Apa arti protein dalam urin dalam kehamilan
Isi
- Penyebab utama protein dalam urin selama kehamilan
- 1. Stres yang berlebihan
- 2. Infeksi saluran kencing
- 3. Preeklamsia
- Bisakah protein dalam urin menunjukkan kehamilan?
Kehadiran protein dalam urin, yang secara ilmiah dikenal sebagai proteinuria, adalah perubahan umum dan normal dalam kehamilan, yang biasanya terkait dengan peningkatan kerja ginjal untuk menyaring kelebihan cairan dari fase baru kehidupan seorang wanita ini.
Namun, bila jumlah protein dalam urin sangat tinggi, biasanya di atas 300 mg per hari, dapat berarti beberapa masalah kesehatan, seperti infeksi ringan atau bahkan preeklamsia.
Oleh karena itu, semua tes, darah atau urine yang dilakukan oleh ibu hamil harus selalu dievaluasi oleh dokter kandungan untuk mengetahui apakah perlu dilakukan tes lain untuk mendiagnosis kemungkinan gangguan kesehatan dan memulai pengobatan sejak dini.
Penyebab utama protein dalam urin selama kehamilan
Beberapa penyebab paling umum dari adanya kelebihan protein dalam urin adalah:
1. Stres yang berlebihan
Kehamilan adalah masa dengan banyak perubahan dan adaptasi dalam kehidupan wanita hamil, oleh karena itu tingkat stres bisa sangat tinggi. Secara umum, peningkatan stres menyebabkan peningkatan fungsi tubuh, yang juga berarti peningkatan filtrasi di ginjal.
Jadi, kemunculan protein dalam tes urin adalah hal biasa, namun perubahan ini bersifat sementara dan menghilang dalam beberapa hari, tanpa mempengaruhi kesehatan ibu hamil atau bayinya.
Apa yang harus dilakukan: Untuk menghilangkan stres selama kehamilan, penting untuk menerapkan beberapa strategi, seperti olahraga teratur, melakukan aktivitas yang Anda sukai, makan sehat dan istirahat. Dengan demikian, dimungkinkan untuk menurunkan jumlah protein dalam urin, sekaligus menikmati kehamilan.
2. Infeksi saluran kencing
Adanya infeksi saluran kemih merupakan penyebab utama terjadinya proteinuria, yang terjadi karena adanya bakteri. Dalam kasus ini, mungkin saja ada tanda-tanda lain seperti peningkatan frekuensi buang air kecil, rasa berat di kandung kemih atau ketidaknyamanan saat buang air kecil, misalnya.
Meski infeksi saluran kemih tidak langsung memengaruhi bayi, namun perlu segera ditangani untuk menghindari komplikasi lain seperti kelahiran prematur atau penurunan berat badan saat lahir.
Apa yang harus dilakukan: Pengobatan infeksi saluran kemih pada kehamilan dilakukan dengan penggunaan antibiotik yang harus diindikasikan oleh dokter kandungan dan digunakan sesuai anjuran, karena beberapa antibiotik tidak dianjurkan selama kehamilan dan dapat berdampak pada kesehatan bayi. Antibiotik yang paling cocok untuk pengobatan infeksi saluran kemih selama kehamilan adalah Cephalexin atau Ampicillin, yang biasanya diindikasikan selama 7 sampai 14 hari. Pelajari lebih lanjut tentang mengobati infeksi saluran kemih selama kehamilan.
3. Preeklamsia
Preeklamsia merupakan komplikasi kehamilan yang serius, ditandai dengan tekanan darah tinggi, kenaikan berat badan yang cepat, dan tekanan darah tinggi dalam kehamilan, yang harus segera diidentifikasi untuk menghindari masalah kesehatan pada ibu hamil. Dalam kasus ini, kelebihan protein muncul setelah trimester ke-2 kehamilan dan dikaitkan dengan perubahan lain seperti peningkatan tekanan darah, sakit kepala, atau pembengkakan di tubuh.
Jika dicurigai adanya preeklamsia, penting untuk mengulang tes urine dan berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk menilai tekanan darah.
Apa yang harus dilakukan: Dalam kasus tekanan darah tinggi dalam kehamilan, wanita dianjurkan untuk beristirahat di siang hari dan minum banyak cairan, selain menjaga diet seimbang rendah garam dan makanan olahan. Selain itu, disarankan untuk melakukan aktivitas fisik ringan seperti jalan kaki, Yoga atau aerobik air misalnya. Lihat bagaimana tekanan darah tinggi ditangani selama kehamilan.
Bisakah protein dalam urin menunjukkan kehamilan?
Meskipun kehamilan menyebabkan peningkatan jumlah protein dalam urin, perubahan ini tidak selalu merupakan tanda kehamilan. Ini karena beberapa masalah kesehatan dapat menyebabkan perubahan yang sama:
- Masalah dalam fungsi ginjal;
- Diabetes;
- Penyakit jantung;
- Tekanan tinggi;
- Infeksi saluran kencing.
Jadi, ketika tes urine menunjukkan adanya protein, penting untuk berkonsultasi dengan dokter umum untuk menilai kebutuhan tes lebih lanjut, yang membantu untuk menentukan apakah ada masalah kesehatan yang perlu ditangani.
Pahami signifikansi dari berbagai perubahan dalam tes darah.