Spermogram: untuk apa, bagaimana cara melakukannya, dan untuk apa
Isi
Ujian spermogram bertujuan untuk menilai kuantitas dan kualitas sperma pria, terutama diminta untuk menyelidiki penyebab infertilitas pasangan tersebut, misalnya. Selain itu, spermogram juga biasanya diminta setelah operasi vasektomi dan untuk menilai fungsi testis.
Spermogram adalah pemeriksaan sederhana yang dilakukan dari analisis sampel air mani yang harus dikumpulkan oleh pria tersebut di laboratorium setelah masturbasi. Agar hasil tes tidak terganggu, disarankan agar pria tersebut tidak melakukan hubungan seksual 2 hingga 5 hari sebelum pemeriksaan, dan dalam beberapa kasus, mungkin disarankan pengambilan gambar dilakukan dengan perut kosong.
Untuk apa ini
Biasanya, spermogram ditunjukkan oleh ahli urologi ketika pasangan mengalami kesulitan untuk hamil, dengan demikian menyelidiki apakah pria tersebut mampu memproduksi sperma yang layak dalam jumlah yang cukup. Selain itu, dapat diindikasikan bila pria tersebut memiliki beberapa sinyal genetik, fisik atau imunologis yang dapat mengganggu kesuburan pria.
Jadi, spermogram dibuat untuk mengevaluasi fungsi testis dan integritas epididimis, sehingga menganalisis kualitas dan kuantitas sperma buatan.
Ujian pelengkap
Bergantung pada hasil spermogram dan kondisi klinis pria tersebut, ahli urologi dapat merekomendasikan pelaksanaan tes tambahan, seperti:
- Spermogram pembesaran, yang memungkinkan analisis morfologi sperma yang lebih tepat;
- Fragmentasi DNA, yang memeriksa jumlah DNA yang dilepaskan dari sperma dan tetap berada di dalam cairan mani, yang mungkin menunjukkan ketidaksuburan tergantung pada konsentrasi DNA;
- IKAN, yang merupakan tes molekuler yang dilakukan dengan tujuan untuk memverifikasi jumlah sperma yang kurang;
- Tes viral load, yang biasanya diminta untuk pria yang memiliki penyakit akibat virus, seperti HIV, misalnya.
Selain pemeriksaan pelengkap ini, pembekuan air mani dapat direkomendasikan oleh dokter jika pria tersebut akan menjalani atau sedang menjalani kemoterapi.