Aspirin dalam kehamilan: dapatkah itu menyebabkan aborsi?
![HINDARI HAL INI SAAT PROGRAM HAMIL - TANYAKAN DOKTER - dr. Jeffry Kristiawan](https://i.ytimg.com/vi/e908d9L4GdA/hqdefault.jpg)
Isi
- Dosis Aspirin yang Aman untuk Kehamilan
- Alternatif lain selain Aspirin
- Pengobatan rumahan melawan demam dan nyeri saat hamil
Aspirin adalah obat yang berbahan dasar asam asetilsalisilat yang berfungsi untuk melawan demam dan nyeri, yang dapat dibeli di apotek dan toko obat bahkan tanpa resep dokter. Namun, aspirin tidak boleh dikonsumsi saat hamil tanpa sepengetahuan medis karena dosis asam asetilsalisilat di atas 100 mg bisa berbahaya, dan meningkatkan risiko keguguran.
Dengan demikian, mengonsumsi Aspirin selama kehamilan sebaiknya hanya dilakukan dalam dosis kecil, bila diindikasikan oleh dokter. Biasanya meminum sesekali 1 atau 2 tablet Aspirin pada minggu-minggu pertama kehamilan, tampaknya tidak berbahaya bagi wanita maupun bayi, tetapi jika ragu, dokter harus diperingatkan dan dilakukan USG untuk melihat apakah semuanya baik-baik saja. baik.
Meskipun dokter mungkin meresepkan penggunaan aspirin dosis harian kecil pada trimester 1 dan 2 kehamilan, Aspirin benar-benar dikontraindikasikan pada trimester ke-3, lebih khusus lagi setelah minggu ke 27 kehamilan karena komplikasi dapat terjadi pada saat melahirkan, seperti sebagai pendarahan yang membahayakan nyawa wanita.
Penggunaan aspirin setelah melahirkan juga harus dilakukan dengan hati-hati karena dosis harian di atas 150 mg melewati ASI dan dapat membahayakan bayi. Jika pengobatan dengan dosis yang lebih besar diperlukan, dianjurkan untuk berhenti menyusui.
Dosis Aspirin yang Aman untuk Kehamilan
Jadi, untuk menggunakan Aspirin dalam Kehamilan dianjurkan:
Masa kehamilan | Dosis |
Trimester pertama (1 hingga 13 minggu) | Maksimal 100 mg per hari |
Trimester kedua (14 hingga 26 minggu) | Maksimal 100 mg per hari |
Trimester ketiga (setelah 27 minggu) | Kontraindikasi - Jangan pernah digunakan |
Selama menyusui | Maksimum 150 mg per hari |
Alternatif lain selain Aspirin
Untuk mengatasi demam dan nyeri saat hamil, obat yang paling cocok adalah Paracetamol karena aman dan dapat digunakan pada tahap ini karena tidak meningkatkan risiko keguguran atau perdarahan.
Namun, harus diambil setelah nasihat medis karena dapat mempengaruhi hati bila digunakan terlalu sering sehingga menyebabkan ketidaknyamanan bagi wanita. Selain itu, mengonsumsi lebih dari 500 mg Parasetamol setiap hari meningkatkan risiko bayi kurang konsentrasi dan lebih banyak kesulitan belajar.
Pengobatan rumahan melawan demam dan nyeri saat hamil
- Demam:yang terbaik adalah menerapkan strategi sederhana seperti mandi, membasahi pergelangan tangan, ketiak dan leher dengan air bersih dan menggunakan lebih sedikit pakaian, beristirahat di tempat yang berventilasi baik.
- Sakit: Minumlah teh kamomil yang memiliki efek menenangkan atau nikmati aromaterapi dengan lavender yang memiliki efek yang sama. Lihat teh yang tidak boleh dikonsumsi wanita hamil selama kehamilan.