Faktor dan Pencegahan Risiko Stroke
Isi
- Faktor risiko stroke
- 1. Tekanan darah tinggi
- 2. Kolesterol tinggi
- 3. Merokok
- 4. Diabetes
- 5. Penyakit mendasar lainnya
- Kiat pencegahan stroke
- Dibawa pulang
Stroke terjadi ketika aliran darah tersumbat ke bagian otak. Sel-sel otak kekurangan oksigen dan mulai mati. Ketika sel-sel otak mati, orang mengalami kelemahan atau kelumpuhan, dan beberapa kehilangan kemampuan untuk berbicara atau berjalan.
Di Amerika Serikat, stroke terjadi setiap 40 detik, menurut American Stroke Association (ASA). Ini adalah penyebab utama kecacatan. Jalan menuju pemulihan bisa panjang dan tidak dapat diprediksi, jadi penting untuk memahami faktor risiko stroke dan cara mencegahnya terjadi.
Faktor risiko stroke
1. Tekanan darah tinggi
Tekanan darah normal dan sehat lebih rendah dari 120/80 mm Hg. Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah ketika darah mengalir melalui pembuluh darah pada tekanan yang lebih tinggi dari normal.
Karena tekanan darah tinggi tidak memiliki gejala, beberapa orang hidup dengan itu selama bertahun-tahun sebelum didiagnosis. Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan stroke karena secara perlahan merusak pembuluh darah dan memicu pembentukan gumpalan di pembuluh darah di otak.
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan tidak hanya stroke, tetapi juga penyakit jantung. Ini karena jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Mengelola tekanan darah tinggi dimulai dengan pemeriksaan fisik dan memeriksakan tekanan darah Anda secara teratur. Anda juga perlu melakukan perubahan gaya hidup untuk menurunkan tekanan darah. Ini termasuk makan rendah garam, diet seimbang, menjaga berat badan yang sehat, berolahraga secara teratur, dan membatasi asupan alkohol.
2. Kolesterol tinggi
Anda tidak hanya harus memeriksakan tekanan darah Anda secara teratur, tetapi Anda juga harus memantau kadar kolesterol darah Anda. Terlalu banyak kolesterol dalam aliran darah dapat menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah, yang dapat menyebabkan pembekuan darah. Untuk menjaga kadar kolesterol yang sehat, makanlah buah-buahan dan sayuran yang menyehatkan jantung, dan makanan yang rendah sodium dan lemak. Penting juga untuk berolahraga secara teratur.
3. Merokok
Merokok adalah faktor risiko lain dari stroke. Asap rokok mengandung bahan kimia beracun, seperti karbon monoksida, yang dapat merusak sistem kardiovaskular dan meningkatkan tekanan darah. Plus, merokok dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri. Akumulasi plak dapat menyebabkan pembekuan darah, yang mengurangi aliran darah ke otak. Merokok juga meningkatkan kemungkinan pembentukan gumpalan.
4. Diabetes
Orang dengan diabetes tipe 1 dan tipe 2 juga berisiko terkena stroke. Tidak ada obat untuk diabetes, tetapi dengan obat-obatan dan diet yang tepat Anda dapat mempertahankan kadar gula darah yang sehat. Ini mengurangi komplikasi seperti serangan jantung, stroke, kerusakan organ, dan kerusakan saraf.
5. Penyakit mendasar lainnya
Memiliki penyakit yang mendasarinya adalah faktor risiko lain dari stroke. Ini termasuk:
- penyakit arteri perifer (PAD): penyempitan pembuluh darah karena penumpukan plak di dinding arteri
- penyakit arteri karotis: penyempitan pembuluh darah di belakang leher karena penumpukan plak
- atrial fibrillation (AFib): detak jantung tidak teratur yang menyebabkan aliran darah dan gumpalan darah yang buruk yang dapat melakukan perjalanan ke otak
- penyakit jantung: beberapa penyakit, seperti penyakit jantung koroner, penyakit katup jantung, dan cacat jantung bawaan, dapat menyebabkan pembekuan darah
- penyakit sel sabit: sejenis sel darah merah yang menempel di dinding pembuluh darah dan menghambat aliran darah ke otak
- memiliki riwayat pribadi transient ischemic attack (TIA) atau mini-stroke
Kiat pencegahan stroke
Kami tidak selalu dapat mengontrol riwayat keluarga atau kesehatan kami, tetapi kami dapat mengambil langkah-langkah tertentu untuk mengurangi kemungkinan terkena stroke. Bagi orang yang berjuang melawan tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, dan obesitas, pencegahan stroke dimulai dengan perubahan gaya hidup. Sebagai contoh:
- Makanlah makanan yang seimbang. Batasi asupan natrium, dan konsumsi lima porsi atau lebih buah dan sayuran setiap hari. Hindari makanan dengan lemak jenuh dan lemak trans, dan batasi konsumsi alkohol dan gula.
- Berhenti merokok. Beberapa orang dapat berhenti merokok kalkun dingin, tetapi metode itu tidak akan berhasil untuk semua orang. Pertimbangkan terapi penggantian nikotin untuk secara perlahan mengurangi hasrat merokok. Selain itu, hindari orang, situasi, atau tempat yang dapat memicu keinginan untuk merokok. Beberapa orang cenderung merokok ketika dikelilingi oleh perokok lain. Anda juga memiliki pilihan untuk minum obat resep untuk membantu mengurangi keinginan untuk merokok. Bicaralah dengan dokter untuk rekomendasi.
- Jadilah aktif. Melakukan setidaknya 30 menit aktivitas, tiga hingga lima hari seminggu dapat berdampak positif pada tekanan darah, kolesterol, dan manajemen berat badan. Latihan tidak harus berat. Ini bisa termasuk berjalan, jogging, berenang, berolahraga, atau melakukan aktivitas lain yang membuat jantung memompa.
- Menurunkan berat badan. Berolahraga secara teratur dan memodifikasi diet Anda juga dapat memicu penurunan berat badan, yang dapat menurunkan tekanan darah dan mengurangi kolesterol. Kehilangan 5 hingga 10 pound bisa membuat perbedaan.
- Dapatkan pemeriksaan fisik tahunan. Beginilah cara dokter menilai tekanan darah, kolesterol, dan gula darah. Kunjungi dokter setidaknya setahun sekali untuk pemeriksaan.
- Tetap terhubung dengan perawatan jika Anda memiliki kondisi medis. Jika didiagnosis dengan penyakit atau kondisi yang meningkatkan risiko stroke, ikuti rencana perawatan dokter untuk menjaga jantung dan pembuluh darah tetap sehat dan kuat. Misalnya, penderita diabetes perlu memonitor kadar gula darahnya secara teratur untuk menghindari komplikasi dan mencegah stroke. Mempertahankan kadar gula darah Anda termasuk meminum obat diabetes, berolahraga secara teratur, dan makan makanan yang seimbang.
Dibawa pulang
Stroke bisa melumpuhkan dan mengancam jiwa. Jika Anda berpikir Anda atau orang yang dicintai mengalami stroke, segera hubungi 911. Semakin lama otak tidak menerima aliran darah yang memadai, semakin besar efek stroke yang ditimbulkannya.