9 penyakit bayi yang umum (dan cara mengobatinya)
Isi
- 1. Cacar air
- 2. Gondongan
- 3. Flu atau dingin
- 4. Virus usus
- 5. Dermatitis pada kulit
- 6. Infeksi telinga
- 7. Pneumonia
- 8. Sariawan
- 9. Jerawat
Karena sistem kekebalan tubuh yang masih berkembang, maka anak memiliki peluang lebih besar untuk terserang penyakit, terutama yang disebabkan oleh virus, karena penularannya lebih mudah, seperti pada kasus cacar air, campak dan flu misalnya.
Namun, sebagian besar penyakit anak yang umum dapat dicegah melalui vaksinasi, di mana beberapa vaksin harus diterapkan setelah beberapa hari kelahiran dan yang lainnya harus diperkuat sepanjang hidup untuk memastikan perlindungan. Periksa jadwal vaksinasi bayi.
Beberapa penyakit umum utama pada bayi serta tindakan pencegahan dan pengobatannya adalah:
1. Cacar air
Cacar air atau cacar air merupakan penyakit yang ditularkan oleh virus yang sangat menular terutama pada anak-anak. Pada bayi, cacar air mudah dikenali, karena terdapat munculnya bola-bola merah pada kulit yang berubah menjadi gelembung-gelembung dengan cairan, selain itu demam, gatal-gatal dan kehilangan nafsu makan. Gejala ini sangat tidak nyaman bagi anak, yang membuat mereka menangis, tidak nyaman, dan gelisah.
Cara merawat: Untuk mengobati cacar air, dokter anak dapat merekomendasikan penggunaan salep pada kulit seperti losion kalamin, yang meredakan gatal dan membantu penyembuhan luka lebih cepat, karena belum ada pengobatan untuk menghilangkan virus dari tubuh. Selain itu, karena cacar air sangat menular, dianjurkan agar bayi tidak melakukan kontak dengan anak lain selama 5 sampai 7 hari, yang merupakan masa penularan penyakit. Lihat lebih detail tentang pengobatan cacar air.
Cacar air merupakan penyakit yang dapat dicegah dengan menggunakan vaksin cacar air yang dosis pertamanya adalah pada 12 bulan, atau dengan vaksin tetravalen, yang juga melindungi dari penyakit campak, gondongan dan rubella.
2. Gondongan
Gondongan, juga dikenal sebagai gondongan, adalah penyakit virus lain yang sangat umum terjadi pada anak-anak. Penyakit menular ini ditularkan melalui batuk, bersin atau berbicara dengan orang yang terinfeksi dan menyebabkan peningkatan volume kelenjar ludah di leher, nyeri, demam dan malaise secara umum.
Cara merawat:Untuk mengobati penyakit gondongan, dokter anak umumnya menganjurkan penggunaan obat-obatan untuk meredakan gejala yang ditimbulkan oleh bayi dan mengurangi peradangan pada kelenjar ludah. Selain itu, diet lembut dan pucat serta aplikasi kompres hangat pada pembengkakan juga disarankan, membantu meredakan ketidaknyamanan. Pahami bagaimana pengobatan gondongan dilakukan.
3. Flu atau dingin
Pilek dan flu sering terjadi, terutama selama tahun pertama kehidupan bayi, karena sistem kekebalan tubuh masih dalam tahap perkembangan. Beberapa tanda dan gejala yang paling sering diidentifikasi pada bayi dengan flu atau pilek adalah hidung tersumbat, batuk, mata berair, bersin atau bahkan demam.
Cara merawat:Untuk mengobati pilek dan flu, dokter anak dapat merekomendasikan penggunaan antipiretik jika terjadi demam, tetapi dalam banyak kasus disarankan untuk menunggu sistem kekebalan bayi mampu melawan penyakit tersebut.
Selain itu, ada beberapa tindakan pencegahan yang dianjurkan selama masa pemulihan, antara lain mengendalikan demam, menghirup napas agar lebih mudah bernapas dan menghilangkan dahak serta menjaga hidrasi melalui menyusui.
4. Virus usus
Virus usus juga muncul karena sistem anak yang melemah, dan menyebabkan kram, muntah, dan diare, yang membuat bayi mudah tersinggung dan menangis.
