegah ketulian.
Infeksi sitomegalovirus lebih sering terjadi selama kehamilan, tetapi juga dapat terjadi selama persalinan atau setelah lahir jika orang yang dekat dengan Anda terinfeksi.
Gejala infeksi sitomegalovirus
Bayi yang terinfeksi cytomegalovirus saat hamil dapat mengalami gejala berikut:
- Pertumbuhan dan perkembangan intrauterin yang menurun;
- Bintik merah kecil di kulit;
- Limpa dan hati membesar;
- Kulit dan mata kuning;
- Pertumbuhan otak kecil (mikrosefali);
- Pengapuran di otak;
- Jumlah trombosit yang rendah dalam darah;
- Ketulian.
Adanya cytomegalovirus pada bayi dapat diketahui melalui keberadaannya dalam air liur atau urin dalam 3 minggu pertama kehidupan. Jika virus ditemukan setelah minggu ke-4 kehidupan, hal itu menandakan bahwa kontaminasi terjadi setelah lahir.
Ujian yang diperlukan
Bayi dengan cytomegalovirus harus didampingi oleh dokter anak dan perlu dilakukan pemeriksaan secara rutin agar setiap perubahan dapat segera ditangani. Beberapa tes penting adalah tes pendengaran yang harus dilakukan saat lahir dan pada usia 3, 6, 12, 18, 24, 30 dan 36 bulan kehidupan. Selanjutnya, pendengaran harus dinilai setiap 6 bulan hingga usia 6 tahun.
Computed tomography sebaiknya dilakukan saat lahir dan jika ada perubahan, dokter anak dapat meminta yang lain, sesuai kebutuhan evaluasi. MRI dan sinar-X tidak diperlukan.
Cara mengobati cytomegalovirus bawaan
Perawatan bayi yang lahir dengan cytomegalovirus dapat dilakukan dengan penggunaan obat antivirus seperti Gansiklovir atau Valgansiklovir dan harus dimulai segera setelah lahir.
Obat-obatan ini hanya boleh digunakan pada bayi yang sudah pasti terinfeksi atau memiliki gejala yang melibatkan Sistem Saraf Pusat seperti kalsifikasi intrakranial, mikrosefali, perubahan cairan serebrospinal, tuli atau korioretinitis.
Waktu pengobatan dengan obat ini kira-kira 6 minggu dan karena dapat mengubah berbagai fungsi dalam tubuh, maka perlu dilakukan pemeriksaan seperti hitung darah dan urin hampir setiap hari dan pemeriksaan CSF pada hari pertama dan terakhir pengobatan.
Tes ini diperlukan untuk menilai apakah perlu menurunkan dosis atau bahkan menghentikan penggunaan obat.