Mengi: apa itu, apa penyebabnya dan apa yang harus dilakukan

Isi
Desah, yang dikenal sebagai mengi, ditandai dengan suara mendesis bernada tinggi yang terjadi saat seseorang bernapas. Gejala ini terjadi karena adanya penyempitan atau peradangan pada saluran udara, yang dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti alergi atau infeksi saluran pernafasan, misalnya yang paling umum adalah asma dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik.
Pengobatan mengi sangat bervariasi dengan penyebab di asalnya, dan dalam banyak kasus, perlu menggunakan pengobatan anti-inflamasi dan bronkodilator.

Kemungkinan penyebab
Ada beberapa penyebab yang mungkin menjadi penyebab mengi, dan yang bisa menyebabkan radang saluran udara, seperti:
- Asma atau penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), yang merupakan penyebab tersering;
- Empisema;
- Apnea tidur;
- Refluks gastroesofagus;
- Gagal jantung;
- Kanker paru-paru;
- Masalah pita suara;
- Bronkiolitis, bronkitis atau pneumonia;
- Infeksi saluran pernapasan;
- Reaksi terhadap merokok atau alergen;
- Menghirup benda kecil secara tidak sengaja;
- Anafilaksis, yang merupakan keadaan darurat medis yang membutuhkan bantuan segera.
Pelajari cara mengidentifikasi anafilaksis dan apa yang harus dilakukan.
Penyebab mengi pada bayi
Pada bayi, mengi, juga dikenal sebagai mengi, biasanya disebabkan oleh hiperaktif dan penyempitan saluran udara, biasanya disebabkan oleh pilek, infeksi virus, alergi atau reaksi terhadap makanan, dan juga dapat terjadi tanpa penyebab yang diketahui.
Penyebab lain yang lebih jarang dari mengi pada bayi adalah reaksi terhadap pencemaran lingkungan, seperti asap rokok, gastroesophageal reflux, penyempitan atau malformasi pada trakea, saluran udara atau paru-paru, cacat pada pita suara dan adanya kista, tumor atau jenis kompresi lainnya. saluran pernapasan. Meski jarang terjadi mengi, itu juga bisa menjadi gejala masalah jantung.
Bagaimana pengobatan dilakukan
Perawatan yang dilakukan oleh dokter akan tergantung pada penyebab terjadinya mengi, dan bertujuan untuk mengurangi peradangan pada saluran udara, sehingga pernafasan menjadi normal.
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat anti-inflamasi untuk diberikan secara oral atau dihirup, yang akan membantu mengurangi peradangan, dan bronkodilator melalui penghirupan, yang menyebabkan bronkus membesar, membuat pernapasan lebih mudah.
Pada orang yang menderita alergi, dokter mungkin juga merekomendasikan penggunaan antihistamin, dan jika itu adalah infeksi saluran pernafasan, mungkin perlu minum antibiotik, yang dapat dikombinasikan dengan obat lain untuk meredakan gejala.
Kondisi yang lebih serius, seperti gagal jantung, kanker paru-paru atau anafilaksis, misalnya, memerlukan penanganan yang lebih spesifik dan mendesak.