Disleksia: apa itu dan mengapa itu terjadi
Isi
- Penyebab disleksia
- Siapa yang paling berisiko terkena disleksia
- Tanda-tanda yang mungkin mengindikasikan disleksia
Disleksia adalah ketidakmampuan belajar yang ditandai dengan kesulitan dalam menulis, berbicara dan mengeja. Disleksia biasanya didiagnosis pada masa kanak-kanak selama masa melek huruf, meski bisa juga didiagnosis pada orang dewasa.
Gangguan ini memiliki 3 derajat: ringan, sedang dan berat, yang mengganggu pembelajaran kata-kata dan membaca. Secara umum, disleksia terjadi pada beberapa orang dalam keluarga yang sama, lebih sering terjadi pada anak laki-laki daripada perempuan.
Penyebab disleksia
Penyebab pasti timbulnya disleksia belum diketahui, namun, kelainan ini biasa muncul pada beberapa orang dalam keluarga yang sama, yang tampaknya menunjukkan bahwa ada beberapa perubahan genetik yang memengaruhi cara otak memproses membaca dan membaca bahasa.
Siapa yang paling berisiko terkena disleksia
Beberapa faktor risiko yang tampaknya meningkatkan kemungkinan mengalami disleksia meliputi:
- Memiliki riwayat keluarga disleksia;
- Lahir prematur atau dengan berat badan rendah;
- Paparan nikotin, obat-obatan atau alkohol selama kehamilan.
Meskipun disleksia dapat memengaruhi kemampuan membaca atau menulis, hal itu tidak terkait dengan tingkat kecerdasan seseorang.
Tanda-tanda yang mungkin mengindikasikan disleksia
Mereka yang mengalami disleksia biasanya memiliki tulisan tangan yang jelek dan besar, meskipun terbaca, yang menyebabkan sebagian guru mengeluhkannya, terutama di awal ketika anak masih belajar membaca dan menulis.
Melek huruf membutuhkan waktu sedikit lebih lama daripada pada anak-anak tanpa disleksia, karena biasanya anak mengganti huruf-huruf berikut:
- f - t
- d - b
- M N
- w - m
- v - f
- matahari - mereka
- suara - mos
Pembacaan penderita disleksia lambat, dengan kelalaian huruf dan campuran kata yang umum. Lihat lebih detail gejala yang bisa berarti disleksia.