Apakah persalinan normal menyebabkan inkontinensia urin?
Isi
Inkontinensia urin setelah persalinan normal dapat terjadi karena adanya perubahan pada otot dasar panggul, karena pada persalinan normal terdapat tekanan yang lebih besar di daerah ini dan pembesaran vagina saat bayi lahir.
Meski bisa terjadi, tidak semua wanita yang pernah melahirkan normal akan mengalami inkontinensia urin. Kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita yang persalinannya lama, induksi persalinan atau bayinya besar sesuai usia lahir, misalnya.
Siapa yang paling berisiko mengalami inkontinensia
Persalinan normal dapat menyebabkan inkontinensia urin, karena dapat menyebabkan kerusakan pada integritas otot dan persarafan dasar panggul, yang sangat penting untuk pemeliharaan kontinensia urin. Namun, ini tidak berarti bahwa semua wanita yang melahirkan secara normal akan mengalami masalah ini.
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya inkontinensia urin setelah melahirkan meliputi:
- Persalinan induksi;
- Berat badan bayi lebih dari 4 kg;
- Pengiriman lama.
Dalam situasi ini, wanita berisiko lebih besar mengalami inkontinensia urin karena otot panggul menjadi lebih lembek, sehingga urin lebih mudah keluar.
Umumnya pada persalinan yang terjadi secara alami, dimana wanita tenang dari awal sampai akhir dan bila berat bayi kurang dari 4 kg, tulang panggul terbuka sedikit dan otot panggul benar-benar meregang, kemudian kembali normal seperti semula. Dalam kebanyakan kasus ini, kemungkinan menderita inkontinensia urin sangat rendah.
Tonton video berikut, di mana ahli gizi Tatiana Zanin, Rosana Jatobá dan Silvia Faro berbicara dengan santai tentang inkontinensia urin, terutama pada periode pasca melahirkan:
Bagaimana pengobatan dilakukan
Dalam kasus inkontinensia urin, pengobatan yang umumnya digunakan adalah latihan senam kegel, yaitu senam kontraksi dan penguatan otot panggul, yang dapat dilakukan dengan atau tanpa bantuan tenaga kesehatan. Pelajari cara melakukan latihan Kegel.
Selain itu, pada beberapa kasus, pengobatan juga dapat dilakukan melalui terapi fisik atau pembedahan untuk memperbaiki perineum, namun pembedahan tidak dianjurkan segera setelah melahirkan. Lihat lebih lanjut tentang pengobatan untuk inkontinensia urin