Farmakokinetik dan Farmakodinamika: apa itu dan apa perbedaannya
Isi
- Farmakokinetik
- 1. Penyerapan
- 2. Distribusi
- 3. Metabolisme
- 4. Ekskresi
- Farmakodinamik
- 1. Tempat beraksi
- 2. Mekanisme kerja
- 3. Efek terapeutik
Farmakokinetik dan farmakodinamik adalah konsep yang berbeda, yang terkait dengan kerja obat pada tubuh dan sebaliknya.
Farmakokinetik adalah studi tentang jalur yang diambil obat dalam tubuh sejak dicerna sampai diekskresikan, sedangkan farmakodinamik terdiri dari studi tentang interaksi obat ini dengan tempat pengikatan, yang akan terjadi selama jalur ini.
Farmakokinetik
Farmakokinetik terdiri dari mempelajari jalur yang akan diambil obat dari saat obat diberikan sampai dihilangkan, melalui proses penyerapan, distribusi, metabolisme dan ekskresi. Dengan cara ini, obat akan menemukan situs koneksi.
1. Penyerapan
Penyerapan terdiri dari bagian obat dari tempat pemberiannya, ke sirkulasi darah. Pemberiannya dapat dilakukan secara enteral, artinya obatnya tertelan melalui oral, sublingual atau rektal, atau parenteral, artinya obat diberikan secara intravena, subkutan, intradermal atau intramuskuler.
2. Distribusi
Distribusi terdiri dari jalur yang diambil obat setelah melewati penghalang epitel usus ke aliran darah, yang mungkin dalam bentuk bebas, atau terkait dengan protein plasma, dan kemudian dapat mencapai beberapa lokasi:
- Tempat tindakan terapeutik, di mana ia akan memberikan efek yang diinginkan;
- Waduk jaringan, di mana ia akan terakumulasi tanpa memberikan efek terapeutik;
- Tempat tindakan yang tidak terduga, di mana Anda akan melakukan tindakan yang tidak diinginkan, menyebabkan efek samping;
- Tempat di mana mereka dimetabolisme, yang dapat meningkatkan aksinya atau menjadi tidak aktif;
- Tempat dimana mereka diekskresikan.
Ketika suatu obat berikatan dengan protein plasma, obat tersebut tidak dapat melewati penghalang untuk mencapai jaringan dan melakukan tindakan terapeutik, sehingga obat yang memiliki afinitas tinggi terhadap protein ini akan memiliki distribusi dan metabolisme yang lebih sedikit. Namun, waktu yang dihabiskan di dalam tubuh akan lebih lama, karena zat aktif membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai tempat kerja dan untuk dihilangkan.
3. Metabolisme
Metabolisme sebagian besar terjadi di hati, dan hal berikut dapat terjadi:
- Nonaktifkan zat, yang paling umum;
- Memfasilitasi ekskresi, membentuk metabolit yang lebih polar dan lebih larut dalam air untuk lebih mudah dihilangkan;
- Mengaktifkan senyawa yang awalnya tidak aktif, mengubah profil farmakokinetiknya dan membentuk metabolit aktif.
Metabolisme obat juga dapat terjadi lebih jarang di paru-paru, ginjal, dan kelenjar adrenal.
4. Ekskresi
Ekskresi terdiri dari eliminasi senyawa melalui berbagai struktur, terutama di ginjal, di mana eliminasi dilakukan melalui urin. Selain itu, metabolit juga dapat dihilangkan melalui struktur lain seperti usus, melalui feses, paru-paru jika mudah menguap, dan kulit melalui keringat, air susu ibu atau air mata.
Beberapa faktor yang dapat mengganggu farmakokinetik seperti usia, jenis kelamin, berat badan, penyakit dan disfungsi organ atau kebiasaan tertentu seperti merokok dan minum alkohol misalnya.
Farmakodinamik
Farmakodinamik terdiri dari mempelajari interaksi obat dengan reseptornya, di mana obat tersebut menjalankan mekanisme kerjanya, menghasilkan efek terapeutik.
1. Tempat beraksi
Tempat aksi adalah tempat dimana zat endogen, yaitu zat yang diproduksi oleh organisme, atau eksogen, yaitu kasus obat, berinteraksi untuk menghasilkan respon farmakologis. Sasaran utama aksi zat aktif adalah reseptor yang biasa mengikat zat endogen, saluran ion, transporter, enzim, dan protein struktural.
2. Mekanisme kerja
Mekanisme aksi adalah interaksi kimiawi yang dimiliki zat aktif dengan reseptor, menghasilkan respons terapeutik.
3. Efek terapeutik
Efek terapeutik adalah efek menguntungkan dan diinginkan yang dimiliki obat pada tubuh saat diberikan.