Narsisme: apa itu, ciri-ciri dan cara hidup bersama
Isi
Narsisme adalah suatu kondisi psikologis yang ditandai dengan rasa cinta yang berlebihan pada diri sendiri atau citra diri sendiri, kebutuhan akan perhatian dan keinginan untuk mengontrol orang lain. Kondisi ini bisa saja normal pada anak-anak hingga usia dua tahun misalnya, namun mulai mengkhawatirkan ketika orang tua memiliki ciri-ciri tersebut, yang disebut dengan gangguan kepribadian narsistik.
Orang narsistik biasanya merendahkan orang lain untuk membuatnya merasa baik, yang membuat hubungan normal sehari-hari menjadi sulit. Namun demikian, kepercayaan diri dan harga diri orang narsisis, jika tidak berlebihan, dapat menjadi pendorong bagi orang lain dan membangkitkan rasa percaya diri.
Menurut Freud, narsisme memiliki dua fase:
- Fase primer, yang ditandai dengan cinta diri dan penilaian diri yang berlebihan;
- Fase sekunder, dimana terdapat perkembangan kepribadian dan karakteristik seseorang yang menurutnya membedakan dirinya dari orang lain.
Ciri-ciri orang narsistik
Orang narsistik biasanya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Butuh perhatian dan kekaguman;
- Perlu persetujuan;
- Sensasi bahwa dunia berputar di sekitar Anda;
- Mereka percaya bahwa mereka tidak memiliki cacat, tidak gagal atau membuat kesalahan;
- Intoleransi kritik;
- Merasa menjadi pemilik kebenaran;
- Mereka percaya bahwa tidak ada yang cocok;
- Mereka merasa lebih unggul;
- Perhatian yang berlebihan dengan barang-barang material;
- Devaluasi lainnya;
- Kurangnya pemahaman tentang perasaan orang lain;
- Mereka tidak mendengarkan orang lain;
- Kebutuhan dan penilaian status yang berlebihan;
- Perhatian konstan untuk kecantikan, kekuatan dan kesuksesan;
- Sangat ambisius;
- Mereka percaya bahwa mereka iri;
- Kurangnya empati;
- Kurangnya kerendahan hati;
- Menghina orang lain;
- Kecenderungan untuk sombong.
Seringkali karakteristik ini dipuji bahkan oleh anggota keluarga atau orang yang dekat dengan narsisis, yang akhirnya memicu gangguan kepribadian ini.
Orang narsisis biasanya bukan orang terbaik untuk diajak bergaul, karena mereka merasa senang melihat orang lain direndahkan. Namun, bila karakteristik ini tidak terlalu diperparah, dimungkinkan untuk hidup dengan baik dan mempelajari beberapa nilai seperti harga diri, kepercayaan diri dan harga diri.
Bagaimana hidup dengan narsisme
Biasanya orang yang menderita gangguan kepribadian narsistik tidak terlalu tahu apa yang sedang terjadi, mereka menganggap keseluruhan keadaannya normal-normal saja. Namun, jika teman dan keluarga memperhatikan kemunculan ciri-ciri khas orang narsistik, penting untuk dilakukan pemantauan psikologis atau psikiatri, tergantung dari ciri-ciri yang diwujudkan.
Orang yang hidup dengan narsisis setiap hari juga harus mendapatkan konseling psikologis, karena kepribadian mereka mungkin sangat diremehkan sehingga dapat memicu depresi. Ketahui apa yang bisa menyebabkan depresi.