Vitamin C dan E dalam kehamilan: apa risikonya
Isi
Penggunaan suplemen vitamin C dan E tidak dianjurkan selama kehamilan, terutama pada kehamilan risiko tinggi, saat ibu hamil mengalami masalah seperti preeklamsia, tekanan darah tinggi, masalah ginjal, diabetes dan kesulitan pembekuan misalnya.
Ini karena penggunaan suplemen dengan vitamin gabungan ini dikaitkan dengan peningkatan nyeri perut selama kehamilan dan peningkatan risiko menderita ketuban pecah dini, yang merupakan komplikasi kehamilan di mana kantong ketuban pecah sebelum awal persalinan dan karena itu terkait dengan peningkatan risiko menderita kelahiran prematur.
Apa itu ketuban pecah dini
Pada wanita hamil, ketuban pecah dini terjadi ketika kantung ketuban yang mengelilingi bayi pecah sebelum persalinan dimulai. Jika ruptur ini terjadi sebelum minggu ke 37 kehamilan, maka disebut ketuban prematur pecah dini, yang dapat menyebabkan terjadinya kelahiran prematur, dan semakin cepat kantungnya pecah maka semakin besar pula risikonya bagi ibu dan bayinya.
Jika terjadi ketuban pecah dini, dokter dapat memilih untuk melanjutkan kehamilan, atau menginduksi persalinan, jika ada risiko pada bayi. Ketahui konsekuensi kelahiran prematur.
Cara menggunakan suplemen dengan aman
Suplemen selama kehamilan sebaiknya hanya digunakan sesuai anjuran dokter atau ahli gizi, penting untuk mengikuti dosis anjuran dan frekuensi penggunaan suplemen.
Suplemen khusus untuk kehamilan memiliki jumlah nutrisi yang cukup, dan tidak perlu menggunakan lebih banyak suplementasi untuk mendapatkan manfaat yang lebih besar, karena kelebihan vitamin dan mineral juga bisa berbahaya bagi tubuh. Lihat vitamin dan mineral yang direkomendasikan untuk wanita hamil.
Selain itu, mengonsumsi makanan yang seimbang, kaya buah dan sayuran, sudah memberikan nutrisi yang diperlukan untuk kehamilan yang sehat, dan vitamin C dan E dapat dengan mudah ditemukan dalam makanan seperti jeruk, mandarin, nanas, kiwi, biji bunga matahari, dan kacang tanah. .