Demensia Multi Infark
Isi
- Mengenali Gejala Demensia Multi Infark
- Gejala Awal
- Gejala Nanti
- Apa Penyebab Demensia Multi-Infark?
- Apa Faktor Risiko MID?
- Kondisi medis
- Faktor Risiko Gaya Hidup
- Bagaimana MID Didiagnosis?
- Tes Pencitraan
- Mengesampingkan Penyebab Lain Demensia
- Bagaimana MID Diobati?
- Pengobatan
- Terapi Alternatif
- Apa Outlook Jangka Panjang untuk MID?
- Bagaimana MID Dapat Dicegah?
Apa Itu Multi-Infarct Dementia?
Demensia multi-infark (MID) adalah jenis demensia vaskular. Itu terjadi ketika serangkaian stroke kecil menyebabkan hilangnya fungsi otak. Stroke, atau infark otak, terjadi ketika aliran darah ke bagian otak mana pun terganggu atau tersumbat. Darah membawa oksigen ke otak, dan tanpa oksigen, jaringan otak cepat mati.
Lokasi kerusakan stroke menentukan jenis gejala yang terjadi. MID dapat menyebabkan hilangnya memori dan fungsi kognitif serta dapat memicu masalah psikologis. Perawatan berfokus pada pengendalian gejala dan mengurangi risiko stroke di masa mendatang.
Mengenali Gejala Demensia Multi Infark
Gejala MID dapat muncul secara bertahap dari waktu ke waktu, atau dapat terjadi secara tiba-tiba setelah stroke. Beberapa orang akan tampak membaik dan kemudian menurun lagi setelah mereka mengalami lebih banyak stroke ringan.
Gejala Awal
Gejala awal demensia meliputi:
- tersesat di tempat yang sudah dikenal
- mengalami kesulitan melakukan tugas rutin, seperti membayar tagihan
- mengalami kesulitan mengingat kata-kata
- salah tempat
- kehilangan minat pada hal-hal yang dulu Anda nikmati
- mengalami perubahan kepribadian
Gejala Nanti
Gejala yang lebih jelas muncul seiring perkembangan demensia. Ini bisa termasuk:
- perubahan pola tidur
- halusinasi
- kesulitan dengan tugas-tugas dasar, seperti berpakaian dan menyiapkan makanan
- delusi
- depresi
- penilaian yang buruk
- penarikan sosial
- Hilang ingatan
Apa Penyebab Demensia Multi-Infark?
MID disebabkan oleh serangkaian pukulan kecil. Stroke, atau infark, adalah gangguan atau penyumbatan aliran darah ke bagian otak mana pun. Istilah “multi-infarct” berarti banyak pukulan dan banyak area kerusakan. Jika aliran darah terhenti selama lebih dari beberapa detik, sel-sel otak bisa mati karena kekurangan oksigen. Kerusakan ini biasanya bersifat permanen.
Stroke bisa diam, yang berarti memengaruhi area kecil di otak sehingga tidak terlihat. Seiring waktu, banyak silent stroke dapat menyebabkan MID. Stroke besar yang menyebabkan gejala fisik dan neurologis yang nyata juga dapat menyebabkan MID.
Apa Faktor Risiko MID?
MID umumnya terjadi pada orang yang berusia 55 sampai 75 tahun dan lebih sering terjadi pada pria dibandingkan pada wanita.
Kondisi medis
Kondisi medis yang meningkatkan risiko MID meliputi:
- fibrilasi atrium, yaitu detak jantung tidak teratur dan cepat yang menciptakan stagnasi yang dapat menyebabkan pembekuan darah
- pukulan sebelumnya
- gagal jantung
- penurunan kognitif sebelum stroke
- tekanan darah tinggi
- diabetes
- aterosklerosis, atau pengerasan arteri
Faktor Risiko Gaya Hidup
Berikut ini adalah faktor risiko gaya hidup MID:
- merokok
- alkohol
- tingkat pendidikan yang rendah
- diet yang buruk
- sedikit atau tidak ada aktivitas fisik
Bagaimana MID Didiagnosis?
