7 tes yang harus dilakukan bayi baru lahir
Isi
Segera setelah lahir, bayi perlu melakukan serangkaian tes untuk mengidentifikasi adanya perubahan yang mengindikasikan adanya penyakit genetik atau metabolik, seperti fenilketonuria, anemia sel sabit, dan hipotiroidisme bawaan, misalnya. Selain itu, tes ini dapat membantu mengidentifikasi masalah penglihatan dan pendengaran serta keberadaan lidah yang tersangkut, misalnya.
Tes wajib untuk bayi baru lahir adalah tes kaki, tes golongan darah, tes telinga, mata, jantung dan lidah kecil dan diindikasikan pada minggu pertama kehidupan, sebaiknya masih di bangsal bersalin, seolah-olah ada perubahan. Jika diketahui, pengobatan dapat dimulai segera setelahnya, meningkatkan perkembangan normal dan kualitas hidup bayi.
1. Tes kaki
Tes tusuk tumit adalah tes wajib, yang dilakukan antara hari ke-3 dan ke-5 dari kehidupan bayi. Tes dilakukan dari tetes darah yang diambil dari tumit bayi dan berfungsi untuk mengidentifikasi penyakit genetik dan metabolik, seperti fenilketonuria, hipotiroidisme kongenital, anemia sel sabit, hiperplasia adrenal kongenital, fibrosis kistik dan defisiensi biotinidase.
Ada juga tes kaki diperpanjang, yang diindikasikan bila ibu mengalami perubahan atau infeksi selama kehamilan, dan penting bagi bayi untuk menjalani tes penyakit lain. Ujian ini bukan bagian dari ujian gratis wajib dan harus dilakukan di klinik swasta.
Pelajari lebih lanjut tentang uji tusuk tumit.
2. Tes telinga
Tes telinga, juga disebut skrining pendengaran neonatal, adalah pemeriksaan wajib dan ditawarkan secara gratis oleh SUS, yang bertujuan untuk mengidentifikasi gangguan pendengaran pada bayi.
Tes ini dilakukan di bangsal bersalin, sebaiknya antara 24 dan 48 jam dari kehidupan bayi, dan tidak menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan pada bayi, dan sering dilakukan selama tidur. Pelajari lebih lanjut tentang tes telinga.
3. Tes mata
Tes mata, juga dikenal sebagai tes refleks merah, biasanya ditawarkan gratis oleh bangsal bersalin atau pusat kesehatan dan dilakukan untuk mendeteksi masalah penglihatan, seperti katarak, glaukoma atau strabismus. Tes ini biasanya dilakukan di bangsal bersalin oleh dokter anak. Pahami bagaimana tes mata dilakukan.
4. Mengetik darah
Golongan darah merupakan tes penting untuk mengidentifikasi golongan darah bayi, bisa A, B, AB atau O, positif atau negatif. Tes ini dilakukan dengan darah tali pusat segera setelah bayi lahir.
Dalam tes ini, dimungkinkan untuk melacak risiko ketidakcocokan darah, yaitu ketika ibu memiliki HR negatif dan bayi lahir dengan HR positif, atau bahkan ketika ibu bergolongan darah O dan bayinya bergolongan darah A atau B. Di antara masalah ketidakcocokan darah, kami dapat menyoroti gambaran kemungkinan ikterus neonatal.
5. Tes jantung kecil
Tes jantung kecil adalah wajib dan gratis, dilakukan di rumah sakit bersalin antara 24 dan 48 jam setelah lahir. Tes terdiri dari mengukur oksigenasi darah dan detak jantung bayi baru lahir dengan bantuan oksimeter, yaitu semacam gelang yang dipasang di pergelangan tangan dan kaki bayi.
Jika ada perubahan yang terdeteksi, bayi dirujuk ke ekokardiogram, yaitu tes yang mendeteksi kelainan pada jantung bayi.
6. Tes lidah
Tes lidah adalah tes wajib yang dilakukan oleh ahli terapi wicara untuk mendiagnosis masalah dengan rem lidah pada bayi baru lahir, seperti ankyloglossia, yang dikenal sebagai lidah lidah. Kondisi ini dapat mengganggu menyusui atau mengganggu tindakan menelan, mengunyah dan berbicara, jadi jika terdeteksi segera sudah mungkin untuk menunjukkan pengobatan yang paling tepat. Lihat lebih lanjut tentang tes lidah.
7. Tes pinggul
Tes pinggul adalah pemeriksaan klinis, di mana dokter spesialis anak memeriksa kaki bayi. Biasanya dilakukan di bangsal bersalin dan pada konsultasi pertama dengan dokter anak.
Tujuan dari tes ini adalah untuk mengidentifikasi perubahan dalam perkembangan pinggul yang nantinya dapat menyebabkan nyeri, pemendekan anggota tubuh atau osteoartritis.