Bagaimana mengidentifikasi dan mengobati histeria
Isi
Histeria adalah gangguan psikologis yang gejalanya muncul terutama dalam kasus kecemasan yang ekstrem, di mana orang tersebut tidak dapat mengendalikan emosi dan caranya bertindak, bereaksi berlebihan atau kehilangan kesadaran, misalnya.
Perawatan histeria harus dilakukan dengan terapi dengan tujuan membuat orang tersebut lebih mampu mengendalikan perasaannya dan merasa rileks.
Gejala histeria
Orang yang mengidap histeria lebih mudah tersinggung, dan juga tergantung secara emosional pada orang lain. Gejala lain yang menunjukkan histeria adalah:
- Kram dan beban di lengan dan tungkai;
- Kelumpuhan dan kesulitan menggerakkan anggota tubuh;
- Peningkatan detak jantung;
- Pembengkakan leher;
- Merasa sesak napas;
- Sering sakit kepala;
- Pingsan;
- Amnesia;
- Gemetar;
- Tics gugup;
- Sensasi bola di tenggorokan;
- Gerakan otot yang keras.
Gejala-gejala ini, serta ciri-ciri kepribadian, meskipun lebih umum terjadi pada wanita, juga dapat memengaruhi pria yang menderita kecemasan terus-menerus. Gejala biasanya muncul dalam bentuk kejang, yang dapat berlangsung selama beberapa jam, hari, atau minggu.
Ciri-ciri kepribadian umum lainnya dari orang yang menderita histeria adalah kurangnya kemauan sendiri, kebutuhan yang berlebihan untuk merasakan cinta dan simpati yang ekstrim, yang dapat bervariasi dengan ketidakstabilan emosi.
Saat ini, istilah histeria sudah sedikit digunakan, karena dapat menyebabkan kebingungan pada saat didiagnosis, selain menimbulkan prasangka, yang selanjutnya dapat memperburuk gejala yang disajikan oleh orang tersebut.
Apa yang menyebabkan
Gejala histeria, dalam banyak kasus, dimulai ketika banyak kasih sayang dan emosi ditekan, yang mengarah ke rasa bersalah dan kecemasan yang besar. Selain itu, beberapa faktor keturunan juga mungkin terlibat, karena kelainan ini lebih sering terjadi dalam keluarga yang sama.
Histeria juga lebih sering terjadi pada orang yang telah dewasa atau hidup dalam lingkungan keluarga yang tidak stabil dan tegang karena mengganggu kemampuan untuk menghadapi emosi.
Dalam kasus yang lebih jarang, gejala histeria bisa muncul setelah kematian seseorang yang sangat dekat atau kehilangan cinta yang besar.
Pengobatan untuk histeria
Bentuk pengobatan terbaik untuk histeria adalah melakukan psikoterapi dengan psikolog untuk mengetahui cara mengatasi kecemasan berlebih dan belajar mengatasi emosi Anda sendiri.
Selain itu, mungkin masih perlu pergi ke psikiater untuk mulai menggunakan obat anxiolytic, seperti Alprazolam, untuk menghilangkan rasa cemas yang terus-menerus, terutama selama krisis. Pahami lebih banyak tentang berbagai cara untuk menghadapi histeria dan mencegah krisis berulang.