Tidak ada tes khusus yang dapat menentukan MID. Setiap kasus MID berbeda. Daya ingat dapat rusak parah pada satu orang dan hanya sedikit rusak pada orang lain.
Diagnosis sering dibuat berdasarkan:
- pemeriksaan neurologis
- sejarah penurunan mental bertahap
- Pemindaian CT atau MRI yang memerinci area kecil jaringan yang mati karena kekurangan suplai darah
- mengesampingkan penyebab organik demensia lainnya seperti kolesterol tinggi, diabetes, tekanan darah tinggi, atau stenosis karotis
Tes Pencitraan
Tes pencitraan radiologis dapat meliputi:
- CT scan otak Anda
- MRI scan otak Anda
- elektroensefalogram, yang mengukur aktivitas listrik otak
- doppler transkranial, yang memungkinkan dokter Anda mengukur kecepatan aliran darah melalui pembuluh darah otak Anda
Mengesampingkan Penyebab Lain Demensia
Dokter Anda mungkin juga memerintahkan tes untuk menyingkirkan kondisi lain yang dapat menyebabkan atau berkontribusi pada demensia, seperti
- anemia
- tumor otak
- infeksi kronis
- depresi
- penyakit tiroid
- kekurangan vitamin
- keracunan obat
Bagaimana MID Diobati?
Perawatan akan disesuaikan dengan kebutuhan pribadi Anda. Kebanyakan rencana perawatan mencakup pengobatan dan perubahan gaya hidup.
Pengobatan
Pengobatan mungkin termasuk:
- memantine
- nimodipine
- hydergine
- asam folat
- CDP-kolin
- Penghambat reuptake serotonin selektif, yang merupakan antidepresan yang juga dapat membantu neuron tumbuh dan membangun kembali koneksi di otak
- penghambat saluran kalsium untuk fungsi kognitif jangka pendek
- Penghambat enzim pengubah angiotensin untuk menurunkan tekanan darah
Terapi Alternatif
Suplemen herbal semakin populer sebagai pengobatan untuk MID. Namun, tidak cukup penelitian yang dilakukan untuk membuktikan bahwa penggunaannya berhasil. Contoh suplemen herbal yang saat ini sedang dipelajari untuk digunakan dalam mengobati MID meliputi:
- Artemisia absinthium, atau apsintus, yang digunakan untuk meningkatkan fungsi kognitif
- Melissa officinalis, atau lemon balm, yang digunakan untuk memulihkan memori
- Bacopa monnieri, atau hisop air, yang digunakan untuk meningkatkan daya ingat dan fungsi intelektual
Pastikan untuk mendiskusikan suplemen ini dengan dokter Anda sebelum meminumnya, karena dapat mengganggu pengobatan lain.
Pilihan pengobatan lainnya termasuk olahraga teratur untuk membangun kekuatan otot, pelatihan kognitif untuk mengembalikan fungsi mental, dan rehabilitasi untuk masalah mobilitas.
Apa Outlook Jangka Panjang untuk MID?
MID tidak ada obatnya. Pengobatan dan pelatihan kognitif dapat membantu menjaga fungsi mental. Kecepatan dan kemajuan demensia bervariasi. Beberapa orang meninggal segera setelah diagnosis MID, dan yang lainnya bertahan hidup selama bertahun-tahun.
Bagaimana MID Dapat Dicegah?
Tidak ada bukti tindakan efektif untuk menghindari MID. Seperti banyak kondisi lainnya, metode pencegahan terbaik adalah merawat tubuh Anda. Anda harus:
- Kunjungi dokter secara teratur.
- Makan makanan yang seimbang.
- Mulailah atau pertahankan program olahraga teratur.
- Pastikan kontrol tekanan darah yang baik.
- Pertahankan kendali diabetes.