Jumlah sel darah putih - seri—Hasil
Isi
- Pergi ke slide 1 dari 3
- Pergi ke slide 2 dari 3
- Pergi ke slide 3 dari 3
Gambaran
Faktor yang mengganggu.
Stres emosional atau fisik akut dapat meningkatkan jumlah WBC. Ada berbagai jenis sel darah putih (leukosit) yang biasanya muncul dalam darah:
- Neutrofil (leukosit polimorfonuklear; PMN)
- Sel pita (neutrofil yang sedikit imatur)
- Limfosit tipe-T (sel T)
- Limfosit tipe B (sel B)
- Monosit
- Eosinofil
- basofil
Limfosit tipe T dan B tidak dapat dibedakan satu sama lain dalam preparasi slide normal. Setiap infeksi atau stres akut akan menghasilkan peningkatan produksi sel darah putih. Ini biasanya memerlukan peningkatan jumlah sel dan peningkatan persentase sel yang belum matang (terutama sel pita z) dalam darah. Perubahan ini disebut sebagai "pergeseran ke kiri". Orang yang telah menjalani splenektomi memiliki peningkatan ringan yang persisten dari leukosit. Obat-obatan yang dapat meningkatkan jumlah WBC termasuk epinefrin, allopurinol, aspirin, kloroform, heparin, kina, kortikosteroid, dan triamterene. Obat-obatan yang dapat menurunkan jumlah WBC termasuk antibiotik, antikonvulsan, antihistamin, obat antitiroid, arsenik, barbiturat, agen kemoterapi, diuretik dan sulfonamid.
Nilai normal.
WBC - 4.500 hingga 10.000 sel/mcl. (Catatan: sel/mcl = sel per mikroliter).
Apa arti hasil yang tidak normal.
Jumlah sel darah putih yang rendah (leukopenia) dapat mengindikasikan:
- Kegagalan sumsum tulang (misalnya, karena granuloma, tumor, fibrosis)
- Adanya zat sitotoksik penyakit kolagen-vaskular (seperti lupus eritematosus)
- Penyakit hati atau limpa radiasi
Jumlah sel darah putih yang tinggi (leukositosis) dapat mengindikasikan:
- Penyakit infeksi penyakit inflamasi (seperti rheumatoid arthritis atau alergi)
- Leukemia
- Kerusakan jaringan stres emosional atau fisik yang parah (misalnya, luka bakar)