Apa itu emosi dan tipe utama
Isi
Emosi adalah pengalaman pribadi yang dapat menimbulkan perasaan senang atau tidak puas dari situasi tertentu dan diwujudkan melalui reaksi tubuh, seperti menangis, tersenyum, menggigil bahkan saat wajah memerah. Emosi manusia dapat dianggap positif atau negatif dan merupakan bawaan atau dipelajari melalui hidup bersama orang lain.
Emosi umumnya mengungkapkan perasaan secara spontan dan tidak selalu mungkin untuk mengendalikannya, karena melibatkan serangkaian reaksi di otak. Namun, ketika emosi ini menimbulkan gangguan dan merusak hubungan pribadi dan kerja, ada cara untuk mempelajari cara menangani perasaan dengan lebih baik, dengan melakukan psikoterapi, misalnya. Lihat lebih lanjut apa itu psikoterapi.
Selain itu, terdapat berbagai jenis emosi, dengan setiap orang mengungkapkan perasaannya dengan cara yang berbeda, bahkan melalui situasi yang sama, karena setiap orang bereaksi sesuai dengan temperamen, kepribadian dan motivasi.
Jenis emosi utama
Emosi adalah ekspresi perasaan seseorang dan mereka bisa dari jenis yang berbeda, namun, beberapa psikolog ketika mempelajari emosi mengklasifikasikan emosi dasar, yang dapat menimbulkan perasaan baru. Emosi dasar utama adalah:
1. Ketakutan
Ini adalah cara tubuh bereaksi terhadap ancaman atau bahaya apa pun, yang menunjukkan peningkatan detak jantung, pernapasan cepat, dan kontraksi otot. Ekspresi wajah ditandai dengan keheranan, seperti mata yang melebar, misalnya.
Seringkali, jenis emosi ini dipicu oleh situasi, objek, dan hewan yang tidak selalu menimbulkan bahaya dan dapat berubah menjadi fobia, yaitu ketakutan yang berlebihan. Kecemasan juga dapat menyebabkan rasa takut, karena hal itu membuat orang tersebut merasa sebelumnya bahwa beberapa peristiwa buruk akan terjadi. Lihat lebih lanjut apa saja gejala kecemasan.
2. Kesedihan
Kesedihan adalah jenis emosi yang terjadi terutama karena situasi kehilangan dan cenderung dirasakan selama masa transisi. Emosi ini dapat menimbulkan jenis emosi lain seperti rasa bersalah, malu, terisolasi, perasaan hampa dan terlihat melalui tangisan, keinginan tidur yang berlebihan, dan hilangnya semangat untuk bekerja dan keluar rumah.
Ketika kesedihan itu mendalam, tidak ada alasan untuk tetap ada dan terus berlanjut, perlu berkonsultasi dengan psikiater, karena dapat menjadi depresi dan ini membutuhkan penggunaan obat-obatan tertentu, seperti antidepresan. Lihat lebih lanjut tentang cara membedakan kesedihan dari depresi.
3. Sukacita
Sukacita adalah emosi yang ditandai dengan perasaan bahagia, puas, puas, menghasilkan kesejahteraan dan ekspresi wajah yang paling nyata adalah adanya senyuman. Orang yang bahagia bisa jadi hasil dari situasi seperti mendapat hadiah, bertemu teman, mendapat promosi di tempat kerja, dan bersama keluarga.
Orang yang ceria dapat merasa bersemangat, penuh harapan, energik, terinspirasi, menyenangkan dan dapat mengembangkan aktivitas sehari-hari dengan lebih baik, seperti bekerja, misalnya.Emosi ini biasanya berubah sepanjang hidup, artinya seseorang mungkin merasa lebih bahagia dalam situasi tertentu, namun bisa berbeda dengan kesedihan.
4. Jijik
Jijik adalah emosi yang dapat dibandingkan dengan jijik atau jijik dan ini sering terjadi pada makanan dan bau tertentu. Orang mungkin merasa jijik dengan objek yang berbeda sesuai dengan budaya dan pengalaman mereka sendiri.
Jenis emosi ini dapat menjadi respons tubuh terhadap situasi tertentu seperti kehamilan dan dapat menjadi hasil perawatan dengan kemoterapi, misalnya.
5. Kemarahan
Kemarahan adalah emosi yang kuat yang dapat terjadi karena perbedaan dan ketidaksetujuan antar manusia, karena adanya perasaan tidak adil dan frustasi. Emosi ini terlihat dari ekspresi cemberut dan orang yang sedang marah cenderung berbicara lebih keras dan menjadi lebih agresif.
Ketika amarah berlebihan, perlu dicari penyebabnya, karena hal ini dapat merusak hubungan antar manusia dan menyebabkan situasi yang saling bertentangan. Psikolog adalah seorang profesional yang dapat membantu orang memahami mengapa emosi ini sangat terasa dan dapat merekomendasikan terapi perilaku kognitif. Lihat lebih lanjut bagaimana terapi perilaku kognitif dilakukan.
Konsekuensi emosi
Emosi yang berbeda disebabkan oleh situasi eksternal dan beberapa reaksi yang memanifestasikan emosi meliputi:
- Sakit perut;
- Menangis atau tertawa;
- Gemetar, terutama kaki;
- Blush on;
- Kehilangan suara Anda;
- Rasakan napas atau detak jantung Anda.
Mengingat emosi dan perilaku yang dimiliki orang tersebut, penting bagi orang tersebut untuk belajar menghadapi reaksi tersebut, terutama bila reaksi tersebut negatif. Cari tahu caranya dalam: 4 langkah untuk mengendalikan emosi negatif.