Cara mengobati obstruksi tuba falopi untuk hamil
Isi
Obstruksi pada tuba dapat ditangani dengan operasi untuk mengangkat bagian yang rusak atau mengangkat jaringan yang menghalangi tuba, sehingga memungkinkan keluarnya sel telur dan kehamilan alami. Masalah ini dapat terjadi hanya pada satu tabung atau keduanya, bila disebut obstruksi bilateral, dan secara umum tidak menimbulkan gejala, menyebabkan masalah teridentifikasi hanya ketika wanita tersebut tidak dapat hamil.
Namun, bila penyumbatan tidak dapat diatasi melalui pembedahan, wanita tersebut dapat menggunakan alternatif lain untuk hamil, seperti:
- Pengobatan hormon: digunakan ketika hanya satu tabung yang terhalang, karena merangsang ovulasi dan meningkatkan kemungkinan kehamilan melalui tabung yang sehat;
- Pemupukan in vitro: digunakan saat pengobatan lain tidak berhasil, karena embrio terbentuk di laboratorium dan kemudian ditanamkan di rahim wanita. Lihat detail lebih lanjut tentang prosedur IVF.
Selain mengurangi kemungkinan hamil, penyumbatan pada tuba juga dapat menyebabkan kehamilan ektopik, yang bila tidak ditangani dapat menyebabkan pecahnya tuba dan risiko kematian bagi wanita tersebut.
Obstruksi tabung bilateral
Infertilitas yang disebabkan oleh penyumbatan saluran
Diagnosis obstruksi tuba
Diagnosis penyumbatan saluran dapat dilakukan melalui pemeriksaan yang disebut histerosalpingografi, di mana dokter kandungan dapat menganalisis saluran tersebut melalui alat yang ditempatkan di vagina wanita. Lihat detail tentang bagaimana pemeriksaan dilakukan di: Histerosalpingografi.
Cara lain untuk mendiagnosis penyumbatan saluran adalah melalui laparoskopi, yaitu prosedur di mana dokter dapat melihat tabung melalui sayatan kecil yang dibuat di perut untuk mengidentifikasi adanya penyumbatan atau masalah lainnya. Lihat bagaimana prosedur ini dilakukan di: Videolaparoskopi.
Penyebab obstruksi tuba
Penyumbatan pada tabung dapat disebabkan oleh:
- Aborsi, terutama tanpa bantuan medis;
- Endometriosis;
- Salpingitis, yaitu peradangan pada saluran;
- Infeksi pada rahim dan tuba, biasanya disebabkan oleh penyakit menular seksual, seperti klamidia dan gonore;
- Apendisitis dengan pecahnya usus buntu, karena dapat menyebabkan infeksi pada saluran;
- Kehamilan tuba sebelumnya;
- Operasi ginekologi atau perut.
Kehamilan tuba dan operasi perut atau rahim dapat meninggalkan bekas luka yang menyebabkan tuba menyumbat dan menghalangi jalannya sel telur, sehingga mencegah kehamilan.
Oleh karena itu, obstruksi tuba biasanya terjadi karena masalah ginekologi lain seperti endometriosis, oleh karena itu penting untuk pergi ke ginekolog setahun sekali dan menggunakan kondom untuk mencegah penyakit menular seksual, yang juga dapat menyebabkan obstruksi pada tabung.