Bisakah Artemisinin Mengobati Kanker?
Isi
Apa itu artemisinin?
Artemisinin adalah obat yang berasal dari tumbuhan Asia Artemisia annua. Tanaman aromatik ini memiliki daun seperti pakis dan bunga berwarna kuning.
Selama lebih dari 2.000 tahun, telah digunakan untuk mengobati demam. Ini juga pengobatan yang efektif untuk malaria.
Kegunaan potensial lainnya termasuk sebagai pengobatan untuk peradangan atau infeksi bakteri atau sakit kepala, meskipun tidak ada data ilmiah yang mendukung hal ini.
Artemisia annua dikenal dengan beberapa nama lain:
- qinghaosu
- qing hao
- apsintus manis
- Annie yang manis
- sagewort manis
- apsintus tahunan
Baru-baru ini, para peneliti telah mempelajari efek artemisinin pada sel kanker. Namun, uji klinis dan penelitian pada manusia terbatas.
Artemisinin dan kanker
Para peneliti berpikir artemisinin bisa menjadi alternatif terapi kanker yang lebih agresif, dengan sedikit risiko mengembangkan resistensi obat.
Sel kanker membutuhkan zat besi untuk membelah dan berkembang biak. Zat besi mengaktifkan artemisinin, yang menciptakan radikal bebas pembunuh kanker.
Artemisinin yang terungkap lebih efektif dalam membunuh sel kanker bila dikombinasikan dengan zat besi.
Selain itu, peneliti University of Washington menemukan artemisinin seribu kali lebih spesifik dalam membunuh sel kanker tertentu daripada pengobatan saat ini, menyelamatkan sel normal agar tidak dihancurkan sambil menargetkan sel kanker.
Dalam studi mereka, para peneliti mengikat artemisinin ke transferin kanker, senyawa pembunuh kanker. Kombinasi ini "menipu" sel kanker agar memperlakukan transferin sebagai protein yang tidak berbahaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sel leukemia dihancurkan dan sel darah putih dibiarkan tanpa cedera.
Meskipun ada kisah sukses dengan pengobatan ini, penelitian artemisinin masih bersifat eksperimental, dengan data terbatas dan tidak ada uji klinis besar pada manusia.
Efek samping artemisinin
Artemisinin dapat dikonsumsi secara oral, disuntikkan ke otot Anda, atau dimasukkan ke dalam rektum sebagai supositoria. Ekstrak ini dikaitkan dengan sedikit efek samping, tetapi tidak boleh digabungkan dengan obat lain kecuali dokter Anda menyetujuinya.
Beberapa efek samping artemisinin yang umum adalah:
- ruam kulit
- mual
- muntah
- tremor
- masalah hati
Anda tidak boleh mengonsumsi artemisinin jika Anda sedang mengonsumsi obat antikejang. Ini dapat menyebabkan kejang atau membuat obat kurang efektif. Orang dengan masalah pencernaan sebaiknya tidak mengonsumsi artemisinin.
Pandangan
Artemisinin sebagai pengobatan malaria yang efektif dan telah dipelajari sebagai pengobatan kanker. Studi awal menunjukkan hasil yang menjanjikan, tetapi penelitian terbatas. Juga, tidak ada uji klinis besar yang telah diselesaikan.
Jika Anda menderita kanker, Anda harus tetap menjalani pengobatan kanker tradisional. Bicarakan dengan dokter Anda tentang perawatan eksperimental, seperti artemisinin, untuk mendapatkan lebih banyak informasi khusus untuk kasus Anda.