Takipnea: apa itu, penyebab dan apa yang harus dilakukan
Isi
- Kemungkinan penyebab
- 1. Infeksi saluran pernafasan
- 2. Penyakit paru obstruktif kronik
- 3. Asma
- 4. Gangguan kecemasan
- 5. Penurunan pH dalam darah
- 6. Takipnea transien pada bayi baru lahir
Takipnea adalah istilah medis yang digunakan untuk mendeskripsikan pernapasan cepat, yang merupakan gejala yang dapat disebabkan oleh berbagai macam kondisi kesehatan, di mana tubuh berusaha untuk mengganti kekurangan oksigen dengan pernapasan yang lebih cepat.
Dalam beberapa kasus, takipnea dapat disertai dengan gejala lain, seperti sesak napas dan warna kebiruan pada jari dan bibir, yang merupakan gejala yang mungkin terkait dengan kekurangan oksigen.
Jika terjadi episode takipnea, disarankan untuk segera pergi ke IGD, untuk membuat diagnosis dan pengobatan yang benar serta menghindari komplikasi.
Kemungkinan penyebab
Kondisi paling umum yang dapat menyebabkan terjadinya takipnea adalah:
1. Infeksi saluran pernafasan
Infeksi saluran pernafasan, ketika mempengaruhi paru-paru, dapat menyebabkan kesulitan bernafas. Untuk mengimbangi penurunan oksigen ini, orang tersebut mungkin mengalami pernapasan yang lebih cepat, terutama jika mereka menderita bronkitis atau pneumonia.
Apa yang harus dilakukan: Perawatan untuk infeksi saluran pernafasan biasanya terdiri dari pemberian antibiotik jika itu adalah infeksi bakteri. Selain itu, mungkin perlu pemberian obat bronkodilator untuk memperlancar pernapasan.
2. Penyakit paru obstruktif kronik
COPD adalah sekelompok penyakit pernapasan, yang paling umum adalah emfisema paru dan bronkitis kronis, yang menyebabkan gejala seperti sesak napas, batuk, dan kesulitan bernapas. Penyakit ini terjadi karena peradangan dan kerusakan paru-paru, terutama disebabkan oleh penggunaan rokok yang merusak jaringan pembentuk saluran udara.
Apa yang harus dilakukan: COPD tidak dapat disembuhkan, tetapi penyakit dapat dikendalikan melalui pengobatan dengan obat bronkodilator dan kortikosteroid. Selain itu, perubahan gaya hidup dan terapi fisik juga dapat membantu meringankan gejala. Pelajari lebih lanjut tentang pengobatan.
3. Asma
Asma adalah penyakit pernafasan yang ditandai dengan kesulitan bernafas, sesak nafas, mengi dan sesak di dada, yang bisa dipicu oleh faktor alergi atau berhubungan dengan faktor genetik, dan gejalanya bisa terwujud pada bulan-bulan pertama kehidupan bayi. .atau pada tahap kehidupan apa pun.
Apa yang harus dilakukan: Untuk mengontrol asma dan mencegah kejang, penting untuk mengikuti perawatan yang ditunjukkan oleh ahli paru menggunakan pengobatan yang tepat untuk mengontrol peradangan pada bronkus dan memfasilitasi pernapasan, seperti kortikosteroid dan bronkodilator, misalnya.
4. Gangguan kecemasan
Orang yang menderita gangguan kecemasan mungkin menderita takipnea selama serangan panik, yang mungkin disertai dengan gejala lain, seperti peningkatan detak jantung, mual, rasa takut, tremor, dan nyeri dada, misalnya.
Apa yang harus dilakukan: Umumnya, penderita gangguan kecemasan harus didampingi oleh psikolog dan menjalani sesi psikoterapi. Dalam beberapa kasus, mungkin perlu minum obat, seperti antidepresan dan anxiolytics, yang harus diresepkan oleh psikiater. Ketahui apa yang harus dilakukan saat menghadapi serangan panik.
5. Penurunan pH dalam darah
Penurunan pH darah, membuatnya lebih asam, sehingga tubuh perlu menghilangkan karbondioksida, untuk memulihkan pH normal, dengan mempercepat pernapasan. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan penurunan pH darah adalah ketoasidosis diabetikum, penyakit jantung, kanker, ensefalopati hati, dan sepsis.
Apa yang harus dilakukan: Dalam kasus ini, jika orang tersebut memiliki salah satu dari penyakit ini dan menderita episode takipnea, disarankan untuk segera pergi ke rumah sakit. Perawatan akan tergantung pada penyebab penurunan pH darah.
6. Takipnea transien pada bayi baru lahir
Takipnea sementara pada bayi baru lahir terjadi karena paru-paru bayi berusaha mendapatkan lebih banyak oksigen. Ketika bayi mencapai cukup bulan, tubuhnya mulai menyerap cairan yang telah terkumpul di paru-paru, untuk bernafas setelah lahir. Pada beberapa bayi baru lahir, cairan ini tidak terserap seluruhnya, sehingga menyebabkan pernapasan menjadi cepat.
Apa yang harus dilakukan: perawatan dilakukan di rumah sakit segera setelah lahir, melalui penguatan oksigen.