Cara merawat:Jika Anda memperhatikan gejala ini pada bayi Anda, terutama jika ia sering muntah dan mengalami diare parah, Anda harus segera membawanya ke rumah sakit atau ruang gawat darurat untuk menghindari dehidrasi. Oleh karena itu, bayi dianjurkan untuk sering disusui atau bila sudah dapat makan makanan padat, pola makan yang lebih ringan, rendah lemak dan mudah dicerna, seperti nasi atau bubur misalnya, selain menjaga hidrasi dengan air. .
5. Dermatitis pada kulit
Dermatitis pada kulit bayi, terutama di area popok, sering terjadi dan menimbulkan gejala seperti iritasi, kemerahan, lecet atau pecah-pecah pada kulit.
Cara merawat:Untuk mengobati dermatitis, dianjurkan untuk mengganti popok bayi secara teratur dan mengoleskan krim atau salep pada ruam popok setiap kali mengganti popok. Selain itu, penggunaan bedak juga dikontraindikasikan, karena dapat mengeringkan kulit dan menyebabkan munculnya ruam popok.
Jika dermatitis tidak kunjung membaik setelah beberapa hari atau jika nanah melepuh atau pecah-pecah, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter anak sesegera mungkin agar pengobatan yang tepat dapat dimulai.
6. Infeksi telinga
Otitis seringkali dapat berkembang setelah pilek atau flu, dan itu adalah infeksi telinga bayi. Umumnya, bila menderita otitis, anak mengalami nyeri di telinga, pilek atau demam dan oleh karena itu ia menangis secara intens, menjadi gelisah, mudah marah dan kurang nafsu makan. Ketahui penyebab dan cara mengobati otitis pada bayi.
Cara merawat:Untuk mengobati otitis, disarankan untuk membawa bayi ke dokter anak agar ia dapat mengidentifikasi masalahnya. Perawatan biasanya melibatkan pemberian obat tetes ke telinga bayi yang mengandung antibiotik atau kortikosteroid. Selain itu, pada kasus tertentu dokter mungkin juga akan meresepkan obat pereda nyeri seperti parasetamol misalnya, atau antibiotik untuk diminum.
7. Pneumonia
Pneumonia sering muncul setelah pilek atau flu, dan terdiri dari infeksi di paru-paru yang disebabkan oleh bakteri atau virus. Umumnya pada saat terkena pneumonia bayi batuk terus menerus dan berdahak, mengi saat bernafas, sesak nafas dan demam diatas 38ºC yang membuatnya berkaca-kaca, gelisah dan jengkel.
Cara merawat: Jika terdapat gejala pneumonia, penting untuk segera membawa bayi ke rumah sakit atau ruang gawat darurat terdekat agar penanganan dapat dimulai secepatnya. Pneumonia adalah infeksi serius yang perlu diobati dengan antibiotik jika disebabkan oleh bakteri.
8. Sariawan
Sariawan, juga dikenal sebagai kandidiasis oral, adalah infeksi di mulut yang umum terjadi pada bayi, yang diakibatkan oleh berkurangnya kekebalan tubuh bayi yang mendukung pertumbuhan jamur. Bintik-bintik putih kecil yang dapat membentuk plak mirip dengan sisa ASI, dapat muncul di lidah, gusi, bagian dalam pipi, langit-langit mulut atau bibir, menyebabkan rasa tidak nyaman, mudah tersinggung dan menangis pada bayi.
Cara merawat:Untuk mengobati sariawan, dokter anak umumnya merekomendasikan aplikasi antijamur lokal dalam cairan, krim atau gel, seperti halnya dengan Nistatin atau Miconazole. Lihat bagaimana mengidentifikasi dan menyembuhkan bayi katak.
9. Jerawat
Jerawat bayi disebut jerawat neonatal dan muncul karena perubahan hormonal yang terjadi dan biasanya hilang sekitar usia 3 bulan.
Cara merawat:Jerawat Neonatal biasanya menghilang secara spontan, tanpa perlu perawatan khusus. Namun, jika Anda memperhatikan bahwa jerawat tidak mengering atau terlihat meradang, Anda harus berkonsultasi dengan dokter anak Anda, sehingga ia dapat menunjukkan pengobatan.