Koma
Isi
- Apa yang menyebabkan koma?
- Apa saja gejala koma?
- Bagaimana koma didiagnosis?
- Bagaimana perawatan koma?
- Apa yang bisa diharapkan dalam jangka panjang?
Koma adalah keadaan tidak sadar yang berkepanjangan. Koma terjadi ketika bagian otak rusak, baik sementara atau permanen. Kerusakan ini menghasilkan ketidaksadaran, ketidakmampuan untuk bangun, dan tidak responsif terhadap rangsangan seperti rasa sakit, suara, dan cahaya. Kata "koma" berasal dari kata Yunani "koma," yang berarti "tidur nyenyak."
Koma memiliki sejumlah penyebab potensial. Mulai dari cedera atau penyakit hingga stroke, tumor, penyalahgunaan alkohol dan narkoba.
Seseorang yang koma masih hidup tetapi tidak bisa bergerak sesuka hati. Mereka tidak dapat berpikir, berbicara, atau menanggapi lingkungan mereka. Fungsi-fungsi penting, seperti pernapasan dan sirkulasi darah, tetap utuh.
Koma adalah darurat medis. Penyedia layanan kesehatan perlu bekerja dengan cepat untuk menjaga kehidupan dan fungsi otak. Mereka juga perlu menjaga kesehatan pasien selama komanya.
Koma mungkin sulit untuk didiagnosis dan diobati. Biasanya tidak bertahan selama lebih dari empat minggu, dan pemulihan terjadi secara bertahap. Namun, beberapa pasien tetap koma selama bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun.
Apa yang menyebabkan koma?
Koma disebabkan oleh kerusakan otak, khususnya korteks hemisfer serebri bilateral yang menyebaratau sistem pengaktif reticular. Area otak ini mengendalikan gairah dan kesadaran. Kerusakan di sini dapat disebabkan oleh banyak faktor potensial. Ini termasuk cedera kepala, kehilangan oksigen, perdarahan atau tekanan di otak, infeksi, masalah metabolisme, dan faktor toksik. Beberapa contoh spesifik termasuk:
- cedera otak traumatis, seperti yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas atau perkelahian hebat
- stroke (berkurangnya pasokan darah ke otak)
- tumor di otak atau batang otak
- kekurangan oksigen ke otak setelah diselamatkan dari tenggelam atau dari serangan jantung
- diabetes, yang menyebabkan kadar gula darah menjadi terlalu tinggi (hiperglikemia) atau terlalu rendah (hipoglikemia) dan dapat menyebabkan pembengkakan di otak
- overdosis pada obat-obatan atau alkohol
- keracunan karbon monoksida
- penumpukan racun dalam tubuh, seperti amonia, urea, atau karbon dioksida
- keracunan logam berat seperti timah
- infeksi seperti meningitis atau ensefalitis
- kejang berulang
- ketidakseimbangan elektrolit
Apa saja gejala koma?
Koma adalah keadaan darurat medis dan membutuhkan perhatian medis segera. Tanda-tanda koma dapat meliputi:
- mata tertutup
- tidak responsif
- pernapasan tidak teratur
- tidak ada respons tungkai, kecuali refleks
- tidak ada respons terhadap rasa sakit, kecuali refleks
- murid tidak merespons cahaya
Bagaimana koma didiagnosis?
Orang yang koma tidak dapat berbicara atau mengekspresikan diri dengan cara lain. Penyedia layanan kesehatan harus mengandalkan informasi dari orang yang dicintai atau saksi. Mereka juga mencari tanda-tanda fisik yang dapat memberikan informasi tentang apa yang menyebabkan koma.
Penyedia layanan kesehatan akan bertanya kepada teman dan keluarga tentang segala peristiwa atau gejala yang menyebabkan koma. Mereka juga akan menanyakan detail tentang perubahan terbaru dalam kehidupan pasien, riwayat medis, dan penggunaan narkoba. Narkoba yang menjadi perhatian termasuk obat resep dan obat bebas, serta obat rekreasi.
Pemeriksaan fisik akan dilakukan. Ini mungkin termasuk:
- memeriksa refleks
- mengamati pola pernapasan
- memeriksa tanda-tanda memar pada kulit yang mungkin disebabkan oleh trauma
- menentukan respons pasien terhadap rangsangan yang menyakitkan
- mengamati ukuran murid
Tes darah dan tes laboratorium lainnya akan digunakan untuk menguji hal-hal berikut:
- hitung darah
- fungsi tiroid dan hati
- tingkat elektrolit
- keracunan karbon monoksida
- overdosis obat
- overdosis alkohol
- infeksi pada sistem saraf
Tes dapat digunakan untuk membuat gambar otak (scan otak), untuk menemukan area cedera otak, dan untuk mencari tanda-tanda pendarahan otak, tumor, stroke atau aktivitas kejang. Tes-tes ini meliputi:
- pemindaian computerized tomography (CT), yang menggunakan sinar-X untuk membuat gambar otak yang terperinci
- magnetic resonance imaging (MRI),yang menggunakan gelombang radio dan magnet untuk melihat otak; dan
- electroencephalography (EEG),yang mengukur aktivitas listrik di dalam otak
Bagaimana perawatan koma?
Prioritas pertama perawatan adalah untuk mempertahankan kehidupan dan fungsi otak. Antibiotik dapat diberikan segera, kalau-kalau ada infeksi di otak. Obat untuk mengobati kondisi yang mendasarinya akan diberikan jika penyebab koma diketahui, seperti dalam kasus overdosis obat. Pembedahan mungkin diperlukan untuk mengurangi pembengkakan di otak.
Tim profesional medis akan bekerja dengan pasien koma begitu mereka stabil. Mereka akan bekerja untuk mencegah infeksi, luka baring, dan kontraktur otot. Tim juga akan memastikan untuk memberikan nutrisi seimbang kepada pasien selama koma mereka.
Apa yang bisa diharapkan dalam jangka panjang?
Koma biasanya tidak bertahan selama lebih dari empat minggu. Namun, beberapa orang mungkin tetap koma lebih lama. Hasil jangka panjang tergantung pada apa yang menyebabkan koma dan situs serta tingkat kerusakan otak. Prognosis mungkin baik untuk orang yang komanya disebabkan oleh overdosis obat. Tingkat keparahan kerusakan otak menentukan hasil jangka panjang.
Beberapa orang muncul dari koma dengan masalah fisik, intelektual, atau psikologis. Pasien yang tetap koma selama lebih dari satu tahun tidak mungkin keluar dari keadaan itu. Komplikasi potensial selama koma termasuk infeksi, gumpalan darah, dan luka tekan.