Bikarbonat dengan lemon: campuran baik untuk kesehatan atau berbahaya?
Isi
- 1. Memutihkan gigi Anda
- Kesimpulan
- 2. Meredakan refluks dan mulas
- Kesimpulan
- 3. Hapus bekas luka
- Kesimpulan
Mencampur soda kue dengan lemon menjadi semakin populer, terutama karena ada laporan bahwa campuran ini dapat membantu beberapa masalah estetika, seperti memutihkan gigi atau menghilangkan bekas luka, membuat kulit lebih cantik.
Selain itu, campuran bikarbonat dengan lemon juga semakin populer sebagai pengobatan rumahan untuk meredakan gejala refluks, terutama sakit perut dan mulas yang terus menerus.
Namun, ada beberapa studi ilmiah yang dilakukan dengan campuran tersebut yang dapat membuktikan manfaat ini. Jadi, dan berdasarkan lemon dan bikarbonat secara individual, kami menjelaskan kemungkinan efek dari bahan-bahan ini untuk setiap penggunaan yang paling umum:
1. Memutihkan gigi Anda
Beberapa penelitian yang dilakukan dengan natrium bikarbonat dalam kesehatan mulut menunjukkan bahwa zat tersebut mampu menghilangkan bakteri berlebih dari mulut, mengurangi plak dan, akibatnya, gigi lebih putih.
Selain itu, investigasi yang dilakukan pada tahun 2017 dengan pasta gigi yang mengandung natrium bikarbonat dalam komposisinya, juga menyimpulkan bahwa pasta gigi tersebut mampu menghilangkan noda dangkal pada gigi akibat adanya bikarbonat.
Untuk kasus jeruk nipis, penelitian yang dilakukan pada tahun 2015 menunjukkan bahwa lemon memiliki kandungan asam yang mampu merusak enamel gigi, meningkatkan risiko gigi sensitif dan munculnya gigi berlubang.
Kesimpulan
Meskipun belum ada penelitian yang mengevaluasi pengaruh campuran bikarbonat dengan lemon terhadap kesehatan gigi, namun penggunaannya tidak dianjurkan, terutama karena adanya risiko mengoleskan lemon pada gigi. Yang ideal adalah berkonsultasi dengan dokter gigi untuk melakukan pemutihan profesional.
Lihat lebih lanjut tentang pilihan utama pemutihan gigi.
2. Meredakan refluks dan mulas
Karena pH dasarnya 9, bikarbonat merupakan zat yang telah terbukti mampu meningkatkan pH kandungan lambung, membuatnya kurang asam. Dengan cara ini, zat tersebut dapat membantu meredakan gejala khas refluks, yang terjadi saat isi perut mencapai kerongkongan.
Lemon memiliki pH asam 2, yang meskipun memiliki pH lebih tinggi daripada kandungan lambungnya, yaitu 1,2, tidak cukup untuk menetralkan asam dan meredakan gejala. Meski demikian, ada beberapa antasida apotek yang menggabungkan bikarbonat dengan lemon, karena bila digabungkan, bahan-bahan ini menghasilkan natrium sitrat, zat yang mencegah perubahan pH lambung yang sangat mendadak.
Kesimpulan
Beberapa antasida mengandung bikarbonat dan lemon dalam komposisinya, tetapi kombinasi ini dibuat di laboratorium dengan jumlah yang sangat tepat dari setiap bahan. Karena sulit untuk mengukur bahan-bahan ini dengan benar di rumah, agar tidak menambahkan jumlah lemon lebih banyak dari yang ditunjukkan, disarankan untuk lebih memilih penggunaan antasida farmasi, daripada mencampurkan lemon dengan bikarbonat.
Ini karena jika campuran tersebut mengandung bikarbonat dalam jumlah yang lebih besar, ia dapat meninggalkan lambung dengan pH yang sangat basa, yang membuat pencernaan sulit dan meningkatkan pembentukan gas. Jika campuran memiliki jumlah lemon yang sangat banyak, pH mungkin tetap asam, tidak mengurangi gejala.
Lihat juga beberapa pengobatan rumahan yang terbukti untuk meredakan mulas.
3. Hapus bekas luka
Lemon merupakan bahan yang mengandung asam alami, seperti vitamin C yang banyak digunakan dalam komposisi beberapamengupasuntuk menghilangkan lapisan superfisial kulit dan membantu menyembunyikan bekas luka. Namun, bila digunakan dalam bentuk aslinya, dan tanpa bahan lain yang dicampur di laboratorium, vitamin C tidak dapat diserap dengan baik oleh kulit dan, oleh karena itu, tidak menghasilkan vitamin C yang tepat. mengupas.
Selain itu, jika digunakan secara berlebihan, jus lemon dapat menyebabkan perubahan pH kulit sehingga menjadi lebih asam. Jika ini terjadi, kulit cenderung ternoda atau teriritasi, selain itu meningkatkan kepekaan terhadap sinar UV, yang meningkatkan risiko kulit terbakar.
Sedangkan untuk bikarbonat, belum ada penelitian yang menunjukkan manfaatnya pada kulit. Namun, karena memiliki pH basa, ia juga dapat memengaruhi keseimbangan pH kulit, meningkatkan risiko kekeringan, dan bahkan meningkatkan sifat berminyak.
Kesimpulan
Untuk menghilangkan bekas luka dari kulit, penting untuk berkonsultasi dengan dokter kulit, karena dokter ini akan dapat menilai jenis bekas luka dan menunjukkan perawatan terbaik yang tersedia, yang mungkin tidak termasuk penggunaan mengupas. Namun, meskipun file mengupas Diindikasikan, yang ideal adalah menggunakan produk dengan pH yang tidak membahayakan kulit.
Lihat 5 perawatan yang diindikasikan untuk menghilangkan bekas luka dari kulit.