Kotoran hijau bayi: apa yang bisa dan apa yang harus dilakukan
Isi
- Penyebab utama tinja berwarna hijau pada bayi
- 1. Mekonium
- 2. Menyusui
- 3. Mengganti susu
- 4. Infeksi usus
- 5. Makanan hijau
- 6. Antibiotik
Kotoran pertama bayi biasanya berwarna hijau tua atau hitam karena zat yang menumpuk di ususnya selama kehamilan. Namun, warna ini juga bisa menunjukkan adanya infeksi, intoleransi makanan atau mungkin akibat dari penggantian ASI, atau bahkan, karena penggunaan obat-obatan.
Jika kotoran hijau disertai gejala lain seperti tangisan berat atau demam, dianjurkan untuk membawanya ke dokter anak agar ia dapat mengevaluasi apa yang terjadi dan menunjukkan pengobatan yang diperlukan.
Penyebab utama tinja berwarna hijau pada bayi
1. Mekonium
Warna kotoran pertama bayi
Mekonium adalah kotoran pertama bayi dan ditandai dengan warna hijau tua atau hitam, yang mencerahkan selama berhari-hari. Biasanya warna gelap akan tetap ada hingga seminggu setelah melahirkan, kemudian mulai menjadi cerah dan menjadi sedikit kuning, dan benjolan kehijauan juga dapat muncul. Pelajari lebih lanjut tentang mekonium.
Apa yang harus dilakukan: Teruskan memberi makan bayi secara normal, karena perubahan warna ini alami dan sehat.
2. Menyusui
Bayi yang meminum ASI secara eksklusif memiliki tinja berwarna hijau muda. Namun, jika feses menjadi lebih gelap dan dengan tekstur yang berbusa, itu mungkin pertanda bahwa ia hanya menghisap awal susu yang keluar dari payudara, yang kaya akan laktosa dan rendah lemak, yang tidak disukai. pertumbuhan.
Apa yang harus dilakukan: Berhati-hatilah agar bayi benar-benar mengosongkan salah satu payudara sebelum disalurkan ke payudara lainnya, karena bagian berlemak dari ASI keluar di akhir menyusui. Jika bayi lelah atau berhenti menyusu, saat ia merasa lapar kembali, sebaiknya berikan payudara yang sama seperti menyusui sebelumnya, agar ia selesai menerima nutrisi.
3. Mengganti susu
Anak yang mengonsumsi susu formula seringkali memiliki feses berwarna kuning tua, namun warnanya sering berubah menjadi kehijauan saat mengganti formula.
Apa yang harus dilakukan: Jika semuanya baik-baik saja, setelah sekitar 3 hari warnanya kembali normal, tetapi penting juga untuk diperhatikan apakah tanda-tanda lain seperti diare dan sering kram muncul, karena ini mungkin merupakan tanda intoleransi terhadap formula baru. Dalam kasus ini, Anda harus kembali ke formula lama dan menemui dokter anak Anda untuk mendapatkan indikasi baru.
4. Infeksi usus
Infeksi usus membuat transit usus lebih cepat, menyebabkan diare. Akibatnya, empedu, zat kehijauan yang bertanggung jawab untuk mencerna lemak, dengan cepat dikeluarkan dari usus.
Apa yang harus dilakukan: Jika bayi Anda memiliki 3 tinja cair lebih banyak dari biasanya atau jika ia juga mengalami gejala demam atau muntah, Anda harus menemui dokter anak Anda.
5. Makanan hijau
Warna feses juga mungkin disebabkan oleh kepekaan terhadap makanan dalam pola makan ibu atau tingginya konsumsi makanan hijau oleh bayi yang sudah mengonsumsi makanan padat, seperti bayam, brokoli, dan selada.
Apa yang harus dilakukan: Wanita menyusui harus memiliki pola makan yang seimbang dan mewaspadai konsumsi makanan baru yang dapat menyebabkan perubahan pada tinja bayi, termasuk susu sapi, yang dapat menyebabkan alergi pada anak. Untuk bayi yang mengonsumsi makanan padat, hilangkan sayuran hijau dan amati peningkatan gejalanya.
6. Antibiotik
Penggunaan obat-obatan seperti antibiotik dapat mengubah warna feses dengan mengurangi flora usus, karena bakteri menguntungkan di usus juga berkontribusi pada warna alami feses. Selain itu, penggunaan suplemen zat besi juga dapat menimbulkan warna hijau tua.
Apa yang harus dilakukan: Amati perbaikan warna 3 hari setelah akhir pengobatan, dan temui dokter anak jika perubahan berlanjut atau jika gejala nyeri dan diare muncul. Namun, jika tinja bayi berwarna kemerahan atau coklat tua, mungkin ada pendarahan usus atau masalah hati. Ketahui penyebab lain dari tinja berwarna hijau.