Tifus: apa adanya, gejala dan pengobatannya
Isi
Tifus merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh adanya kutu atau kutu pada tubuh manusia yang terinfeksi oleh bakteri dari genus tersebut Rickettsia sp., menyebabkan munculnya gejala awal yang mirip dengan penyakit lain, seperti demam tinggi, sakit kepala terus-menerus, dan rasa tidak enak badan, misalnya, namun saat bakteri berkembang di dalam sel, bintik, dan ruam kulit yang menyebar dengan cepat ke seluruh tubuh.
Menurut spesies dan agen penularnya, tifus dapat diklasifikasikan menjadi:
- Tifus epidemi, yang disebabkan oleh gigitan kutu yang terinfeksi oleh bakteri Rickettsia prowazekii;
- Murine atau tifus endemik, yang disebabkan oleh masuknya feses kutu yang terinfeksi bakteri Rickettsia typhi melalui luka pada kulit atau selaput lendir mata atau mulut, misalnya.
Penting bahwa tifus didiagnosis oleh dokter umum atau penyakit menular dan dirawat untuk mencegah perkembangan penyakit dan komplikasi, seperti perubahan neuronal, gastrointestinal dan ginjal, misalnya. Pengobatan Tifus bisa dilakukan di rumah dengan penggunaan antibiotik yang sebaiknya digunakan sesuai anjuran dokter, meski sudah tidak ada gejala lagi.
Gejala Tifus
Gejala tifus muncul antara 7 dan 14 hari setelah terinfeksi oleh bakteri, namun gejala awalnya tidak spesifik. Gejala utama tifus adalah:
- Sakit kepala yang intens dan konstan;
- Demam tinggi dan berkepanjangan;
- Kelelahan yang berlebihan;
- Munculnya flek dan ruam pada kulit yang menyebar dengan cepat ke seluruh tubuh dan biasanya muncul 4 hingga 6 hari setelah gejala pertama muncul.
Jika tifus tidak teridentifikasi dan diobati dengan cepat, maka kemungkinan bakteri akan menginfeksi lebih banyak sel dalam tubuh dan menyebar ke organ lain, yang dapat menyebabkan masalah pencernaan, hilangnya fungsi ginjal dan perubahan pernafasan, serta dapat berakibat fatal terutama pada orang-orang di atas. 50.
Apa perbedaan antara Tifus, Tifus, dan Demam Berbintik?
Meski namanya mirip, tifus dan demam tifoid adalah penyakit yang berbeda: tifus disebabkan oleh bakteri dari genus Rickettsia sp., sedangkan demam tifoid disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi, yang dapat ditularkan melalui konsumsi air dan makanan yang terkontaminasi oleh bakteri, berujung pada munculnya gejala seperti demam tinggi, kurang nafsu makan, limpa membesar dan munculnya bintik merah pada kulit, misalnya. Pelajari lebih lanjut tentang demam tifoid.
Tifus dan demam bintik adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang tergolong dalam genus yang sama, namun spesies dan agen penularnya berbeda. Demam berbintik disebabkan oleh gigitan kutu bintang yang terinfeksi oleh bakteri Rickettsia rickettsii dan gejala infeksi muncul antara 3 dan 14 hari sebelum muncul. Berikut cara mengidentifikasi demam berbintik.
Bagaimana pengobatannya
Pengobatan untuk tifus dilakukan sesuai anjuran medis, dan antibiotik seperti Doxycycline, misalnya, biasanya diindikasikan selama sekitar 7 hari. Sebagian besar waktu mungkin untuk melihat perbaikan gejala sekitar 2 sampai 3 hari setelah dimulainya pengobatan, namun tidak disarankan untuk menghentikan pengobatan, karena ada kemungkinan bahwa tidak semua bakteri telah dibasmi.
Antibiotik lain yang dapat disarankan adalah Kloramfenikol, namun obat ini bukan pilihan pertama karena efek samping yang mungkin terkait dengan penggunaannya.
Dalam kasus tifus yang disebabkan oleh kutu yang terinfeksi oleh bakteri, yang terbaik adalah menggunakan pengobatan untuk membasmi kutu tersebut. Simak video berikut tentang cara membasmi kutu: