Konsekuensi Kurang Tidur bagi tubuh
Isi
- 1. Kelelahan dan kelelahan
- 2. Kegagalan dalam memori dan perhatian
- 3. Kekebalan menurun
- 4. Kesedihan dan mudah tersinggung
- 5. Tekanan darah tinggi
- 6. Perubahan hormonal
Tidur sangat penting bagi tubuh, karena pada saat inilah beberapa reaksi penting terjadi, seperti pengaturan fungsi endokrin, pemulihan energi dan metabolisme otak, perbaikan jaringan, selain konsolidasi memori.
Dengan demikian, kurang tidur, terutama bila bersifat kronis atau terjadi berulang kali, dapat menimbulkan konsekuensi kesehatan yang serius, seperti gangguan memori dan pembelajaran, berkurangnya perhatian, perubahan mood, risiko terkena penyakit kejiwaan dan melemahnya sistem kekebalan, misalnya.
Tidur dikendalikan oleh area otak, dan terkait dengan peristiwa biokimia dan fisiologis dalam tubuh, dan juga dipengaruhi oleh perilaku. Agar itu terjadi dengan baik, tidur dibagi menjadi 4 fase, yang bervariasi dalam bentuk siklus. Cari tahu bagaimana mereka dibagi dan apa yang terjadi dalam fase tidur.
Dengan demikian, beberapa kondisi dapat menyebabkan perubahan yang mengganggu tidur, dari penyakit saraf, psikiatri, pernapasan, atau, sederhananya, karena kebiasaan buruk yang menderegulasi "jam biologis" tidur. Lihat juga apa saja gangguan tidur yang paling umum.
1. Kelelahan dan kelelahan
Mengantuk, kelelahan dan kehilangan disposisi adalah gejala pertama dari kurangnya tidur malam, karena pada saat istirahat, terutama pada fase tidur terdalam, tubuh mampu memulihkan energinya.
2. Kegagalan dalam memori dan perhatian
Selama tidur otak mampu mengkonsolidasikan ingatan dan memperbarui kinerja kognitif, memungkinkan kapasitas yang lebih besar untuk konsentrasi, perhatian, dan kinerja fungsi.
Jadi, seseorang yang kurang tidur selama berjam-jam memiliki lebih banyak kesulitan untuk mengingat berbagai hal, menyelesaikan penalaran, berkonsentrasi atau memiliki perhatian, menghadirkan kesulitan dalam membuat keputusan dan kinerja yang lebih buruk di tempat kerja atau di sekolah, misalnya.
3. Kekebalan menurun
Kurang tidur mengganggu produksi sel pertahanan dalam tubuh, membuat sistem kekebalan melemah dan kurang efektif dalam melawan infeksi. Lihat tips tentang apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kekebalan.
4. Kesedihan dan mudah tersinggung
Kurang tidur dapat menyebabkan ketidakstabilan emosi, sehingga orang lebih mudah tersinggung, sedih atau tidak sabar. Ketika sedikit tidur menjadi kronis, orang tersebut cenderung mengalami kesedihan dan menderita kecemasan dan depresi.
Penyakit mental lain yang bisa disebabkan oleh gangguan tidur adalah gangguan makan, sindrom panik atau alkoholisme, misalnya.
5. Tekanan darah tinggi
Tidur kurang dari 6 jam sehari dapat menyebabkan timbulnya tekanan darah tinggi, karena selama tidur terdapat periode istirahat untuk sistem kardiovaskular, dengan penurunan tekanan dan detak jantung. Selain itu, kurang tidur dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung dan stroke.
6. Perubahan hormonal
Hubungan yang memadai antara tidur dan terjaga, yang merupakan periode di mana Anda tetap terjaga, adalah dasar dari produksi hormon dalam tubuh secara teratur.
Dengan demikian, hormon seperti melatonin, hormon pertumbuhan, adrenalin dan TSH sangat erat kaitannya dengan keberadaan tidur yang cukup, sehingga kurang tidur, terutama yang bersifat kronis, dapat menimbulkan akibat seperti retardasi pertumbuhan, kesulitan mendapatkan massa otot, perubahan tiroid atau kelelahan, misalnya.
Lihat masalah lain yang bisa muncul saat kita tidak bisa tidur nyenyak dan apa yang harus dilakukan untuk memperbaikinya.