7 tips untuk mengambil botol anak Anda

Isi
- 1. Menjadikan piala sebuah prestasi
- 2. Ciptakan lingkungan yang baik
- 3. Lepaskan kaca secara bertahap
- 4. Pilih gelas favorit Anda
- 5. Berikan botol tersebut kepada yang membutuhkan
- 6. Bersikaplah tegas dan jangan kembali
- 7. Programkan diri Anda sendiri
Orang tua sebaiknya mulai mengeluarkan botol sebagai cara menyusui anak antara tahun pertama dan ketiga kehidupannya, terutama saat bayi berhenti menyusu, untuk menghindari ketergantungan lebih lanjut pada anak dengan kebiasaan menghisap untuk menyusu.
Sejak bayi memegang cangkir plastik dan minum tanpa tersedak, bahkan dengan pengawasan orang tua, botol dapat dikeluarkan dan dilanjutkan dengan menyusu hanya di dalam cangkir.
Berikut adalah 7 tips untuk mempermudah proses ini.
1. Menjadikan piala sebuah prestasi
Strategi yang baik adalah bagi orang tua untuk berbicara dengan anak dan membuatnya tampak bahwa perjalanan dari botol ke gelas sebenarnya adalah pencapaian yang luar biasa bagi mereka.
Harus dikatakan bahwa anak tersebut tumbuh dan menjadi dewasa, sehingga mendapatkan hak untuk menggunakan cangkir seperti orang besar dan mandiri lainnya. Dengan demikian, dia akan merasa terdorong untuk beralih.

2. Ciptakan lingkungan yang baik
Untuk menyemangati anak, tipnya adalah bahwa keluarga selalu ada di meja, terutama saat makan utama dan sarapan.
Para orang tua harus berbicara, bercerita dan menciptakan lingkungan yang menyenangkan, di mana setiap orang menjadi dewasa dan menggunakan cangkir dan piring daripada berbaring di tempat tidur atau di sofa sendirian dengan botol.
3. Lepaskan kaca secara bertahap
Agar tidak membuat anak shock, idealnya adalah melepas gelas secara bertahap, dimulai dengan menggunakan gelas pada saat makan di siang hari dan meninggalkan botol pada malam hari, jika memang perlu menggunakannya.
Saat menggunakan taktik ini, penting untuk diingat untuk tidak membawa botol saat berjalan-jalan atau mengunjungi anggota keluarga, karena anak harus memahami bahwa dia sekarang menggunakan gelasnya sendiri.
4. Pilih gelas favorit Anda
Untuk lebih melibatkan anak dalam proses transisi, tip yang baik adalah mengajaknya memilih cangkir baru yang akan menjadi miliknya sendiri. Dengan demikian, dia dapat memilih cangkir dengan foto karakter favoritnya dan dengan warna favoritnya.
Untuk orang tua, tipnya adalah memilih kacamata ringan dan bersayap untuk membantu anak memegangnya. Mereka yang memiliki paruh berlubang di ujungnya merupakan pilihan yang baik untuk awal proses.
5. Berikan botol tersebut kepada yang membutuhkan
Strategi lain bagi bayi untuk membuang botol adalah dengan mengatakan bahwa botol itu akan diberikan kepada anak-anak yang lebih kecil yang belum tahu cara menggunakan cangkir atau beberapa karakter anak, seperti Sinterklas atau Kelinci Paskah.
Jadi, ketika dia meminta kembali botol itu, orang tua dapat membantah bahwa botol itu telah diberikan kepada orang lain dan tidak ada cara untuk mendapatkannya lagi.
6. Bersikaplah tegas dan jangan kembali
Meskipun bayi menerima penarikan dari botol dengan baik, pada titik tertentu dia akan merindukannya dan membuat ulah untuk mendapatkannya kembali. Akan tetapi, penting bagi orang tua untuk menahan penderitaan anak, karena membawa kembali botol tersebut akan membuatnya mengerti bahwa ia dapat memperoleh kembali semua yang diinginkannya, terlepas dari komitmen untuk membuang benda tersebut.
Jadi, hormati keputusan dan komitmen agar anak juga mengembangkan rasa tanggung jawabnya. Bersabarlah, dia akan berhenti mengamuk dan mengatasi fase ini.
7. Programkan diri Anda sendiri
Orang tua harus merencanakan dan memiliki tujuan agar anak mereka berhenti menggunakan botol, yang biasanya diindikasikan selama 1 hingga 2 bulan sampai cangkir benar-benar berlaku.
Selama periode ini berbagai strategi harus digunakan, mengingat untuk tidak kembali ke setiap langkah yang diambil dalam proses ini.
Sekarang lihat tips tentang cara membuat bayi Anda tidur sepanjang malam.