Suplemen kalsium dan vitamin D: untuk apa dan bagaimana cara mengkonsumsinya
Isi
Suplemen kalsium dan vitamin D digunakan untuk mengobati atau mencegah timbulnya osteoporosis dan mengurangi risiko patah tulang, terutama pada orang dengan kadar kalsium dalam darah yang rendah.
Kalsium dan vitamin D sangat penting untuk kesehatan tulang. Sementara kalsium adalah mineral utama yang memperkuat tulang, vitamin D penting untuk meningkatkan penyerapan kalsium oleh usus. Selain itu, kalsium penting untuk kontraksi otot, transmisi impuls saraf, dan pembekuan darah.
Suplemen ini bisa dibeli di apotik, toko makanan kesehatan atau supermarket dalam bentuk pil, dengan berbagai nama dagang seperti Calcium D3, Fixa-Cal, Caltrate 600 + D atau Os-Cal D misalnya yang harus selalu diminum. di bawah nasihat medis.
Untuk apa ini
Suplemen kalsium dan vitamin D diindikasikan untuk:
- Mencegah atau mengobati melemahnya tulang akibat osteoporosis;
- Mencegah osteoporosis pada wanita sebelum dan sesudah menopause;
- Mengurangi risiko patah tulang akibat osteoporosis;
- Melengkapi kebutuhan kalsium dan vitamin D harian pada penderita defisiensi nutrisi.
Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa suplemen kalsium dan vitamin D dapat digunakan untuk mencegah terjadinya preeklamsia pada kehamilan. Namun, ini hanya boleh digunakan untuk tujuan ini dengan bimbingan dari dokter kandungan.
Pada kasus osteoporosis, selain suplemen, beberapa makanan kaya kalsium seperti almond juga dapat membantu meningkatkan kadar kalsium darah, mencegah dan mengobati osteoporosis. Simak manfaat kesehatan dari almond.
Bagaimana cara mengambil
Dosis kalsium yang dianjurkan adalah 1000 sampai 1300 mg per hari dan vitamin D berkisar antara 200 sampai 800 IU per hari. Oleh karena itu, cara penggunaan suplemen kalsium dan vitamin D tergantung pada dosis zat-zat yang ada di dalam tablet, penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter dan membaca isi kemasan sebelum dikonsumsi.
Berikut ini adalah beberapa contoh suplemen kalsium dan vitamin D serta cara konsumsi:
- Kalsium D3: minum 1 hingga 2 tablet sehari, secara oral, dengan makanan;
- Fixed-Cal: minum 1 tablet setiap hari, secara oral, dengan makanan;
- Caltrate 600 + D: minum 1 tablet secara oral, sekali atau dua kali sehari, selalu dengan makanan;
- Os-Cal D: minum secara oral, 1 sampai 2 tablet sehari, dengan makan.
Suplemen ini harus dikonsumsi bersama makanan untuk meningkatkan penyerapan kalsium oleh usus. Namun, sebaiknya hindari makanan yang mengandung oksalat dalam komposisinya, seperti bayam atau rhubarb, atau yang mengandung asam fitat seperti gandum dan dedak padi, kedelai, lentil atau kacang-kacangan, misalnya, karena dapat mengurangi penyerapan kalsium. Dalam kasus seperti itu, suplementasi kalsium dan vitamin D harus diminum 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan makanan ini. Lihat daftar lengkap makanan kaya oksalat.
Dosis suplemen ini dapat diubah sesuai dengan petunjuk dokter atau ahli gizi. Oleh karena itu, penting untuk menjalani tindak lanjut medis atau nutrisi sebelum mulai menggunakan suplemen kalsium dan vitamin D.
Kemungkinan efek samping
Efek samping yang mungkin timbul dari mengonsumsi suplemen kalsium dan vitamin D meliputi:
- Detak jantung tak teratur;
- Sakit perut;
- Gas;
- Sembelit, terutama jika digunakan dalam waktu lama;
- Mual atau muntah;
- Diare;
- Mulut kering atau rasa logam di mulut;
- Nyeri otot atau tulang
- Lemah, merasa lelah atau kurang energi
- Mengantuk atau sakit kepala
- Meningkatnya rasa haus atau keinginan untuk buang air kecil;
- Kebingungan, delirium atau halusinasi;
- Kehilangan selera makan;
- Darah dalam urin atau nyeri saat buang air kecil
- Infeksi saluran kencing yang sering.
Selain itu, suplemen ini dapat menyebabkan gangguan pada ginjal seperti pembentukan batu atau pengendapan kalsium pada ginjal.
Suplementasi kalsium dan vitamin D juga dapat menyebabkan alergi dan, dalam hal ini, disarankan untuk menghentikan penggunaan dan segera mencari pertolongan medis atau ruang gawat darurat terdekat jika gejala seperti kesulitan bernapas, rasa tenggorokan tertutup, bengkak di mulut, lidah atau wajah, atau gatal-gatal. Pelajari lebih lanjut tentang gejala anafilaksis.
Siapa yang tidak boleh menggunakan
Suplemen kalsium dan vitamin D dikontraindikasikan pada pasien dengan alergi atau intoleransi terhadap komponen formula. Situasi lain di mana suplementasi kalsium dan vitamin D tidak boleh digunakan adalah:
- Insufisiensi ginjal;
- Batu ginjal;
- Penyakit jantung, terutama aritmia jantung;
- Malabsorpsi atau sindrom achlorhydria;
- Penyakit hati seperti gagal hati atau obstruksi bilier;
- Kelebihan kalsium dalam darah;
- Penghapusan kalsium yang berlebihan dalam urin;
- Sarkoidosis yaitu penyakit inflamasi yang dapat menyerang organ seperti paru-paru, hati dan kelenjar getah bening;
- Gangguan kelenjar paratiroid sebagai hiperparatiroidisme.
Selain itu, orang yang menggunakan aspirin, levothyroxine, rosuvastatin atau iron sulfate secara teratur harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan suplemen kalsium dan vitamin D, karena suplemen tersebut dapat mengurangi keefektifan obat ini, dan penyesuaian dosis mungkin diperlukan.
Penggunaan suplemen kalsium dan vitamin D pada kehamilan, menyusui dan pada pasien dengan batu ginjal harus dilakukan di bawah bimbingan medis.