Perubahan urin umum
Isi
- Perubahan urin diidentifikasi di rumah
- 1. Warna urine
- 2. Bau pesing
- 3. Jumlah urine
- Perubahan tes urine
- 1. Protein dalam urin
- 2. Glukosa dalam urin
- 3. Hemoglobin dalam urin
- 4. Leukosit dalam urin
- Kapan harus pergi ke dokter
Perubahan urin yang umum terkait dengan berbagai komponen urin, seperti warna, bau, dan adanya zat, seperti protein, glukosa, hemoglobin, atau leukosit, misalnya.
Umumnya, perubahan pada urin teridentifikasi dari hasil tes urine yang diperintahkan oleh dokter, tetapi juga dapat diketahui di rumah, terutama bila menyebabkan perubahan warna dan bau atau menyebabkan gejala seperti nyeri saat buang air kecil dan buang air kecil berlebihan saat buang air kecil. .
Bagaimanapun, setiap kali terjadi perubahan urin, dianjurkan untuk meningkatkan asupan air di siang hari atau berkonsultasi dengan ahli urologi jika gejalanya menetap selama lebih dari 24 jam.
Perubahan urin diidentifikasi di rumah
1. Warna urine
Perubahan warna urine biasanya disebabkan oleh banyaknya air yang tertelan, yaitu saat Anda minum lebih banyak air pada siang hari maka urine akan lebih terang, sedangkan saat Anda minum sedikit air maka urine menjadi lebih gelap. Selain itu, beberapa obat-obatan, tes kontras dan makanan juga dapat mengubah warna urine, menjadi merah muda, merah atau hijau, misalnya. Pelajari lebih lanjut di: Apa yang bisa mengubah warna urin.
Apa yang harus dilakukan: Dianjurkan untuk menambah asupan air harian menjadi setidaknya 1,5 liter dan berkonsultasi dengan ahli urologi jika warna urin tidak kembali normal setelah 24 jam.
2. Bau pesing
Perubahan bau air seni sangat umum terjadi bila ada infeksi saluran kemih, sehingga timbul bau tidak sedap saat buang air kecil, serta rasa panas atau sering ingin buang air kecil. Namun, penderita diabetes mungkin mengalami peningkatan normal pada bau urin karena kelebihan gula dalam urin. Lihat penyebab lain untuk urine berbau tajam di Know what Urine with Strong Smell artinya.
Apa yang harus dilakukan: Penting untuk berkonsultasi dengan dokter umum atau ahli urologi untuk melakukan biakan urin dan untuk mengetahui apakah ada bakteri dalam urin yang mungkin menyebabkan infeksi saluran kemih. Lihat bagaimana pengobatan dilakukan di: Pengobatan untuk infeksi saluran kemih.
3. Jumlah urine
Perubahan jumlah urine biasanya berkaitan dengan air minum, jadi bila jumlahnya kurang berarti Anda minum sedikit air pada siang hari, misalnya. Namun, perubahan jumlah urine juga bisa menandakan masalah kesehatan seperti diabetes, gagal ginjal atau anemia.
Apa yang harus dilakukan: konsumsi air harus ditingkatkan jika jumlah urin menurun, tetapi jika masalah berlanjut, ahli urologi atau nefrolog harus dikonsultasikan untuk mendiagnosis masalah dan memulai pengobatan yang tepat.
Perubahan tes urine
1. Protein dalam urin
Kehadiran protein merupakan salah satu perubahan utama dalam urin pada kehamilan karena peningkatan beban kerja ginjal, namun pada situasi lain dapat menjadi pertanda adanya masalah ginjal, seperti gagal ginjal atau infeksi, misalnya.
Apa yang harus dilakukan: seorang ahli urologi harus dikonsultasikan untuk tes lain, seperti tes darah, kultur urin atau ultrasound, untuk mendiagnosis apa yang menyebabkan protein muncul dalam urin dan memulai pengobatan yang tepat.
2. Glukosa dalam urin
Umumnya, keberadaan glukosa dalam urin terjadi saat kadar gula darah sangat tinggi, seperti saat krisis diabetes atau setelah makan banyak makanan manis, misalnya. Namun, bisa juga terjadi bila ada masalah ginjal.
Apa yang harus dilakukan: Penting untuk menemui dokter umum Anda untuk memeriksa kadar gula darah Anda, karena ini mungkin merupakan tanda diabetes, jika belum didiagnosis.
3. Hemoglobin dalam urin
Adanya hemoglobin dalam urin, disebut juga darah dalam urin, biasanya terjadi karena masalah ginjal atau saluran kemih, seperti infeksi saluran kemih atau batu ginjal. Dalam kasus ini, nyeri dan rasa terbakar saat buang air kecil juga sering terjadi. Lihat penyebab lain di: Kencing berdarah.
Apa yang harus dilakukan: seorang ahli urologi harus dikonsultasikan untuk mengidentifikasi penyebab darah dalam urin dan memulai pengobatan yang tepat.
4. Leukosit dalam urin
Adanya leukosit dalam urin merupakan tanda adanya infeksi saluran kemih, meskipun penderita tidak memiliki gejala, seperti demam atau nyeri saat buang air kecil.
Apa yang harus dilakukan: ahli urologi harus dikonsultasikan untuk memulai pengobatan infeksi saluran kemih dengan antibiotik, seperti Amoxicillin atau Ciprofloxacino, misalnya.
Kapan harus pergi ke dokter
Dianjurkan untuk berkonsultasi dengan ahli urologi bila:
- Perubahan warna dan bau urin berlangsung lebih dari 24 jam;
- Hasil yang berubah muncul dalam tes urine rutin;
- Gejala lain yang muncul, seperti demam di atas 38ºC, nyeri hebat saat buang air kecil atau muntah;
- Ada kesulitan buang air kecil atau inkontinensia urin.
Untuk mengidentifikasi penyebab perubahan pada urine, dokter mungkin memesan tes diagnostik, seperti USG, CT scan atau sistoskopi.
Lihat juga: Apa yang bisa menyebabkan urine berbusa.