Cleptomania: Apa itu dan Bagaimana mengontrol keinginan untuk mencuri
Isi
Untuk mengontrol dorongan untuk mencuri, biasanya disarankan untuk berkonsultasi dengan psikolog, untuk mencoba mengidentifikasi masalah dan memulai psikoterapi. Namun, konsultasi psikiater juga dapat disarankan oleh psikolog, karena ada obat yang juga dapat membantu mengendalikan keinginan untuk mencuri. Beberapa dari pengobatan ini termasuk antidepresan, antikonvulsan atau obat kecemasan.
Psikoterapi, juga disebut terapi perilaku kognitif, sangat penting untuk mengembangkan metode yang membantu orang tersebut mengontrol dirinya sendiri dan mencegah pencurian, seperti frasa yang mengingatkan rasa bersalah yang dirasakan setelah pencurian dan bahayanya mencuri. Namun perawatan ini membutuhkan waktu dan dukungan keluarga penting untuk membantu pasien dalam mengontrol penyakitnya.
Yang mana
Dorongan untuk mencuri, juga dikenal sebagai kleptomania atau pencurian kompulsif, adalah penyakit kejiwaan yang menyebabkan seringnya pencurian benda dari toko atau teman dan keluarga, karena keinginan yang tidak terkendali untuk memiliki sesuatu yang bukan milik Anda.
Penyakit ini memang belum ada obatnya, tetapi perilaku mencuri dapat dikendalikan dengan pengobatan yang dipandu oleh psikolog atau psikiater.
Gejala dan diagnosis
Kleptomania biasanya muncul pada masa remaja akhir dan dewasa awal, dan diagnosisnya dibuat oleh psikolog atau psikiater dengan adanya 4 gejala:
- Ketidakmampuan yang sering untuk menahan dorongan untuk mencuri benda yang tidak perlu.
- Meningkatnya sensasi ketegangan sebelum pencurian;
- Kesenangan atau kelegaan pada saat pencurian;
- Rasa bersalah, penyesalan, rasa malu dan depresi setelah pencurian.
Gejala nomor 1 membedakan penderita kleptomania dari pencuri biasa, karena mereka mencuri benda tanpa memikirkan nilainya. Dalam kebanyakan kasus penyakit ini, benda yang dicuri tidak pernah digunakan atau bahkan dikembalikan ke pemilik aslinya.
Penyebab
Kleptomania tidak memiliki penyebab pasti, tetapi tampaknya terkait dengan gangguan mood dan riwayat keluarga alkoholisme. Selain itu, pasien ini juga cenderung menurunkan produksi hormon serotonin, yang merupakan hormon kesenangan, dan pencurian meningkatkan hormon ini dalam tubuh, yang dapat menyebabkan kecanduan di balik penyakit ini.
Apa yang bisa terjadi
Kleptomania dapat menyebabkan komplikasi psikologis, seperti depresi dan kecemasan yang berlebihan, serta komplikasi dalam kehidupan pribadi, karena keinginan untuk melakukan pencurian menghalangi konsentrasi dan hubungan yang sehat di tempat kerja dan dengan keluarga.
Selain kesulitan emosional, biasanya pasien ini terkejut pada saat pencurian dan menanggapi sikap mereka kepada polisi, yang dapat mengakibatkan konsekuensi serius, seperti penjara.
Untuk menghindari krisis yang mengarah pada pencurian, lihat 7 Tip untuk Mengendalikan Kegelisahan.