Cara Makan Junk Food Tanpa Merasa Bersalah
Isi
Buatlah pilihan yang lebih cerdas saat Anda makan junk food.
1. Kendalikan nafsu makan
Perampasan total bukanlah solusi. Keinginan yang ditolak dapat dengan cepat lepas kendali, menyebabkan makan berlebihan atau makan berlebihan. Jika Anda mendambakan kentang goreng atau keripik, misalnya, makanlah kentang goreng dalam porsi kecil, atau beli sekantong keripik mini 150 kalori dan selesaikan.
Juga perlu dipertimbangkan: alternatif yang lebih sehat seperti keripik yang terbuat dari jagung biru. Ini memiliki protein 20 persen lebih banyak daripada jagung putih, menjadikannya camilan sehat. Camilan berwarna mendapatkan rona biru dari anthocyanin, senyawa penangkal penyakit yang juga ditemukan dalam blueberry dan anggur merah. Namun, mereka memiliki 140 kalori dan 7 gram lemak per porsi 15 keping, jadi berhentilah di segenggam dan ambil salsa daripada saus krim.
2. Manjakan diri dengan bijaksana
Memboroskan pada kesempatan dapat diterima - hanya saja jangan terbawa suasana dan makan junk food sepanjang hari!
3. Hindari menyimpan makanan di lemari atau lemari es Anda
Beli sesuatu hanya ketika keinginan muncul dan nikmati dalam jumlah kecil. Kemudian bagikan atau buang sisanya.
4. Campurkan
Cobalah makan sesuatu yang lebih sehat bersama dengan makanan yang kurang bergizi, seperti sepotong buah dengan kue keju Anda. Dengan makan buah terlebih dahulu, Anda akan mengurangi nafsu makan dan cenderung tidak makan junk food sepanjang hari.
5. Hitung kalori
Bandingkan jumlah lemak dan kalori yang ditemukan dalam makanan ringan yang sehat dan mengenyangkan vs. makanan yang kurang sehat. Misalnya, apel berukuran sedang hanya mengandung 81 kalori dan tanpa lemak; sekantong pretzel 1 ons memiliki 108 kalori dan juga tanpa lemak, dan satu wadah yogurt buah rendah lemak menyediakan 231 kalori dan 2 gram lemak.
6. Fokus pada lemak
Berhati-hatilah untuk membaca label. Setelah meninjau beberapa jenis makanan kemasan, seperti kue kering, kue camilan, dan keripik, para peneliti di University of Minnesota menemukan bahwa barang yang lebih murah cenderung memiliki lebih banyak lemak trans daripada yang harganya sedikit lebih mahal. Lemak olahan ini, yang telah terbukti meningkatkan kadar kolesterol LDL (jahat), mungkin muncul di daftar bahan sebagai minyak terhidrogenasi atau terhidrogenasi sebagian dan shortening. Sementara sebagian besar produsen telah mengurangi lemak trans yang digunakan dalam produk mereka, beberapa masih belum bebas lemak trans. American Heart Association merekomendasikan untuk membatasi jumlah lemak trans yang Anda makan hingga kurang dari 1 persen dari total kalori harian Anda. Untuk menjaga berat badan Anda, tidak lebih dari 25 persen kalori harian harus berasal dari lemak.